Jakarta - Polda Jatim sudah menetapkan Hariyono, Kepala Desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur, sebagai tersangka pembunuhan Salim Kancil. Dia diduga sebagai dalang aksi keji tersebut. Bagaimana penampilannya?

Sangat sulit untuk menemui Hariyono saat ini karena dia ditahan di Polda Jatim. Tak banyak dokumentasi foto kegiatannya selama memimpin desa. Namun ada satu foto saat dia kampanye mencalonkan diri sebagai desa beberapa waktu lalu.

Foto tersebut memajang wajah Hariyono berpeci dan berdasi kuning. Dia maju dengan nomor urut 1 dan menggunakan jargon kampanye: coblos iki ae dulur.

Saat ini, Hariyono terancam 20 tahun penjara hingga seumur hidup karena dijerat dengan pasal pembunuhan dan penambangan ilegal. Namun lewat pengacaranya, Heru Laksono, Hariyono membantah sebagai dalang pembunuhan dan menyuruh preman tim 12 untuk membunuh Salim Kancil.

"Mereka jalan sendiri-sendiri," kata Heru kepada majalah detikcom.

Hariyono terpilih menjadi kepala desa pada 2006. Dia sudah menjabat dua periode sebagai kepala desa. Uang dan cara-cara preman dia gunakan selama masa kepemimpinannya.

Hariyono tinggal di rumah yang cukup besar. Meski masih dalam tahap renovasi, bangunan megahnya sudah mulai bisa terlihat. Lokasi rumah berada sekitar 20 meter dari Balai Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur.

Ada dua bangunan besar di atas lahan cukup luas. Di bangunan pertama, masih dalam tahap renovasi pada dindingnya. Sementara bangunan di sisi timur berdiri memanjang hingga tembus dapur besar di belakang rumah.

Banyak aparat kepolisian tengah berjaga di rumah bercat gelap dengan pagar besar membatasi bangunan rumah. Anggota Brimob Detasemen B Polda Jatim juga tampak bersiaga di halaman depan bersama beberapa petugas Satpol PP.

***
http://news.detik.com/berita/3036469...-saat-kampanye

denger2 nih orang pas ada aktivitas penambangan di wilayahnya harta kekayaan nya lansung naik drastis

kenapa ga di tampolin ae nih maling