Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iloenAvatar border
TS
iloen
Perang di Mulai "Rizal Ramli: Silakan Lino Telepon Siapa Saja!"
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tak takut Direktur Pelindo II R.J Lino kembali mengadu kepada jajaran menteri lain terkait pembongkaran beton di Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, Rizal mengatakan bahwa pembongkaran beton itu dilakukan untuk kepentingan nasional yang lebih besar daripada kepentingan bisnis Pelindo II. "Silakan telepon siapa saja, saya mah orangnya cuek. Emang gue pikirin," ujar Rizal Ramli usai melakukan pembongkaran beton tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Menurut Rizal, Pelindo II sengaja membeton rel kereta api sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta. Karena itu, Rizal pun membongkar beton-beton yang menutupi rel tersebut.

Jalur rel kereta yang dibeton Pelindo II merupakan jaringan rel yang sudah dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Rel tersebut seharusnya tersambung dengan Stasiun Kereta Barang Pasoso yang letaknya tak jauh dari Kantor Pelindo II.

Seperti diketahui, Lino sempat mengancam mengundurkan diri karena tim Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantornya. Lino terkejut saat mengetahui kantornya digeledah tanpa pemberitahuan terhadap dirinya.

Ancaman pengunduran diri Lino itu disampaikan langsung kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PNN) Sofyan Djalil via sambungan telepon, setelah Bareskrim melakukan penggeledahan terkait dugaan korupsi pengadaan mobile crane. Diduga, proses tendernya menyalahi prosedur karena menelan biaya hingga Rp 45 miliar.

Selain mengadu kepada Sofyan Djalil, Lino juga dikabarkan mengadu kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Bahkan, Rini mengaku langsung berbicara dengan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti terkait penggeledahan di Kantor Pelindo II.

Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut berkomentar terkait penggeledahan itu. JK mengingatkan agar penegak hukum berhati-hati dalam pengusutan sebuah kasus yang mengandung unsur kebijakan seperti yang terjadi di Pelindo II.

Tak berselang lama, Kapolri memutuskan mencopot Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Budi Waseso dan memutasikannya menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Namun Kapolri membantah kabar beredar yang menyatakan proses mutasi terhadap Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso karena dugaan adanya intervensi dari lingkaran Istana akibat kasus Pelindo II.
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Josephus Primus

link

perang di mulai, kira2 siapa yang akan bertahan? emoticon-I Love Indonesia (S)



buat yang bertanya apa sih efek dibukanya rel ke pelabuhan?

Ini yang Bikin Kaget Rizal Ramli Saat 'Mengepret' di Tanjung Priok

Jakarta -Hari ini, Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli melakukan aksi penghancuran beton yang menutup rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok, yang operatornya adalah PT Pelindo II (Persero).

Saat melakukan aksi ini, Rizal sempat kaget mendapat laporan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rizal mengatakan, ongkos angkut kontainer dari kawasan Terminal Dry Port di Gede Bagem Bandung ke Pasoso di dekat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara lebih murah, daripada biaya memindahkan peti kemas di area Pelabuhan Priok.

Alasannya, angkutan Bandung-Jakarta memakai kereta barang. Sekali tarik, kereta mampu membawa 60 kontainer, sedangkan di dalam pelabuhan pergerakan barang di darat memakai truk. Truk sekali jalan hanya mampu membawa 1 kontainer.

"Menarik nih jalur kereta kontainer dari sini (Pasoso) ke Stasiun Gede Bage lebih murah daripada dari sini (Pasoso) masuk ke dalam (dalam Terminal Tanjung Priok)," kata Rizal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/9/2015).

Secara hitungan bisnis, biaya angkut kontainer Jakarta-Bandung via kereta 2 kali lebih murah daripada memindahkan kontainer dari daerah Pasoso di luar pelabuhan menuju Terminal Peti Kemas (TPK) di dalam pelabuhan memakai truk.

"Hampir dua kali lipatnya biaya ngangkut kontainer dari sini ke dalam pakai truk dibanding dari sini ke Bangung Gede Bage," jelas Rizal.

Melihat fakta itu, Rizal memandang pengembangan atau reaktivasi jaringan rel sampai ke dalam pelabuhan sudah sangat mendesak. Selain mampu memangkas biaya, kepadatan lalu lintas barang di dalam dan luar pelabuhan bisa ditekan.

"Jadi kalau bangun rel kereta tadi akan kurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi," jelasnya.
(feb/hen)

link
Diubah oleh iloen 10-09-2015 14:04
0
19.1K
152
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan