Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kerbau21Avatar border
TS
kerbau21
Mengenai Abraham Samad !!!!
Saya tidak mempermasalahkan apa yang menjadi hak KPK untuk mengatakan seseorang itu tersangka. Tetapi kali ini KPK melakukan penghinaan dengan alasan sebagai berikut

1. KPK baru menyatakan Budi menjadi tersangka 3 hari setelah Presiden mengajukannya untuk mengikuti Fit and Proper test di DPR

2. KPK tidak menyatakan Budi menjadi tersangka pada saat calon ada 9 orang dan pada saat calon mengkerucut menjadi 4 orang.

3. KPK tidak memperhatikan niat baik dalam hukum tata negara tetapi lebih tertarik membuat keruh dua lembaga besar yaitu Kapolri dan Presiden.

4. KPK belum menyelesaikan kasus besar seberti keterlibatan Ibas dan century dan cenderung mendiamkannya.

5. Dan lain sebagai kasus yang tidak memiliki progress. KPK tidak bekerja berdasarkan target untuk menyelsaikan masalah namun lebih mencari target saat seseorang itu akan naik posisi atau jabatan.

6. KPK memposisikan dirinya seolah Lembaga tertinggi di Negara ini , diatas Presiden.

Mari kita lihat profil si Samad Menurut Jakarta Post dan silahkan anda mebuat opini sendiri.

[I]Ketua KPK yang baru saja di angkat Abraham Samad lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 27 November 1966. Dia menyelesaikan sarjana bidang hukum di Universitas Hassanudin di tahun 1993 dan kemudian melanjutkan master di Universitas yang sama sebelum akhirnya mendapatkan gelar Doktor pada tahun 2010[/I]

Abraham mengejar karir menjadi jaksa pembela semenjak tahun 1955. Karirnya diawali dengan mendedikasikan dirinya sebagai penasehat hukum (pengacara) pada organisasi NGO (non goverrment organization) alias LSM (lembaga swadaya masyrakat) yang bernama ACC ( anti coruption comittee) dimana dia juga sebagai pendiri dan koordinatornya.

Dengan menggunakan ACC, Abraham memfokuskan dirinya melawan korupsi untuk mencapai pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik.

Karirinya kemudian berafiliasi dengan beberapa organisasi Islam dan banyak publik figure.

Dia juga dikenal dekat dengan Pasukan Jundullah, kelompok garis kelas Islam di Makassar, juga pernah menjadi pengacara untuk induk organisasi tersebut agar menerapkan hukum syariah Islam.

Pada tahun 2002 dia menjadi pengacara terdakwa teroris Agus Dwikarna, warga negara Indonesia yang dihukum 17 tahun penjara oleh negara Philipina karena tertangkap membawa bahan peledak di Bandara Manila. Dwikarna juga dituduh mempunyai hubungan dengan jaringan teroris yang beroperasi di Asia Tenggara.

Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir adalah tokoh Islam lainya yang dilaporkan dekat dengan Abraham. Saat Ba'asyr mengunjungi Makassar di bulan Juli 2009, Abraham mendampinginya.

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat memilih Arbraham sebagai ketua KPK pada Jumat setelah mengikuti proses voting.

Abraham mengalahkan kandidat lainya seperti, Busyro Muqqodas, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain, dengan mendapat 43 suara dari 56 pemilih.

Abraham akan memimpin KPK sampai tahun 2015.




English Version
-----------------------

Newly appointed Corruption Eradication Commission (KPK) Chief Abraham Samad was born in Makassar, South Sulawesi, on Nov. 27 1966. He completed his bachelor of law degree at Hasanuddin University in 1993 and went on to pursue a Masters degree at the same university before going on to gain his doctoral degree there in 2010.

Abraham has pursued his career as an attorney since 1995. His early career saw him dedicating his time as an NGO advocate at the South Sulawesi’s Anti-Corruption Committee (ACC), where he acted as both founder and coordinator.

With the ACC, Abraham focused his services on fighting corruption for a better government and public service system.

Later on in his career, Abraham became affiliated with several Islamic groups and prolific figures.

He was known to be close with the hard-line Makassar group, the Jundullah Troops, and was a lawyer for its parent organization Committee to Uphold Islamic Sharia (KPSI).

In 2002 he was the lawyer for terrorism defendant Agus Dwikarna, an Indonesian citizen who was sentenced to 17 years in prison by a Philippine court for being apprehended at the Manila airport in possession of explosives. Dwikarna was also charged with having links with terrorist networks operating in Southeast Asia.

Convicted terrorist Abu Bakar Ba’asyir was another Islamic figure Abraham was reportedly familiar with. When Ba’asyir visited Makassar in July 2009, Abraham acted as his companion.

The House of Representatives’ Commission III on legal affairs and laws, human rights and security named Abraham Samad as the new Corruption Eradication Commission (KPK) chief on Friday after a voting process.

Abraham bested other candidates for the position, such as Busyro Muqqodas, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja and Zulkarnain, by securing 43 of 56 votes.

Abraham will lead the commission until 2015. - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2....Dyww67dQ.dpuf
0
6.2K
59
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan