1. Pendakian ini berbentuk Sharecost dimana ane menjadi salah satu pesertanya, dan berlangsung tanggal 6-8 Februari kemaren dan meponya di Terminal Bumiayu - Brebes.


2. Untuk menuju Kaliwadas dari terminal Bumiayu kita menyewa sebuah truk engkel seharga 750ribu PP, itupun sudah termasuk biaya Simaksi.


3. Perjalanan dari Terminal Bumiayu ke Basecamp Kaliwadas bisa ditempuh 2-3 jam, jarak yang jauh dan waktu tempuh yang cukup lama mungkin menjadi salah satu faktur jalur ini kurang favorit. Diperjalanan kita akan melewati pemukiman penduduk, lahan pertanian dan kawasan hutan pinus milik Perhutani


4. Sesampainya di Basecamp, perwakilan rombongan kita mengisi simaksi yang berbentuk buku tamu. Ga banyak rombongan yang mendaki pada hari itu, kita merupakan rombongan ketiga. Termasuk sepi untuk ukuran long weekend.


5. Setelah selesai melapor kita kembali menaiki truk untuk diantar ke titik awal pendakian, jaraknya tidak begitu jauh mungkin sekitar 1km


6. Jalur awal pendakian ditandai dengan jalan setapak yang sudah dicor dan ada juga yang disusun dengan lempeng tembok. Selesai doa bersama barulah kita memulai perjalanan sekitar pukul 16.30


7. Pos 1 (1700 mdpl)
Menjelang Pos 1 kita akan menjumpai pipa2 air berukuran besar yang berhulu pada sebuah reservoir yang disebelahnya terdapat bangunan beratap seng yang juga sekaligus sebagai Pos 1. Warga sekitar menyebutnya dengan Tuk Suci, disini pendaki bisa mengisi stok air. Waktu tempuh dari titik awal pendakian menuju Pos 1 ini kurang lebih 30 menit. Menurut ane tidak perlu beristirahat disini karena jarak ke Pos 2 tidak begitu jauh


8. Pos 2 (1970 mdpl)
Dari Pos 1 menuju Pos 2 ini jalan sudah mulai sedikit menanjak walo masih banyak bonusnya. Suasana hutan tropis mulai terasa disini, kiri kanan jalur banyak terdapat pohon2 yang ditumbuhi lumut sampai ke dahannya. Semak belukar pun sudah banyak yang lebih tinggi dari badan kita.

Sekitar 40 menit perjalanan kita akan tiba di Pos 2, Pos ini ditandai oleh bangunan beratap seng yang terdapat tempat duduknya dari tembok. Disebelah Pos 2 ini terdapat pohon tua yang berlobang di tengahnya.

Nah disini menurut ane terjadi sedikit kekeliruan, dimana berdasarkan peta dari sebuah Portal menyebutkan kalo sebelum Pos 2 ini terdapat persimpangan menuju Sumur Penganten. Tadinya beberapa anggota tim akan mengambil stok air disana, alhasil kita beranggapan kalo persimpangan menuju Sumur Penganten itu sudah terlewati. Lalu beberapa orang tersebut kembali ke arah Pos 1 untuk mencari simpangan tersebut. Namun faktanya adalah simpangan Sumur Penganten itu terdapat setelah Pos 2, ini yang membuat beberapa anggota tim itu akhirnya balik sampai ke Tuk Suci untuk mengambil air. Ini cukup jauh loh mundurnya.

9. Camp 1 (2050 mdpl)
Sesuai rencana kita akan ngecamp di Camp Area yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari dari Pos 2 menuju Pos 3. Tidak jauh dari Pos 2 terdapat jembatan kayu yang oleh warga setempat disebut Taman Wlingi, persis dikiri jempatan terdapat sebuah petunjuk yang dipantek ke batang pohon dimana jika lurus menuju Sumur Penganten dan belok kiri menuju Pos 3. Di pertigaan ini jalan menuju Sumur Pengantennya lebih lebar dari jalan menuju Pos 3.


Karena minimnya referensi yang ane baca, membuat ane saltum dalam awal pendakian ini. Ternyata perjalanan dari Pos 2 menuju Pos 3 itu dipenuhi "tanaman itu" disepanjang jalan, dan ane memakai celana pendek, awal bersentuhan tu kaki sudah bercampur aduk rasanya, antara perih, gatal dan sakit. Cuman saking seringnya kaki ane jadi baal haha haha haha.


Dari Pos 2 menuju Camp Area ini kita harus sangat berhati2 karena semak belukar yang cukup tinggi yang sudah menutupi jalur pendakian (mungkin karena jarang dilewati). "Tanaman itu" pun ada yang tingginya bisa menyentuh pipi. Selain tanaman itu, banyaknya simpangan dan minimnya petunjuk juga menjadi kendala tersendiri ketika menuju Camp Area.

Saat itu cuaca gerimis dan hari sudah mulai gelap ketika kita melewati trek ini. Dan sekitar jam 7 malam kita baru sampai disini. Lokasi ini ternyata hanya bisa memuat 3-4 tenda namun seorang teman melihat sebuah jalur ke arah bawah dan menemukan lahan yang sudah diterabas yang cukup luas yang bisa memuat sampai 10 tenda, dan dari sana terdpat lagi jalur kearah dalan yang juga bisa memuat 2-3 tenda. Kita bermalam disini dimana 2 tenda didirikan diatas (samping jalur) dan sisanya dibawah.


10. Pos 3 (2185 mdpl)
Keesokan harinya setelah bedoa bersama, tepat pukul 10.00 kita memulai perjalanan menuju Pos 3, disinilah jalur Kaliwadas yang aduhai itu dimulai, menerobos semak belukar yang tinggi, tanaman "itu" yang bisa menjangkau pipi, memanjat tebing yang cukup terjal dan licin, sampai berjalan jongkok karena banyaknya pohon tumbang ditengah jalur.

Setengah perjalanan dari Camp 1 kita akan sampai di Pos 3, Pos ini tidak terlalu luas dan cuman bisa 2 tenda disini (jika terpaksa harus ngecamp disini). Kita cuman istirahat 10 menit disini, itupun tujuannya cuman menunggu rombongan belakang yang tercecer, setelah romobongan terkumpul semua kita kembali melanjutkan perjalanan.



11. Pos 6 (2425mdpl)
Perjalanan menuju pos selanjutnya pun ga kalah ajib, susananya masih sama, semak belukar yang tinggi cuman yang jadi pembeda adalah pohon2 disini sudah tidak ditutupi lumut lagi. Sekitar 1 jam 15 menit dan setelah melewati tanjakan kita akan menjumpai lahan seperti bekas terbakar, disinipun bisa mendirikan tenda, mungkin 4-5 tenda bisa didirikan disini.

Dan yang bikin ngakak itu adalah sebuah plang Pos 6 terpasang disebuah pohon, lah Pos 4 & 5 nya kemana? Ha ha ha ha ha. Disini sudah berdiri dua tenda dan tenda ini terlihat kosong, kami menduga penghuninga sedang melakukan perjalanan menuju Puncak.