Ada-ada saja yang dilakukan Moch Novi (25), pria asal Nganjuk yang indekos di Siwalankerto Utara ini. Lantaran jengkel kena tilang saat razia, mantan pegawai alat bangunan ini nekat mengambil Handy Talky (HT) milik polisi yang menilangnya.

Ceritanya, saat itu Anggota Satlantas Polsek Jambangan menggelar razia lalu lintas di Jalan Rolak depan PKL Karah. Secara kebetulan, Novi yang melintas di lokasi, terjaring razia lantaran tidak bisa menunjukan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomer Kendaraan (STNK). Tak ayal, Novi pun harus ditilang.

Tidak terima karena kena tilang, secara diam-diam Novi justru nekat mengambil HT milik Bripka Yanuar Hadi yang diletakkan di atas meja razia dan dimasukkan ke dalam tas ranselnya.

Kontan saja, sang pemilik panik saat HT miliknya hilang. Apalagi dalam kondisi tidak berbunyi alias mati. Alhasil, Bripka Yanuar Hadi sempat bertanya ke pelaku, karena saat penilangan, ketika itu hanya ada dirinya seorang.

Pelaku sempat tidak mengaku. Namun, ketika digeledah dan diminta membuka serta mengeluarkan isi tas ranselnya, Novi tidak bisa berkutik. "Ketika digeledah, baru pelaku tak bisa berkutik karena HT ada di dalam tasnya," kata Kapolsek Jambangan, Danny Yulianto, Kamis (17/3/2016).

Akibat perbuatannya, kini Novi mendapatkan surat penahanan dan dikenakan pasal 362 atas pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Kepada petugas penyidik, Novi mengaku jengkel karena ditilang, sehingga terpaksa nekat mengambil HT petugas. "Saya ini sudah minta maaf karena lupa bawa surat kendaraan, malah ditilang yang akhirnya saya jengkel," terangnya.[kun]

greget




super sekali