Mohon maaf kalo ada kesamaan ide, materi maupun alur

Tuhan selalu memberikan anugerahnya kepada tiap-tiap mahkluk hidupnya, tak terkecuali seekor semut yang begitu kecil, namun seringkali kita mengingkari anugerah yang telah Tuhan kirim kedunia ini, manusia selalu mencaci maki Tuhan saat keinginannya tidak terpenuhi, padahal sebagai yang menciptakan manusia, hanya Tuhan lah yang tahu apa yang dibutuhkan oleh seorang manusia, pernahkah ia berterimakasih atas anugerah dari Tuhan yang dialamatkan untuknya? Mungkin nurani kita sudah tertutup oleh ambisi buta dari hati yang telah tertipu oleh dengan kemunafikan dunia. Adakah kita berpikir, apa keinginan terbesar dari seorang yang buta? Mungkin ia hanya ingin melihat, melihat betapa indahnya dunia yang menjadi pemandangan sehari-hari seorang yang selalu mencaci Tuhan, atau orang tuli yang benar-benar ingin bisa mendengar, mendengar betapa merdunya alunan nada-nada, atau orang bisu yang sangat ingin bisa berbicara, membaca syair yang indah atau sekedar berbagi cerita dengan orang terkasih. Kita seharusnya belajar banyak dari orang-orang yang memiliki kekurangan, walaupun hatinya tak dapat menerima dengan kekurangan dalam dirinya namun mereka sadar bahwa ada anugerah yang begitu besarnya, saking besarnya sampai-sampai mereka lupa akan kekurangannya, anugerah itu adalah kehidupan, nafas, ya nafas kehidupan adalah satu-satunya hal dapat mereka rasakan dan nikmati.

Tuhan
Mengapa Engkau memberi kami mata, kalau harus terlahir buta?
Mengapa Engkau memberi kami telinga, kalau harus terlahir tuli?
Mengapa Engkau memberi kami mulut, kalau harus terlahir bisu?
Sungguh tak adil, Tuhan, dengan apa yang Kau anugerahkan kepada kami
Kami ingin melihat indahnya dunia yang Kau ciptakan
Kami ingin mendengar alunan nada-nada merdu
Kami ingin bercerita dengan orang yang kami sayang
Kami ingin seperti mereka yang Engkau beri kesempurnaan
Biarlah kami memiliki keinginan seperti itu,
Tetapi kami sadar satu hal
Engkau memberi kami anugerah yang begitu besar
Anugerah yang Kau berikan ini mampu menutupi kekurangan
Anugerah itu adalah nafas kehidupan
Walau kami hanya bisa bernafas
Kami merasa senang dengannya
Karena kami masih bisa menikmati indahnya dunia
Dengannya pula kami sadar, bahwa tidak ada manusia sempurna