Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

neothinkpadAvatar border
TS
neothinkpad
Ahok: Nasdem dan PDIP Tak Minta Mahar




Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah adanya kabar yang menyebut PDIP meminta mahar atas dukungan untuk maju dalam Pilkada DKI 2017.

"Tidak. PDIP mana minta mahar?" tegas Ahok di RSUD Budi Asih, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Ahok juga menuturkan, tidak ada pemberian uang pada Partai Nasdem atas dukungan tanpa syarat yang diberikan. Menurut dia, memberikan uang berarti penghinaan pada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Waduh itu fitnah, parah amat. Ahok duit dari mana sih? Gue sudah buka. Kamu menghina amat ama Nasdem. Nasdem, Surya Paloh sih kaya banget," tutur dia.

Ahok menjelaskan, dengan maju secara independen biaya yang dikeluarkan lebih murah. Namun, bukan berarti ada mahar bila maju didukung partai politik.

"Saya bilang kalau independen biayanya bisa lebih murah, karena tidak perlu biaya untuk menggerakkan seluruh mesin partai. Masyarakat yang bergerak sendiri," tandas Ahok.






Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tak punya cukup dana untuk melakukan kampanye. Ia pun memilih jalur independen saat bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017.

Ahok menegaskan, ia tidak mau membayar mahar kepada partai politik agar dapat kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta.

"Partai tidak minta mahar pun, saya tidak ada uang. Kalau kampanye massal kan harus kasih makan, kaos atau sediakan mobil. Nggak sanggup saya," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (10/3).

Menurut Ahok, mahar yang biasa ditetapkan partai politik biasanya berkisar antara Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.

Mantan bupati Belitung Timur itu berkata, untuk mendapatkan uang sebesar itu sebenarnya bukanlah hal yang sulit baginya. Ahok menuturkan, sebagai gubernur ia bisa saja meminta uang kepada para pengusaha.

Namun Ahok menyatakan enggan melakukan hal itu dengan alasan tidak ingin berutang budi kepada siapapun.

"Daripada saya disumbang Rp200 miliar tapi nggak berhasil, lebih baik mereka menyumbang untuk orang Jakarta. Nyumbang bus atau apalah, saya nggak jadi gubernur pun, orang Jakarta dapat menikmat," tuturnya.

Hingga saat ini, baru Partai Nasdem yang secara tegas telah mendeklarasikan dukungan kepada Ahok. Ia mengaku bersedia menerima dukungan itu karena tidak perlu membiayai operasional dan kampanye.

"Kalau partai yang mendukung seperti Nasdem, ya saya terima. Sejauh ini oke, geraknya ke posko, saya juga sudah di kasih tau nggak keluar duit,"ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ahok telah memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Heru Budi Hartono, sebagai bakal calon wakil wali kota yang akan mendampinginya.

Ahok pun telah memutuskan untuk maju dengan dukungan Teman Ahok. Perkumpulan itu berencana memverifikasi ulang jumlah warga Jakarta yang telah menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk mereka sebagai bentuk dukungan untuk Ahok.




http://m.liputan6.com/news/read/2456781/ahok-nasdem-dan-pdip-tak-minta-mahar

http://m.cnnindonesia.com/politik/20160310173821-32-116634/ahok-enggan-bayar-mahar-ke-partai-politik/

0
7.5K
124
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan