Sambut Ramadan, ribuan warga Aceh adakan pawai akbar
Reporter : Afif | Kamis, 11 Juni 2015 11:46
r
Pawai sambut Ramadan di Aceh. ©2015 merdeka.com/afif
Merdeka.com - Sebanyak 25 ribu warga Banda Aceh memeriahkan pawai akbar tarhib Ramadan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Kamis (11/6). Pada kesempatan itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djalam telah mengeluarkan instruksi melarang warnet dan rental PlayStation (PS) buka selama bulan puasa.
Pawai tersebut selain diikuti oleh sejumlah siswa-siswi tingkat SD, SMP, SMA dan elemen masyarakat lainnya. Hadir juga di barisan terdepan Illiza Sa'aduddin Djamal, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli, Ketua DPRK Banda Aceh, Arif Fadhillah dan sejumlah penjabat lainnya.
Ribuan peserta tarhib Ramadan semua menggunakan pakaian serba putih berjalan kaki keliling kota Banda Aceh sekitar 10 km, yaitu dari Blang Padang, Simpang Surabaya, Kuta Alam, Simpang Lima dan berakhir finish ke Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, kegiatan ini untuk memeriahkan datangnya bulan suci Ramadan. Semua umat Islam harus bersuka cita menyambut bulan suci yang penuh berkah ini.
"Pawai tarhib Ramadan ini bagaimana kita menunjukkan kebahagiaan kita menyambut bulan Ramadan, kegiatan parade madani ini kegiatan yang membuat semarak syiar dakwah Islam agar semua masyarakat benar-benar mengamalkannya," kata Illiza.
Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Muspida Plus Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama tentang penyambutan bulan puasa. Seruan bersama ini difokuskan untuk penyambutan dan pelaksanaan bulan suci Ramadan.
Salah satu seruan bersama itu disebutkan larangan terhadap pemilik Warung Internet (Warnet) dan usaha PS untuk tutup selama bulan Ramadan. Dua usaha ini akan diberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin usahanya bila kedapatan melayani pelanggan selama bulan Ramadan siang dan malam.
"
Warnet harus tutup, PS juga tutup total,tidak buka dalam bulan Ramadan buka, ini memang permintaan dari warga masyarakat, apa lagi anak-anak tahun ini libur nasional," tegasnya.
Selain itu, seruan bersama ini juga mengatur tentang jadwal diperbolehkan para
pedagang menjajakan makanan siap saji, yaitu hanya diperbolehkan sejak pukul 16.00 WIB.
Tak hanya itu, seluruh warkop di Banda Aceh baru diperbolehkan kembali buka setelah selesai salat terawih. Pihak warung kopi juga diminta untuk memutar lagi yang bernuansa islami dan dakwah serta lantunan ayat suci Alquran.
"Pedagang tidak membuka usaha warung makanan dari pukul 05.00 WIB subuh hingga pukul 16.00 WIB, di atas itu baru boleh," imbuhnya.
Menyangkut dengan non-muslim, Illiza tegaskan memperbolehkan untuk berjualan, akan tetapi dengan catatan warung harus tertutup. Selain itu pemilik warung untuk tidak melayani warga muslim.
"Silakan buka dengan tertutup, jangan layani kalau ada yang muslim makan disitu," imbuhnya.