Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Ahok Hanya Bagian Kecil dari Kelompok Proxy War
Ahok Hanya Bagian Kecil dari Kelompok Proxy War
Senin, 20 Juni 2016 | 16:13 WIB

JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Tak adanya indikasi melawan hukum dalam kasus pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta dari KPK menuai kritik dari publik. Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah‎ menyebut ada upaya dari para pengusaha hitam untuk menguasai SDA Indonesia dengan meminjam tangan penegak hukum.

"Mereka menyusup kedalam sistem dan merusak tatanan hukum yang ada. KPK sebagai lembaga super body dan sebagai i‎nstitusi hukum yang strategis serta dicintai, rakyat mereka kuasai. Dengan demikian hukum dapat dikendalikan penuh demi menghabisi lawan-lawannya, atau siapapun yang mengganggu kepentingan mereka," ungkap Amir kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Lanjut Amir, demi memuluskan niatnya itu para pengusaha hitam itu membutuhkan pemain pengganti.

"Ahok ini hanya bagian kecil dari kelompok Proxy War (perang tanpa bentuk) tapi dia dijadikan ujung tombak untuk memainkan kepentingan mereka. Lihat saja bagaimana mudahnya Ahok memberi izin reklamasi Teluk Jakarta kepada pengembang. Ahok secara nyata dan telanjang terbukti melakukannya dengan menabrak setumpuk aturan. Sehingga PTUN kemudian membatalkan izin tersebut," ujarnya.‎

"Nah, sebagai balas budi atau demi melindungi Ahok, para pengembang yang sudah nyaman bekerjasama dengan Ahok, sekarang mereka (Proxy War) menekan KPK habis-habisan agar Ahok tidak jadi tersangka," tegas Amir.

Oleh karena itu, Amir meminta semua pihak segera bersatu padu dalam mencegah terjadinya penjajahan modern, demi menyelamatkan Tanah Air Indonesia.‎

"Ini harus jadi warning yang serius bagi kita semua, khususnya bgai panglima TNI Pak Gatot. Saya rasa, sekarang sudah saatnya TNI mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi menyelamatkan NKRI dari cengkraman kelompok Proxy War," ujar Amir menegaskan
http://netralnews.com/news/nasional/...lompokproxywar


Mantan Dirut BUMN : Ahok Dilindungi Kekuatan Asing dan Mafia Cina

Ahok bebas kolusi dan dibiarkan bebas korupsi, seenaknya mencaci maki siapa saja, berani menghujat ormas keagamaan dan seterusnya, merupakan sebuah fenomena yang aneh. Perilaku Ahok alias Basuki Indra (nama pertama sebelum diganti karena terlibat kasus pidana penambangan liar di Polda Babel) atau dikenal dengan nama baru Basuki Tjahja Purnama itu, tidak terlepas dari status Ahok sebagai tokoh proxy (boneka) konspirasi global. Sama persis dengan status Joko Widodo, capres terpilih boneka asing, aseng dan antek.

“Keliru jika ada orang sebutkan Djan Faridz dan Sutiyoso sebagai pelindung Ahok. Sama sekali tidak. Ahok dilindungi kekuatan asing Konspirasi Global, seperti RRC, AS, Australia, Singapura dan lain-lain, melalui agen-agen mereka di Indonesia, termasuk media massa,” ungkap Raden Nuh seperti dilansir GebrakNews (12/09).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok atau Zhong Wan Xie yang bebas berbuat sesuka hati, melanggar banyak aturan, mencaci maki dan menghujat berbagai kalangan, mulai dari ormas Islam seperti Muhammadiyah, etnis Betawi hingga terakhir menghina seluruh Pejabat DKI Jakarta sebagai pejabat munafik dan bajingan, dapat terus dilakukannya disebabkan oleh adanya kekuatan besar yang melindungi wakil gubernur DKI Jakarta itu. “Sama seperti Jokowi, Ahok juga proxy konspirasi global dan mafia cina,” ungkap Raden Nuh, panelis pada diskusi ‘Mencari Gubernur Jakarta Terbaik” di Hotel Luwansa, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis 11 September 2014.

Kekuatan asing yang mendukung Ahok sepenuhnya adalah sama dengan kekuatan asing pendukung Jokowi. Kekuatan itu memperbesar pengaruhnya melalui kolaborasi dengan mayoritas konglomerat cina dan mafia cina Indonesia. Mereka lalu merangkul (membayar) mayoritas media massa nasional dalam rangka menciptakan opini positip untuk Jokowi dan Ahok, sekaligus untuk melindungi atau sebagai perisai bilamana Jokowi dan Ahok ternyata berbuat salah, melanggar aturan dan hukum, korupsi atau memberikan pernyataan kontroversial atau kontra produktif.

Faktor lain yang membuat Ahok berani berbuat sesuka hati adalah apatisme dan sikap permisif rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta. Meski sudah dicaci maki dan dihujat oleh Ahok, sama sekali tidak ada reaksi protes atau tindakan represif terhadap diri Ahok. Akibatnya Ahok makin menjadi-jadi dan ngelunjak.

Manuver-manuver Ahok termasuk pernyataannya yang selalu kontraproduktif dan destruktif, lebih ditujukan untuk pengalihan isu tertentu, seperti kegagalan Jokowi – Ahok memimpin Jakarta. Demikian juga, perseteruan Ahok dengan Partai Gerindra menurut Raden, lebih ditujukan untuk pengalihan isu korupsi Bus Way (Bus Trans Jakarta – Red), di mana keterlibatan Jokowi begitu nyata dan tinggal selangkah lagi ditetapkan sebagai tersangka. “Hati-hati, jangan terseret isu Ahok versus Gerindra,” ujar Raden memperingatkan publik.
http://www.antiliberalnews.com/2014/...an-mafia-cina/


SIAPA DALANG DIBALIK "PROXY WAR" YANG MAU MEMANFAATKAN INDONESIA?


------------------------------------

Perang itu tipu daya atau rekayasa ... oleh sebab itu, jangan lupa untuk diimbangi pula dengan membikin tipu daya yang lebih canggih untuk mengantisipasinya!


emoticon-Angkat Beer
0
3.9K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan