Jakarta - Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang di persimpangan jalan. Namun, apapun jalan yang dipilih Ahok, mau kanan ataupun kiri, bisa mengantarnya ke Pilgub DKI 2017.

Ahok kini sedang menimang-nimang jalur independen atau jalur parpol untuk menuju Pilgub DKI. Kedua jalur itu bisa mengantarnya ke tujuan.

Lewat jalur independen, Ahok sudah dibentangkan karpet merah yang terbuat dari 730 ribu lebih KTP dukungan yang dikumpulkan Teman Ahok. Jumlah KTP yang terkumpul itu sudah jauh melebihi syarat yang ditentukan untuk bisa maju di Pilgub DKI 2017, yang diperkirakan sekitar 525 ribu KTP (asumsi 7,5% dari 7 juta pemilih di Jakarta).

Lewat jalur parpol, Ahok juga sudah dibentangkan karpet merah oleh PDIP. Memiliki 28 kursi di DPRD DKI, PDIP jadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung cagub-cawagub sendiri di Pilgub DKI 2017. Ahok mengklaim sudah mengantongi dukungan PDIP untuk maju di Pilgub DKI. Dengan kondisi ini, istilah bekennya, kanan kiri oke untuk Ahok.

Namun, meski sudah terbentang karpet merah di kedua jalur, Ahok belum memutuskan akan berjalan di mana. Ada konsekuensi di jalur yang akan dipilihnya.

Teman Ahok hingga saat ini masih berharap jagoannya itu maju lewat jalur independen. Namun, jika akhirnya Ahok memilih jalur parpol, meski tak menuntut, Teman Ahok meminta ada penjelasan untuk mereka yang sudah menyetor KTP. Selain itu, diprediksi akan ada suara sumbang untuk Ahok yang sebelumnya kerap menyatakan niat maju lewat independen.

"Sikap kami, Teman Ahok, sebelum keputusan tersebut final adalah tetap mengupayakan Pak Ahok maju lewat jalur Independen. Bukannya kami tidak percaya Pak Ahok memerintah akan bisa independen (track record telah membuktikan sendiri independensi beliau tak tunduk pada partai), tapi menurut kami pilihan independen akan sangat bagus untuk demokrasi Indonesia. Jalur independen di Jakarta sebagai etalase bangsa akan memupuk kesadaran dari masyarakat Indonesia yang mulai patah semangat dengan perpolitikan di Indonesia," demikian bunyi pernyataan resmi Teman Ahok, Kamis (25/2) kemarin malam.

Jika memastikan maju lewat jalur independen, dukungan dari PDIP bisa saja lepas. Dalam sejumlah klaimnya, Ahok memberi kesan PDIP ingin mengusungnya, tak sekadar mendukung. Posisi PDIP bisa dibilang penting, sebab memiliki kursi mayoritas di DPRD DKI. Ditambahkan 6 kursi NasDem yang telah lebih dulu mendukungnya, dan tanpa syarat, Ahok akan makin kuat di DPRD jika PDIP di belakangnya.

Pilihan dikembalikan kepada Ahok, lewat jalan kanan atau kiri?


(tor/van)

Sumber

berharap semoga ada solusi yang win2 solution yg bs memuaskan teman ahok dan pdip