Berikut, pola penganut ideologi-ideologi besar, berdasar ciri khusus klas menengah di Indonesia.

1. Marxis
Perjuangan klas sebentar saja, yang penting nge-sex bebas dan mabok-mabokan. Kalau ada aturan ketat ala kiri disebut Stalinis. Kalau aturan ketat di luar kiri disebut puritan. Maunya sosialisme, tapi takut perang. Anti kapitalisme tapi pro lembaga donor.

Semboyan: Bangun Sosialisme Abad 21. Memadukan ajaran Marx dan Utan Kayu.


2. Syiah
Gak seperti kisah2 heroik imam2 junjungannya. Syiah disini penakut. Hobinya mbungkruk2 ke kelompok keagamaan yg lebih besar, sebutlah NU. Tujuannya minta perlindungan. Kepada kekuasaan negara umumnya gak kritis, fokusnya anti Saudi dan Wahabi.

Semboyan: Semua tempat adalah taqiyah dan Asyura cukup dimulut saja, bonusnya Mut'ah.


3. Wahabi
Ini merk luar negeri yang paling konsisten diikuti penganutnya di Indonesia. Sudah jelas tujuannya, menumpuk harta, mendangkalkan otak dan mengkoleksi perempuan.

Semboyan: Muda kaya, tua foya2, mati masuk surga.


3. Moderat
Ini banyak penggemarnya di kalangan klas menengah kota. Inti moderat ala mereka adalah, jangan galak2, jangan punya prinsip tegas, semua itu lentur, pokoknya diatur gimana biar asik aja deh.

Semboyan: Isuk dele, sore mbote. Pokoke hore.


4. Nasionalis
Aliran ini sering dicampurkan dengan sebutan 'abangan' untuk merujuk pada maksud-masud sekulernya. Nasionalis khas indonesia agak unik. Mereka nasionalis hanya untuk kaum separatis atau belakangan kepada apa yang disebut 'Arabisasi'. Buat Amerika mah nyembah! Nasionalis disini gak anti liberalisasi ekonomi dan bahkan suka pasar bebas.

Semboyan: Demi imperialis, NKRI harga mati.


5. Liberal
Oalah ini jenis yang paling parah. Paling ancuuur. Cirinya ngomong sekenanya, mbacot sebebas2nya, bertingkah semaunya. Tapi standar itu hanya untuk kelompoknya. Kalau untuk kelompok lain ya dipermasalahkan. Bahkan dipersoalkan ke meja hijau. Mereka ini umumnya demen Mo Limo, tapi waktunya idul fitri ya sholatnya tetep di barisan terdepan.

Semboyan: Sex, Medsos and Rock n Roll


6. Jihadisme
Hampir serupa dengan Wahabi, penganutnya di Indonesia terbilang konsisten dengan ajarannya. Waktunya berangkat ke Suriah ya berangkat. Waktunya ngebom cafe yang dijalanin. Pimpinannya seperti Abu Bakar Baasyir, sampai bangkotan pun tetep mokong.

Semboyan: Hidup istri tiga atau mati syahid.


7. Non Ideologi
Kelompok ini benci politik, benci partai, benci DPR dan benci korupsi. Satu-satunya yang gak mereka benci ya dirinya sendiri dan orang-orang yang sehobi dan sepandangan. Mereka memuja kesenangan hidup. Menyuka seminar2 motivasi, entrepreneur dan sejenisnya.

Semboyan: Solusi seluruh masalah dunia adalah rajin2lah piknik dan selfie!


*****