Wanita menuntut komitmen, sementara pria suka bermain-main. Apakah selalu begini?

Menurut ilmuwan, perilaku manusia tidak selalu seperti itu. Penelitian terbaru mengungkap bahwa mirip hukum dagang, faktor permintaan dan penawaran turut andil akan hal ini: kesetiaan seorang pria bisa berubah begantung pada jumlah wanita yang tersedia.

Ketika jumlah wanita sedikit, kaum pria memilih berkomitmen jangka panjang dengan satu wanita, ungkap Ryan Schacht, antropolog dan pemimpin studi di University of Utah. Ketika wanita sulit ditemukan, ini memang menjadi strategi terbaik.

Pria yang masih bermain-main dalam urusan asmara kemungkinan besar tidak akan mendapat apa-apa pada akhirnya. Saat seorang pria tidak bisa memenuhi harapan pasangannya, ada banyak pria lain yang bisa dipilih sang wanita, jelas Schacht.

Temuan yang dirilis jurnal Royal Society Open Science ini didasarkan pada penelitian selama 16 bulan di sebuah komunitas Suku Makushi yang bekerja sebagai pemburu, nelayan, dan petani di barat daya Guyana.

Menurut para peneliti, Suku Makushi punya sistem relasi gender yang egaliter. Kelompok suku ini dipilih menjadi sampel penelitian karena mereka adalah kelompok homogen yang memiliki sistem kepercayaan dan kondisi sosial ekonomi setara. Dengan begitu, faktor perbedaan agama dan budaya tidak akan mengintervensi hasil penelitian.

Namun, temuan studi ini tidak selalu relevan untuk semua komunitas, ujar Schact. Ada faktor perbedaan kultur, agama, dan status sosial ekonomi yang bisa memberi variasi pada hasil di komunitas lain.