Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aurasinaiAvatar border
TS
aurasinai
Lima Tips Ringan Untuk Menajamkan Otak


Mengasah kemampuan otak itu sangat penting, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Bila terus diasah, kemampuan daya ingat semakin kuat. Bagaimana cara mudah untuk mengasah otak kita? Tidak begitu sulit, bahkan semua bisa dijalankan dengan situasi dan kondisi yang menyenangkan.

Berikut 5 tips ringan untuk menajamkan otak:

1. Mind Mapping

Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya.

Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat.

Dengan kata lain, Mind maping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.

2. Rajin Membaca

Membaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.

Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.

Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penyakit Alzheimer.

3. Menulis dengan Tangan

Di era modern seperti sekarang, kebanyakan orang mulai malas menulis dengan tangan. Mereka lebih memilih untuk mengetik dengan keyboard ketimbang menulis dengan tangan. Sebab, hal itu dinilai lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak energi.

Karin James, psikolog dari India University yang banyak meneliti perkembangan otak anak usia dini, mencoba menjabarkan manfaat menulis dengan tangan ini.

Pernyataan menulis dengan tangan bisa meningkatkan kemampuan kritis menurutnya cukup masuk akal. Menulis memerlukan pola pikir, pengamatan, dan koreksi. Kebiasaan mengoreksi tulisan bisa menjadi latihan yang baik untuk introspeksi.

Sementara itu untuk kepercayaan diri, menulis dan membaca memang ada kaitan. Seeorang yang rajin membaca cenderung memiliki nilai akademis yang baik dan tentunya kepercayaan dirinya akan bertambah.

4. Belajar Bahasa Asing

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berbicara lebih dari satu bahasa sebenarnya menyehatkan, terutama untuk bagian otak. Orang dewasa yang bisa berbicara dua bahasa sejak masih anak-anak diketahui memiliki fleksibilitas kognitif yang lebih baik. Ini berarti, mereka lebih mampu beradaptasi di lingkungan baru atau yang tak terduga.

Orang yang menguasai dua bahasa akan memproses beberapa kata dengan lebih cepat, terutama dua kata yang punya arti sama dalam dua bahasa itu. Anak-anak yang menguasai dua bahasa juga memiliki hasil tes memecahkan masalah yang lebih baik.

Orang yang berpikir dalam bahasa lain ternyata cenderung membuat keputusan yang rasional. Orang yang melakukan proses berpikir dalam bahasa lain juga tidak terlalu menggunakan emosi saat membuat keputusan.

5. Bermain Game

Riset dilakukan terhadap dua kelompok berbeda, yakni gamer dan non-gamer, menunjukkan hasil yang berlainan setelah melalui tes Magnetic Resonance Imaging (MRI). Kelompok gamer yang memainkan game paling sedikit 30 menit per hari menunjukkan adanya pertumbuhan pada bagian otak besar, korteks prefrontal kanan dan juga otak kecil.

Pertumbuhan di semua area tersebut berperan dalam orientasi spesial, pembentukan memori dan perencanaan strategis serta keterampilan motorik.

Selain itu bermain game dipercaya bermanfaat dalam membantu proses terapi pada gangguan kejiwaan yang menyebabkan otak menyusut atau berubah seperti penyakit skizofernia, gangguan stress pasca trauma, dan alzheimer.

Continue reading at Catatanpagi.com | Menikmati Pagi Sambil Ngopi

Ada ide lain? silahkan komen gan emoticon-I Love Indonesia (S)
0
2.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan