mullupusAvatar border
TS
mullupus 
3 ALASAN MENGAPA JOMBLO TIDAK BOLEH NAIK GUNUNG
Beberapa minggu lalu, negeri jomblo kembali berduka (cinta) cita—Eri Yunanto (21), mahasiswa Atmajaya Yogyakarta, jatuh ke kawah Merapi. Eri jatuh saat hendak turun dari Puncak Garuda, puncak tertinggi dan menjadi simbol kebanggaan para pendaki Merapi. Kepergian Eri turut pula mengingatkan ane kepada Gie, salah satu tokoh jomblo revolusioner negeri ini. emoticon-Berduka (S)

Soe Hok Gie, atau biasa disapa Gie, meninggal di Gunung Semeru tepat sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-26. Seorang anak muda berpendirian teguh dalam memegang prinsipnya. Jika kalian sudah membaca catatan yang ditulis oleh Gie, betapa Catatan Seorang Demonstran merupakan buku yang wajib dibaca oleh para jomblo revolusioner.

Dalam kurun waktu terakhir, ane menyaksikan berbondong-bondong anak muda pergi ke gunung. Entah ingin mencari kesunyian atau sekadar ingin jalan-jalan, mengusir penat dengan cara selfie dan menunjukkan ke khalayak ramai: untuk kamu, kapan naik pelaminan sama aku? Eh, ke gunung, maksud ane. emoticon-Malu

Ah, rasa-rasanya ane ingin mengutuk diri ane sendiri. Sebab sebagai anak muda yang kesepian, ane lebih ingin menziarahi sepi ini ke pantai daripada ke gunung. emoticon-Busa Lalu bersama desir angin dan suara debur ombak, ane bacakan sebuah kalimat yang ditulis oleh Gie (Catatan Seorang Demonstran, Selasa 11 November 1969), “Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak’kan pernah kehilangan apa-apa.” Sebuah kalimat yang lebih cocok ditujukan kepada mantan-mantan ane daripada ke tempat yang sepi, bahkan di depan gedung MPR-DPR sekalipun. emoticon-norose

Sebelum ane makin melankolis, berikut alasan mengapa jomblo tidak boleh naik gunung:

Quote:


Quote:


Quote:


Diubah oleh mullupus 05-06-2015 21:36
0
5K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan