Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emperasankoAvatar border
TS
emperasanko
|Siantar| Ketua Ormas Dituduh rudapaksa Siswi SMA
Ketua Ormas Dituduh rudapaksa Siswi SMA
Jumat, 8 Februari, 2013 | 0 Komentar



SIANTAR – Bunga (nama samaran), warga Kecamatan Siantar Martoba tak mau lagi sekolah. Dia trauma karena salah seorang ketua ormas di Siantar berinisial JS merudapaksanya. Terungkapnya kasus tersebut setelah gadis kelahiran 21 Oktober 1997 itu pulang ke rumah dari tempat pelariannya.

Kepada METRO, Bunga yang masih duduk di kelas 1 salah satu SMA swasta di Siantar ini didampingi ibunya LS dan bapatuanya RS mengatakan, pemerkosaan itu terjadi sekitar November 2012 di salah satu penginapan di Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas. JS secara paksa membuka seluruh pakaian Bunga, kemudian menyetubuhinya secara paksa.

Ceritanya, pada November (korban lupa tanggal dan hari), sekira pukul 10.00 WIB, JS mengajak Bunga dan seorang temannya berisial GP (20) dan 2 teman JS, ke Karang Anyer.

“Kami yang pergi itu 5 orang. Saya, Pak JS, teman saya GP, kemudian anggota JS berinisial GT dan seorang oppung-oppung tukang kusuk yang merupakan teman JS. Kami menumpangi mobil berwarna hitam merek Rush BK 130 TO,” ujarnya kepada METRO, Rabu (7/2).

Bungsu 3 bersaudara ini menambahkan, saat GP, GT, dan oppung tukang kusuk mandi, JS menyuruh Bunga ke salah satu kamar di tempat wisata tersebut. “Sampai di kamar itu, saya terkejut karna tiba-tiba Pak JS masuk ke dalam kamar. Kamar itu langsung dikuncinya.

Saya ada rasa takut. Ketika itu pun, Pak JS membuka semua pakaian saya dengan paksa. Saya berteriak, namun tidak ada yang dengar. Sekitar 20 menit di kamar itu saya disetubuhinya.Selanjutnya itu, kami keluar dari kamar dan kembali ke tempat teman-teman mandi. Saya dan Pak JS memang tidak mandi saat itu. Saya takut menceritakan kejadian itu,” papar Bunga.

Sementara ibunya yang duduk di samping Bunga, menangis ketika mendengar cerita tersebut. Pasca pemerkosaan itu, Bunga mulai malas sekolah. Sehari-harinya Bunga tinggal di tempat saudaranya LS yang berjarak 50 meter dari kediamannya. Di rumah LS, Bunga membantu berjualan tuak.

“Sudah 4 bulan saya dititipkan ibu ke rumah LS. Karena selama ini ibu pergi-pergi berjualan ke Cikampak. Selama 4 bulan itu, saya sekolah dari rumah LS dan tidur di rumah itu juga. Sejak tinggal di rumah itu, saya mengenal JS,” katanya.

Sejak terjadi pemerkosaan itu, JS yang sehari-harinya menghabiskan waktu di warung tuak tersebut sering memberikan uang kepada Bunga. Tidak itu saja, pulsa handphone Bunga pun diisikan. Diduga itu dilakukan JS agar Bunga tidak menceritakan pemerkosaan tersebut.

“Kira-kira 3 hari setelah kejadian itu, saya diberikan uang Rp150 ribu. Seminggu kemudian, sewaktu saya mau diajak makan mi ke kota, saya pun diberikan uang Rp50 ribu. Namun rencana makan mi itu batal, karena di tengah perjalanan abang saya Putra menelepon saya, menyuruh pulang. Masih di Jalan Bali menuju kota, akhirnya mobil Pak JS pun putar balik,” ungkapnya.

Sambung Bunga, sebelum terungkapnya perbuatan itu, karena JS sering memberikan perhatian khusus kepada Bunga. Semisalnya, mengingatkan Bunga makan, menanyai Bunga apakah sudah makan, hingga pulsa Hp Bunga diisikan.

“Setelah kejadian itu, ada perhatian yang tidak biasa dari Pak JS. Misalnya, dia sering SMS menanyakan kabar saya. Uda makan apa belum? Mengingatkan saya supaya jangan lupa makan,” tukas Bunga. Disinggung kenapa pemerkosaan itu tidak diceritakannya kepada ibunya, Bunga mengatakan, ada rasa takut ketika mau menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Rasa takut yang dirasa itu, tidak bisa diungkapkannya.

“Memang saya takut menceritakannya kepada ibu. Alasan saya takut, saya pun tidak tau kenapa. Pokoknya ada rasa takut menceritakannya. Pak JS tidak pernah mengancam saya. Terungkapnya kasus ini, ketika ibu memaksa menceritakan apa yang saya alami kenapa berani kabur. Memang pernah saya disuruh Pak JS kabur,” paparnya.

JS yang merupakan salah seorang ketua ormas di Siantar ketika dihubungi membantah semua tudingan Bunga. Dia mengatakan, tidak pernah melakukan pemerkosaan sebagaimana dituduhkan Bunga kepadanya.

