Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Arcandra dan proyek-proyek ESDM yang dikebut dalam 20 hari

Menteri ESDM Arcandra Tahar memasuki mobil usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Senin (15/8/2016) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari jabatannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Keputusan itu diambil karena alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu kedapatan memiliki dua kewarganegaraan, yakni Indonesia dan Amerika Serikat. Arcandra pun terhitung hanya menjabat selama 20 hari di posisi yang sebelumnya diamanatkan kepada Sudirman Said itu.

Meski belum genap satu bulan, ternyata Arcandra sudah mengeluarkan keputusan kelanjutan sejumlah proyek infrastruktur, salah satunya adalah pembangunan Blok Masela, Maluku. Poyek migas yang jadi polemik sejak tahun 2008 itu ternyata sudah diputuskan untuk dibangun di darat atau onshore.

Inpex Corporation tetap akan menjadi operatornya, dan nilai investasi untuk pengembangan blok migas ini sudah hampir pasti turun. "Insya Allah investasinya turun," ucap Arcandra beberapa jam sebelum pencopotan dirinya, di Jakarta.

Dalam dua pekan terakhir, lanjut Arcandra seperti yang dikutip dari Detik.com, sudah ada tim yang bekerja untuk menyelesaikan final investment decision (FID) untuk proses pembiayaan blok yang tercatat memiliki kandungan gas mencapai 10,7 triliun kubik (TCF) itu.

Bukan hanya itu saja, penyelesaian rencana pengembangan atau plan of development (PoD) proyek ini juga dipercepat. Penyelesaian PoD ini nantinya dibutuhkan untuk menentukan perhitungan biaya yang lebih akurat.

Setelah PoD disetujui, kemudian dibuatlah Front End Engineering Design (FEED). Tetapi, perkiraan yang dibuat selanjutnya pun belum benar-benar tepat, masih perkiraan "kelas2" yang bisa menyimpang 20-30 persen.

Angka perkiraan yang diumumkan SKK Migas untuk pengembangan Blok Masela ini adalah sekitar USD19,3 miliar untuk pembangunan di laut (offshore) dan USD14,8 miliaruntuk pembangunan di darat (onshore).

Di sisi lain, Arcandra menginginkan keputusan akhir investasi Blok Masela bisa tercapai akhir 2018. Agar target itu tercapai, Kementerian ESDM sedang membahas insentif yang akan diberikan kepada Inpex selaku operator Blok Masela.

Data yang dihimpun dari Katadata.co.id, ada beberapa insentif yang diminta oleh Inpex setelah pemerintah memutuskan pengembangan Blok Masela dengan skema kilang di darat. Dengan insentif itu, perusahaan asal Jepang itu bisa mencapai tingkat pengembalian investasi (IRR) minimal 12 persen atau sesuai target perusahaan sebesar 15 persen.

Insentif yang diminta itu antara lain:

Pertama, kepastian perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Masela selama 30, yang sebelumnya berakhir 2028 menjadi 2058. Alasannya, Inpex baru akan mengajukan revisi PoD Masela setelah 2019.

Kedua, insentif pajak berupa tax holiday selama 15 tahun.

Ketiga, meminta biaya yang telah dikeluarkan selama ini--sekitar USD1,6 miliar--dihitung sebagai biaya operasi migas yang harus dikembalikan pemerintah (cost recovery).

Keempat, meminta penambahan porsi bagi hasil menjadi sekitar 50-60 persen.

Selain mempercepat pengembangan Blok Masela, selama menjabat Arcandra juga telah melakukan pertemuan dengan pengelola proyek pengembangan laut dalam (Indonesia deepwater development/IDD) di Selat Makassar, yakni Chevron Indonesia Company.

"Mereka (Chevron) menyatakan tetap komit melanjutkan proyek IDD. Saya juga ada sedikit ilmu secara teknis yang mungkin bisa diterapkan untuk mempercepat proyek IDD," imbuh dia dalam CNN Indonesia.

Ia juga menyebutkan, telah mengantongi penjelasan proyek Blok East Natuna di Kepulauan Riau dari ExxonMobil dan PT Pertamina (Persero) serta kelanjutan pengembangan Blok Mahakam di Kalimantan Timur dari Pertamina.

Selanjutnya, Arcandra juga sudah berkunjung ke PT PLN (Persero) untuk mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan berbagai proyek kelistrikan termasuk program 35.000 Mega Watt (MW). Menurut dia, satu pekerjaan yang sudah dilakukan terkait proyek kelistrikan adalah soal harga batubara untuk pembangkit mulut tambang.

Dengan dicopotnya Arcandra, bisa jadi kelanjutan pengembangan Blok Masela dan proyek-proyek ESDM lainnya menjadi tertunda kembali. Belum jelas siapa yang akan menggantikan Arcandra. Saat ini posisi pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM diamanatkan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-dalam-20-hari

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
12.2K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan