Bandung - Proyek pembangunan GOR Bandung di Jalan Jakarta yang rencananya dipakai arena pertandingan (venue) Bulu Tangkis dan Tarung Derajat PON XIX, mangkrak. Padahal perhelatan akbar PON hanya tinggal lima bulan lagi, yaitu September mendatang.

Pembangunan gedung yang digadang-gadang bertaraf internasional itu mulai dibangun ulang sejak 2015 lalu dan ditargetkan selesai akhir tahun lalu. Pantauan detikcom di GOR Bandung, Jumat (8/4/2016) siang, tidak ada aktivitas kesibukan pekerjaan pembangunan. Nampak dari luar atau bagian depan, seng setinggi dua meter menutup area proyek.

Secara fisik struktur bangunan GOR Bandung sudah berdiri tegak. Namun konstruksi beton serta tiang penyangga masih dibiarkan seadanya.

"Saya tahunya sejak dua bulan lalu tidak ada operasional atau aktivitas pembangunan," ujar Dadang (48), salah satu satpam di proyek pembangunan GOR Bandung.

Dadang mengaku tidak mengetahui secara teknis alasan pengerjaan gedung berujung mangkrak. "Kalau soal kenapa enggak diteruskan membangun, saya enggak paham," ujar pria tersebut.

Menurut Dadang, GOR Bandung yang tahap pembangunan ini terdiri lima lantai. Dua lantai dipergunakan untuk basement atau area parkir kendaraan, lantai tiga serta empat difungsikan lahan perkantoran, dan lantai lima berupa empat lapangan bulu tangkis.

"Kalau fisik lantai basement sudah beres," ujar Dadang.

Masih pantauan di area luar, terpasang dua plang terdiri papan nama perusahaan pelaksana proyek bertulis 'Abipraya' dan papan informasi berkaitan proyek pembangunan GOR Bandung. Papan informasi tersebut terpampang keterangan nama intansi yang melaksanakan proyek yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Jln. Aceh Nomor 47-49, Kota Bandung.

Informasi pada papan tercantum nama kegiatan yakni Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Olahraga GOR Bandung yang berlokasi di Jalan Jakarta No.18. Selain itu tertulis nominal nilai kontrak yaitu Rp 53.142.604.000 yang bersumber dana dari APBD Kota Bandung tahun anggaran 2015. Proyek pekerjaan GOR Bandung disertai SPMK bernomor 027/02/PPK-Gor Bandung/VI/2015. Tertera juga dalam papan informasi tersebut jika waktu pelaksanaan proyek berlangsung mulai 15 Juni 2015 hingga selesai 29 Desember 2015.

Bertindak sebagai perencana proyek tertulis nama PT Rajaya Rekayasa, managemen konstruksi yakni PT Kanta Karya Utama, dan selaku pelaksana yaitu PT Brantas Abipraya (Persero). Belakangan nama PT Brantas Abipraya tersandung urusan hukum di DKI Jakarta berkaitan perkara dugaan pemberian suap soal penghentian penyelidikan atau penyidikan kasus korupsi yang ditangani Kejati DKI Jakarta. Perkara dugaan tindak pidana korupsi tersebut dibongkar KPK.

Melihat langsung ke bagian dalam proyek GOR Bandung, tumpukan kayu, besi dan pipa dibiarkan tergeletak begitu saja. Halaman depan terdapat gundukan tanah dan nampak acak-acakan lantaran berserakan triplek, terpal serta balok.

Berlanjut ke lantai tiga, kondisi sebagian bangunan sudah terpasang keramik. Terdapat beberapa rungan di lantai tersebut. Bangunan di lantai empat belum sempurna meski konstruksinya sudah rampung.

Lantai lima sebagai tempat utama, nampak lantai lapangan masih berupa beton. Sisa-sisa material bangunan berantakan di beberapa titik lantai lapangan. Tiang-tiang beton penyangga bertengger mengelilingi arena lapangan. Sementara kondisi tempat duduk pengunjung atau tribun penonton masih banyak yang belum selesai pengerjaannya.
(bbn/ern)

Sumber

Apakah salah pak jokowi / pak ahok ya?? padahal dah dipotongin dana desa segala.