Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

telomanuAvatar border
TS
telomanu
MASIH PENTINGKAH BERAGAMA??
Satu lagi serangan teroris di australia yang mengatasnamakan agama terjadi kemarin. Terus terang, memperhatikan tingkah laku para ekstrimis, pandangan saya tentang agama semakin cenderung negatif. Agama nampaknya tidak lebih sebagai sekat yang memisahkan manusia satu dengan yang lainnya. Agama tidak lebih sebagai ideologi yang memicu kebencian terhadap kelompok lain yang berbeda darinya. Balut kasih dan cinta yang pada saatnya merupakan hakikat dari kemanusiaan sepertinya runtuh dan hancur oleh paham-paham agama. Agama bahkan menjadi sarana untuk melegalisasi kebencian, kekerasan, permusuhan, pertumpahan darah di antara sesama manusia. Sudah jutaan nyawa yang mati sia-sia hanya demi membela apa yang dikhayalkan sebagai perintah Tuhan. Anehnya penganut agama seperti tidak prnah merasa puas. Entah masih betapa juta nyawa lagi yang harus dikorbankan oleh sekelompok orang yang merasa paling benar sendiri tersebut.

Pernah saya berpikir tentang sumbangan agama bagi kemanusiaan : apa lebih banyak manfaat atau mudarat. Awalnya saya harus berkesimpulan bahwa agama lebih banyak membawa mudarat daripada manfaat. Saya coba membayangkan dunia tanpa agama. Rasanya akan jauh lebih aman dan nyaman. Tidak ada rasa diteror, risih, takut hanya karena akidah saya berbeda dengan orang lain. Tidak ada sikap membenarkan diri sendiri secara membabibuta tapa memberi ruang kepada akal dan hati untuk berpikir secara logis, etis, dan bermoral. Tidak akan ada pengkotak-kotakan manusia ke dalam golongan kafir dan beriman, halal dan haram, najis dan tidak najis. Dunia tidak mungkin seratus persen baik dan damai tanpa kehadiran agama, tetapi paling tidak saya berani menjamin bahwa dunia akan lebih baik tanpa agama. Hukum positif dan nilai universal kemanusiaan yang dari waktu ke waktu semakin nampak dalam ranah kesadaran manusia sudah cukup untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian bagi dunia.

Saya beranggapan bahwa peran agama itu sprti pengawal. Ketika tingkat kesadaran manusia akan nilai-nilai moral dan kemanusiaan belum berkembang seperti sekarang, maka di situ agama hadir dan memberi jaminan bagi penghargaan terhadap martabat manusia. Namun, seiring dengan perkembangan kesadaran manusia akan nilai-nilai moral dan kemanusiaan, maka agama semestinya memberikan tempat lebih dan mulai menarik diri dari perannya sebagai pengawal lapis pertama. Biarkanlah logika dan kesadaran manusiawi kita menjadi pengawal pertama dan utama terhadap isu-isu sosial dan perkembangan dunia. Tugas agama hanyalah menopang dan mengomfirmasi moralitas manusia yang semakin baik berkembang tersebut. Karena itu, prinsip dasar agama yang benar adalah kesesuaian antara ajaran agama dan moralitas. Ketika agama mengajarkan kekerasan, peperangan, permusuhan, dimana secara moral kita tahu bahwa hal-hal tersebut tidak baik, maka kita harus menerima kenyataan bahwa ada yang salah dengan (pemahaman) ajaran agama kita. Dengan hati terbuka, kita mesti mendekonstruksi penafsiran kita atas ayat-ayat yang dianggap suci tersebut. Memang, dekonstruksi ayat suci akan selalu menjadi persoalan selama kita berpatokan dan hanya menerima penafsiran dan sekelompok orang tertentu yang hidup pada jaman tertentu dan dianggap suci.

Pikiran bahwa dunia lebih baik tanpa agama sepertinya tidak akan berkembang menjadi sebuah prinsip ataupun ideologi dominan bagi saya. Hal ini terutama didasarkan atas pengamatan atas realitas. Harus saya akui, bahwa tidak semua agama, bahkan sebagian besar agama tidak mengajarkan dan menganjurkan perpecahan dan permusuhan di antara sesama umat manusia. Lebih banyak agama yang menganjurkan kasih dan persaudaraan yang bersifat eksklusif, yang tidak menempatkan sesamanya sebagai musuh yang halal untuk ditumpahkan darahnya. Sebagian besar agama dunia yang saya temui tidak mengklaim surga sebagai milik kelompoknya sendiri. Agama-agama ini tidak pernah mengklaim dirinya sebagai rahmat bagi semesta raya, walaupun ajaran2nya mengajarkan kebaikan, karma, cinta kasih, reinkarnasi. Sebaliknya, agama yang suka mengklaim diri sebagai rahmat bagi alam semesta, justru adalah agama yang membawa bencana dan kehancuran bagi alam semesta.

"Sesungguhnya orang yang paling menyesali kelahiran dan hidupnya di dunia ini adalah orang yang membawa dan mengajarkan agama bencana ini. Sebabnya darinyalah, jutaan manusia telah dan sedang disesatkan dan dituntun dalam kebinasaan abadi. "
0
2.9K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan