PERJALANAN karir saya tak luput dari figur ini. Kala itu, di Warung Daun, Cikini, Jonan dan jajaran PT. KAI mengadakan konpers terkait upaya PT KAI melakukan perlawanan dengan perusahaan mal di Medan, Sumut. Sebagai seorang wartawan junior, figur Jonan seperti memberikan semangat dan motivasi bagi saya.



Tak berapa lama, ketika saya juga pindah desk dari ekonomi dan tidak mengikuti perjalan Jonan di PT KAI, ternyata dia dipilih Pak Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Perhubungan. Figur penuh semangat dan inovasi dengan latar belakang profesional, saya rasa layak menjabat Menhub.

Pada awal menjabat, entah kebetulan atau tidak, kantor menugaskan saya untuk ikut kunjungan kerja Jonan ke beberapa daerah. Sebagai Menhub baru, tentu memahami persoalan yang ada di Kementerian yang dipimpinnya adalah tugas utama. Dia membawa staaf khusus dan jajaran terkait untuk mencari permasalahan di daerah-daerah, dan tentu mulai menentukan solusi secara nyata.

Tentu, kunker Jonan tidak akan saya tulis disini. Karena tentu media online sudah banyak yang menulis perjalanan kunker Jonan selama menjadi menteri. Tapi saya akan mengisahkan beberapa kisah yang saya alami saat mengikuti Kunker Jonan secara dekat dan tentu belum dituliskan di media apapun.


(Pesawat jet Hawker 900 XP PK-CAR)

Seperti saat kunker ke Bali, seluruh pejabat Kemenhub pusat maupun daerah sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di Kemenhub itu. Dengan Pesawat jet Hawker 900 XP PK-CAR milik Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Kementerian Perhubungan, Jonan tiba di Bali. Mobil penjemputan VVIP sudah siap di pintu kedatangan, tapi semua panitia dikecohkan oleh Jonan, ternyata Jonan tak mau langsung naik mobil, dia memilih untuk sidak ke menara ATC (navigasi).



Sontak, semua yang sudah bersiap menuju iring-iringan mobil, kelabakan mengejar Jonan yang langkahnya cukup cepat. Disana, dia bertanya langsung kepada petugas dan pasti belum disiapkan jawabannya. Ada masalah, dan langsung dia mencarikan solusinya. Ini langkah cepat yang pertama.

Oia, ada barang-barang yang menurut saya, itu tidak bisa dipisahkan dari sosok Jonan. Yakni rokok dan susu beruang. Di awal, saya menuliskan tentang figur yang penuh semangat dan inovasi UNTUK INDONESIA. Yees, itu Jonan. Apa coba hubungannya antara semangat, inovasi, rokok, dan, susu beruang?

Bagi saya, itu semua menunjukkan sosok Jonan. Bagaimana tidak, saat melakukan kunker dari Bali menuju Bayuwangi, kala itu kita berangkat dari Bali pagi hari, dan menuju Banyuwangi sekitar Maghrib, Jonan baru bertanya, 'oia, ini sudah pada makan belum ya? Saya lupa persilakan makan kepada kalian?'

Jawabannya, kita sudah makan pak.

Tapi bukan jawabannya yang saya bahas. Fokuskanlah pada pertanyaannya, Jonan sibuk dengan kunkernya. Jadi dia selalu tidak ingat kalau dia belum makan.

Kok bisa?

Ternyata rahasianya yakni rokok dan susu beruang. Saat waktu senggang, sebatang rokok, dan sekaleng susu beruang yang biasa dicampur dengan kopi hitam menjadi pilihannya. Ingat, ini rokok dan susu beruang, bukan nasi dengan lauk.

Ini bukanlah sebuah pencitraan yang saya buat. Toh, sekarang Jonan sudah lengser. Hanya mengingatkan, bahwa orang ini pernah sedikit memikirkan dan mengeluarkan keringatnya untuk menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan transportasinya. Dan itu sudah mulai dirasakan di beberapa daerah.


Masih banyak kisah yang bakal saya tuliskan tentang pengalaman bersama Jonan.

===
Tulisan ini adalah tulisan asli saya. Saya bekerja di sebuah media nasional yang berkantor di Jakarta Selatan. Bukan media bodrek. Jadi, tulisan ini saya posting untuk memberikan informasi kepada agan semua berdasarkan pengalaman saya, namun postingan ini dari saya sendiri, bukan mengatasnamakan media saya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada pihak yang tidak berkenan dengan postingan saya. Terima kasih.