Dia juga mengutarakan, tidak pernah jalan-jalan (refreshing) dengan Bunga sebagaimana diungkapkan Bunga yang pernah ke Karang Anyer.

“Apa yang dilakukan mereka itu hanya untuk rencana mau memeras saya. Saya sudah mendengar cerita itu dari teman-teman. Rencana mereka mau melaporkan saya, kemudian berdamai. Pikiran mereka, saya akan memberikan uang. Kalau saya diadukan, saya juga akan membuat pengaduan balik,” tegasnya. Kata dia, kalau memang apa yang disebutkan Bunga benar, kenapa tidak saat kejadian itu langsung diadukan.

“Memang mereka punya rencana mau memeras saya. Kalau kejadian itu benar, kenapa tidak hari itu juga diadukan,” ujarnya.


Kabur Dari Rumah


Atas perintah JS, Bunga pun kabur dari rumah LS, tempat tinggal Bunga yang dititipkan ibunya. Bunga kabur dari rumah LS, tepatnya pada tanggal 27 Januari sekitar pukul 10.00 WIB. Bunga kabur ke Sibolga bersama GT dan Ti (temannya GT).

“Saya memang kabur dari rumah LS. Saya disuruh Pak JS kabur dari rumah itu,” ujarnya. Diceritakannya, pagi sebelum kabur, dia dipaksa ibunya pulang ke rumah. Pemaksaan itu pun, rupanya tercium JS. Melalui SMS, JS pun menyuruh Bunga agar kabur dari rumah.

“Tanggal 27 saya kabur dari rumah LS. Saya tinggal di rumah Ti. Besoknya, saya dan Ti, dan GT kabur ke Sibolga. Di Sibolga, kami tinggal di rumah temannya GT. Rupanya, sebelumnya mereka susun rencana untuk mempekerjakan saya di kafe milik tempat orang Sibolga itu. Ongkos kami berangkat ke Sibolga ditanggung oleh Pak JS.

Itu cerita dari GT, katanya ia diberikan uang Rp800 ribu untuk membawa saya ke Sibolga. Sampai di Sibolga, saya pun ditawari pemilik rumah itu untuk kerja di kafe yang mau dibukanya. Saya ditawari menjadi kasirnya,” paparnya.

Selama 2 hari di Sibolga, Bunga dan Ti pun kabur. Alasannya, pemilik rumah yang mereka tinggali di Sibolga memaksa untuk kerja di kafe tersebut. Dan kalau tawaran itu ditolak, Bunga dan Ti diminta untuk membayar kerugian.

“Karena kami menolak tawaran kerja di kafé, kami pun disuruh ganti rugi. Makanya malam-malam kami lari. Tanggal 1 Februari sekitar pukul 06.00 WIB, kami sampai di loket Jalan SM Raja Siantar. Karena saya takut pulang ke rumah, saya pun ke Medan, ke rumah kakak. Setelah kakak tau kejadiannya dengan cerita saya itu, kakak pun langsung membawa saya pulang ke Siantar. Sampai di Siantar, saya pun cerita semuanya kepada orangtua dan keluarga,” ungkapnya.

LP, ibu Bunga mengatakan, pasca anaknya kabur, pihaknya langsung membuat laporan hilang ke Polresta Siantar. Selama 5 hari kabur, Bunga pun pulang dengan dibawa kakaknya dari Medan.

“Saya mengetahui kejadian ini setelah pulangnya Bunga dari pelariannya. Rupanya anak saya sudah pernah dirudapaksa JS. Saya dan keluarga sudah pernah menjumpai JS untuk konfirmasi, namun teman JS berisial GT itu yang marah-marah. Dengan alasan mau mengamankan GT biar tidak ribut, JS dan GT pun pergi dan meninggalkan kami di warung LS,” katanya.

Dia mengaku, awalnya takut membuat pengaduan ke kepolisian dengan alasan orang miskin dan tidak punya uang. Namun setelah mendapat pendampingan dari Aris Merdeka Sirait, dia berencana melanjutkan kasus pemerkosaan tersebut ke proses hukum.

“Besok (hari ini, red) saya akan membuat pengaduan ke Polres Siantar. Itu atas perintah dan petunjuk Pak Aris Merdeka Sirait yang mendampingi kami orang miskin ini,” tukasnya dengan meneteskan air mata.

Ketua Komnas Anak Aris Merdeka Sirait mengatakan, perbuatan yang dilakukan JS kepada Bunga merupakan perlakuan kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur. Orang yang melakukan tindakan itu harus dijerat dengan pasal 81 KUHP tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

“Kita berharap ketika korban atau keluarganya membuat pengaduan resmi, supaya dilakukan penanganan yang prioritas. Perlakuan ini merupakan tindakan kejahatan seksual terhadap anak, atau perlakuan orang yang tidak bermoral,” tegasnya. (osi)

Code:
hxxp://www.metrosiantar.com/2013/ketua-ormas-dituduh-rudapaksa-siswi-sma/


Semoga kebenaran terkuak dan korban mendapat keadilannya.
0
2.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan