the.pria.tampanAvatar border
TS
the.pria.tampan
Selesaikan Kasus Mesum, Malah Ikuti Cicipi Pelaku Mesum - Pojok Sumut


POJOKSUMUT.com, Jadi tokoh masyarakat, Kholid, 46, (bukan nama sebenarnya) nampak sok moralis. Tapi dia sendiri ternyata tidak bermoral.

Bagaimana tidak? Katanya mau menyelesaikan ABG yang terlibat aksi mesum, tapi ternyata dia malah ikut mesum sendiri bersama si ABG itu sendiri. Tentu saja orangtua Sofi, 16, (juga bukan nama sebenarnya) tidak terima sehingga lapor polisi.



Banyak orang memang berkarakter ganda. Dalam penampilan dia nampak alim sekali, padahal aslinya sungguh dzolim. Ada juga yang sok moralis, tapi dia sendiri tidak bermoral.

Dia sok suci, padahal dalam prakteknya kelakuannya seperti tempat mandi, cuci dan kakus (MCK). Tapi itulah manusia, kelakuannya tak bisa seperti malaikat yang lurus-lurus saja karena tak punya nafsu.

Di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelelawan (Jambi), Kholid termasuk tokoh masyarakat yang disegani. Jika ada orang punya hajat, dia sering didaulat memberi kata sambutan, mewakili tuan rumah.

Jadi saksi pengantin saat akad nikah juga sering. Karena Kholid tak pernah salah ngomong, alhamdulillah tak pernah naik status jadi tersangka.

Beberapa hari lalu terjadi peristiwa memalukan dalam komplek. Gadis ABG bernama Sofi, tertangkap basah warga sedang berbuat mesum dengan Danil, 31, lelaki yang sudah punya istri.

Kebetulan pamong setempat sedang tidak di tempat, sehingga Kholid selaku tokoh masyarakat dimintai tolong untuk menyelesaikan kasus itu secara adil dan bijak.

Pelaku mesum segera dibawa ke balai warga, begitu pula istri Danil. Orangtua Sofi juga dipanggil menghadap. Mulailah Kholid jadi juru pengadil. Semua pelaku mesum diceramahi, dinasihati bahwa perbuatan zina dilarang agama.

"Untung ini di Jambi. Kalau di Aceh, kalian terkena hukum cambuk.” Begitu kata Kholid sampai mulutnya membusa-busa.

Pukul 24.00 sidang baru selesai. Danil dan istrinya segera pulang setelah kenyang dinasihati, begitu pula warga yang lain. Sebetulnya Sofi juga ingin pulang, tapi dilarang karena orangtuanya tak kunjung datang.

Walhasail, sampai pukul 01.00 dinihari, di Balai Warga itu tinggal Sofi dan Kholid selaku tokoh masyarakat. Kantuk mulai menyerang, tapi orangtua Sofi mana nih?

Kebetulan ada setan unclug-unclug ….. lewat di depan Balai Warga itu. Dapat obyek yang bagus, segera saja setan mempengaruhi. Karena situasi begitu aman terkendali, mendadak Kholid timbul nafsu pada ABG itu.

Mulailah dia menggerayangi. Tapi ternyata si Sofi tidak berontak, akhirnya jadilah perbuatan mesum itu. Ibarat kata, lolos dari mulut harimau, masuk ke mulut singa.

Tapi sial belum juga sampai klimaksnya, ada warga yang memergoki. Kontan keduanya digerebek, dan dilaporkan ke polisi. Warga pun jadi terkaget-kaget. Bagaimana mungkin, tokoh masyarakat yang mencoba menyelesaikan masalah, kok malah bikin masalah sendiri.

Itu karena Kholid tidak konsultasi dengan Kantor Pegadaian yang punya slogan menyelesaikan masalah tanpa masalah.

(jpnn/gunarso ts/jpg/sdf)
sumber : http://sumut.pojoksatu.id/2016/04/01/selesaikan-kasus-mesum-malah-ikuti-cicipi-pelaku-mesum/2/
================================

Lagi lagi mesum dibulan Ramadhan, bukannya memperbanyak ibadah malah mesum

Diubah oleh the.pria.tampan 02-07-2016 15:07
0
7.7K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan