Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jackal15Avatar border
TS
jackal15
"Red Bull" Diminta Segera Minta Maaf ke Publik
Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) menuntut Red Bull GmbH Austria dituntut untuk segera meminta maaf ke publik terkait video iklan yang dinilai telah melecehkan Candi Borobudur.

Tuntutan yang sama juga ditujukan kepada PT Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical selaku perwakilan di Indonesia, pemilik hak cipta Red Bull, serta selaku perusahaan yang secara langsung berkepentingan dalam pembuatan dan penayangan iklan minuman berenergi itu.

"Kedua pihak ini agar segera meminta maaf ke publik, terutama umat Buddha di Indonesia dan dunia," kata Suparjo, Ketua Hikmahbudhi, dalam keterangan pers tertulis, Minggu (20/3/2016).

Pihaknya pun meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk memberikan sanksi kepada pihak Red Bull internasional dan perwakilannya di Indonesia.

Dalam pernyataan tertulis itu, Balai Konservasi Borobudur dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko juga diminta untuk menjalankan fungsinya secara optimal dan lebih mencermati segala upaya komersialisasi Candi Borobudur dan warisan budaya lainnya yang dapat mengancam kelestarian warisan budaya itu sendiri.

"Upaya komersialisasi dengan memanfaatkan nama besar Candi Borobudur tidaklah ditabukan, tetapi harus tetap dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap keagungan dan kelestarian Candi Borobudur," ungkapnya.

Suparjo mengingatkan kepada para pelaku usaha untuk menghargai dan melestarikan Candi Borobudur dan warisan budaya lainnya.

"Pernyataan sikap ini kami buat sebagai bentuk penghargaan dan tanggung jawab anak bangsa terhadap terjaganya kelestarian warisan budaya bangsa Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, Candi Borobudur merupakan warisan peradaban bangsa Indonesia, bahkan dunia, yang sudah selayaknya mendapat perlindungan demi terjaganya kelestarian dan nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Suparjo menyatakan bahwa penayangan video dan foto iklan di laman resmi Facebook Red Bull itu telah memberikan pendidikan yang keliru dan menyesatkan kepada masyarakat.

"Tayangan dalam video itu dapat menimbulkan pengaruh yang mengancam kelestarian Candi Borobudur karena mempertunjukkan seseorang berlari, melompat-lompat, dan pemanjatan di salah satu stupa di candi," paparnya.

Seperti diketahui, sebuah video yang diduga iklan minuman berenergi Red Bull ramai dibicarakan netizen dan warga Borobudur karena mempertontonkan aksi-aksi yang dinilai merendahkan situs Candi Borobudur.

Video yang diunggah melalui akun Facebook Red Bull, Kamis (17/3/2016) malam, itu sempat dilihat oleh lebih dari 18.000 viewer. Hanya, setelah menuai kecaman netizen, video berdurasi 1 menit 23 detik itu hilang dari laman Facebook Red Bull. Pihak Red Bull belum memberikan keterangan resmi terkait kemunculan video tersebut.


http://regional.kompas.com/read/2016...aaf.ke.Publik#
--------
Untung Aja yg kesengol si budhi coba yg kesengol si tetangga sebelah apa Nga kacau
Diubah oleh jackal15 21-03-2016 05:13
0
6.6K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan