Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joeartonAvatar border
TS
joearton
Pesan Penting buat Haters Pokemon Go
Jadi, kaum P melarang masyarakat memainkan game Pokemon Go atau game virtual berbasis GPS ketika di dalam lingkungan pemerintahan, namun tak melarang siapapun yang berselfie ria di tempat tersebut.

Itu sama saja dengan melarang seseorang kencing berdiri di tempat ibadah namun memperbolehkannya jika kencing sambil duduk.

Kaum P menganggap game seperti ini berbahaya namun tak menganggap media sosial, aplikasi maps, atau messengger juga sangat memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Facebook atau Instagram, misalnya, memungkinkan penggunanya untuk mengupload foto dengan diberi caption lokasi atau melakukan tag lokasi secara otomatis, dengan bantuan GPS tentunya.

Lebih parah lagi, Facebook juga memiliki data lengkap mengenai kita, mulai kota saat ini, tanggal lahir, foto anak, foto pernikahan, foto keluarga, catatan pekerjaan, dan bahkan apa yang kita pikirkan. Yak, apa yang kita pikirkan lho, hebat bukan.

Mereka juga memiliki fasilitas face detection atau alat pengenal wajah, yang dapat memberi tag secara otomatis begitu foto diupload. Ini lebih mengerikan daripada alat pencatat lokasi, lebih mengerikan.

Kaum A mengatakan bahwa game Pokemon Go menyebabkan seseorang meninggalkan ibadah dan pekerjaan mereka, membuang-buang waktu, lalu apa bedanya dengan mereka yang sibuk dengan bermedia sosial dan bermessengger ria? Bukankah seseorang lebih banyak menggunakan media sosial daripada gamenya. Ada banyak smartphone tanpa game, namun sedikit sekali smartphone tanpa media sosial dan messengger. Ya, pecandu media sosial masih jauh lebih banyak yang menghabiskan waktunya daripada pecandu game ini. Lalu, mana yang lebih menghabiskan waktu?

Banyak yang menyindir pecandu game ini ketika mencari Pokemon di lingkungan tempat ibadah. Tempat ibadah itu untuk mencari amal bukan Pokemon, katanya. Lah, itu kan dapat memotivasi seseorang untuk pergi ke tempat ibadah. Bisa saja, si pemburu Pokemon dapat hidayah ketika berada di tempat ibadah. Tak ada yang tahu emoticon-Big Grin

Kaum L mengatakan bahwa game Pokemon Go berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan, maka harus dilarang. Padahal, kebanyakan penyebab kecelakaan adalah menelepon atau SMS sambil mengendarai sepeda motor, update status sambil menyetir, atau selfie sambil lepas tangan ketika berkendara. Kalau hanya melihati alat GPS, pecandu touring juga sering melakukannya. Justru, mereka akan hati-hati dengan tiap langkahnya, agar tak salah belok.

Kaum T mengatakan bahwa game Pokemon Go dapat mengambil data penggunanya. Padahal faktanya, app permissions atau izin yang diminta oleh aplikasi ini tidak lebih banyak dari izin yang diminta oleh aplikasi Facebook, Instagram, BBM, Chrome, Google Maps, dan sejenisnya. Kalau tidak percaya, silahkan cek app permissions di smartphone Anda. Jika Anda mengunduhnya dari sumber yang tak resmi atau tak jelas, hal itu memang memungkinkan. Namun, itu bukan salah dari game ini.

Untuk yang pernah bermain dengan header atau HTTP Request, Anda pasti paham bahwa ketika kita browsing, kita mengirimkan data lokasi atau identitas saat mengirim request. Bahkan, ketika browsing dengan browser sejenis Opera Mini, kita mengirimkan cell id.

Itu sebabnya, dulu terdapat banyak wapsite yang memanfaatkan link-link penyedot pulsa. Ketika pengguna internet mengklik link tersebut, pengguna akan mendapatkan SMS yang menyatakan bahwa pengguna tersebut telah terdaftar sebagai pelanggan suatu konten. Parahnya, terkadang pengguna tidak diberi informasi untuk UNREG dari berlangganan konten tersebut.

Kenapa seperti itu, karena cell id kita dikirimkan ke server...

Maka, kita seharusnya lebih cerdas dalam menyikapi suatu teknologi. Game Pokemon Go sebenarnya menggunakan teknologi yang sudah ada, hanya dikemas menarik, dengan ide yang lebih bombastis. Game juga menggunakan data lokasi yang sering dikunjungi banyak orang, maka pengguna lah yang harus lebih cerdas dalam menggunakannya.

Ini bukan masalah game, tetapi masalah pengguna. Jika kita menggunakan game ini tanpa melihat kanan kiri ketika ingin menyebrangi jalan, kita jelas salah. Jika kita memasuki area yang dilarang untuk mencari Pokemon, kita juga jelas salah. Artinya, semua kembali pada penggunanya.

Berhentilah menganggapnya sebagai ancaman, karena Pornografi, Drugs, dan Kekerasan jauh lebih mengancam negara kita.

Salam Pikachu..!

NB: TS bukan pecandu game Pokemon Go
KnightDruid
tata604
tata604 dan KnightDruid memberi reputasi
2
1.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan