Aparat kepolisian masih mendalami kasus temuan mayat pemuda tanpa identitas di Danau Kenanga, dekat Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis pagi kemarin, 26 Maret 2015.

Terkait kasus itu, polisi pun saat ini masih fokus melacak identitas pemuda malang tersebut. Pencarian identitas sangat penting untuk mencari petunjuk atas penyebab kematian korban.

"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak kampus UI untuk mencari apakah ada mahasiswanya yang hilang atau tidak masuk selama seminggu terakhir ini," kata Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Syah Johan pada VIVA.co.id, Jumat 27 Maret 2015.

Selain melacak identitas korban, polisi juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Sedikitnya sudah ada tiga orang saksi yang diperiksa terkait kasus tersebut.

Mereka masing-masing Anisa Prihatini (Satpam UI), Lusiati (pegawai swasta), dan Fauzi Jundullah (mahasiswa UI).

"Mereka kami periksa sebagai saksi. Nah, saksi atas nama Fauzi (mahasiswa) dan Lusiati yang melihat pertama kali, kemudian mereka melapor ke Anisa (Satpam UI) hingga akhirnya ditindaklanjuti Unit Serse Polsek Beji," kata Johan.

Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan apa penyebab kematian korban lantaran tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Tapi anehnya, meski tidak ada tanda-tanda penganiayaan, namun posisi jasad korban saat ditemukan masih mengenakan tas ransel yang diisi pemberat, yakni enam batu jenis konblok. Diduga, mayat tersebut sengaja ditenggelamkan.

"Selain batu-batu tadi, di tas korban juga ada payung kecil warna hijau. Ya, kaos putih yang dikenakannya juga ada logo UI. Begitupun sweater hitam yang dikenakan korban, ada tulisan UI," kata Johan.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasadnya kini ada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk kepentingan penyelidikan. (ren)

Sumber Berita