Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unknownoneAvatar border
TS
unknownone
Terungkap, Gaya Hot Makhluk Purba Saat Bercinta


TEMPO.CO, Adelaide: Sebuah temuan baru yang diterbitkan di jurnal Nature, Selasa, 21 Oktober 2014 mengungkap bagaimana hubungan seksual nenek moyang manusia berevolusi. Penelitian ini dipimpin oleh John Long, seorang ahli paleontologi dari Flinders University, Australia.

Long mengatakan fertilisasi internal dan persetubuhan pertama kali dilakukan oleh ikan baja kuno bernama placoderma sekitar 385 juta tahun lalu di wilayah yang sekarang menjadi Skotlandia. Hewan vertebrata paling primitif ini diduga merupakan nenek moyang vertebrata—kelak juga cikal bakal manusia. (Baca juga: Menyingkap Gen Adam dan Hawa)

Seperti diberitakan dalam Sciencedaily, Rabu, 22 Oktober 2014, temuan ini menunjukkan bahwa fosil jantan dari hewan bernama latin Microbrachius dicki, yang termasuk ke dalam kelompok antiarch placoderma, mengembangkan tulang tungkai genital berbentuk L. Tulang ini disebut claspers, berfungsi mengirim sperma ke betina. Di lain pihak, betina mengembangkan tulang padanan kecil untuk mengunci organ si jantan saat kimpoi.

"Fosil-fosil ini melambangkan organ seksual paling primitif yang pernah ditemukan," ujar Long. Temuan ini, kata dia, juga menunjukkan penggunaan pertama organ seksual dalam sejarah penemuan fosil.

Berukuran sekitar delapan sentimeter, M. dicki hidup di habitat danau purba di Skotlandia serta di beberapa daerah di wilayah Estonia dan Cina. Long menemukan fosil ikan purba ini secara tak sengaja saat menemukan fosil tulang tunggal pada tahun lalu.

Microbrachius berarti "senjata kecil". Selama ini para ilmuwan dibuat bingung selama bertahun-tahun tentang keberadaan organ ini. "Ternyata memang ada dan ternyata digunakan untuk kimpoi," Long menuturkan. Sebelumnya, para ilmuwan berpikir vertebrata purba melakukan reproduksi dengan cara bertelur di dalam air. (Baca juga: Serangga Mungil dengan Sperma Besar)

Long mengklaim temuannya ini dapat mengubah teori evolusi tentang hewan vertebrata. Pada 2008 dan 2009, studi yang dilakukannya sebatas pada ranah hidup placoderma. "Pada dasarnya ini adalah cabang pertama dari pohon evolusi saat strategi reproduksi dimulai," tulisnya dalam jurnal.

Long, dalam artikel, menuliskan kemungkinan hewan purba ini bersenggama dengan posisi menyamping dengan tulang sendi lengan terkunci. Posisi tersebut, menurut dia, memungkinkan jantan untuk melakukan manuver organ genital pada posisi yang tepat untuk kimpoi.

Mahasiswa pascadoktoral di Flinders University, Brian Choo, mengklaim temuan tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah evolusi kelamin jantan dan betina. "Menunjukkan perbedaan dari penampilan fisik mereka," kata dia. Hingga saat ini memang kerangka vertebrata antara jantan dan betina tak bisa dibedakan karena memiliki kerangka yang sama.

Temuan ini, ujar Choo, juga dapat memasukkan placoderma ke dalam rantai evolusi hewan vertebrata dan manusia. Sebelumnya, dia mengatakan hewan ini dianggap sebagai kelompok soliter. Namun, studi yang dilakukan Choo dan Long mengubah pendapat tersebut. "Banyak fitur, seperti rahang, gigi, dan kerangka lain yang sama dengan kelompok ikan," mereka menuliskan.

Matt Friedman, pakar paleobiologi dari University of Oxford, memuji temuan ini. "Membuktian bahwa sejarah evolusi ternyata sangat panjang," kata pria yang tak terlibat dalam penelitian tersebut.

Spesimen fosil Microbrachius jantan dan betina akan dipamerkan secara publik di lobi Museum Nasional Australia Selatan mulai awal pekan ini.

AMRI MAHBUB

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2014/1...-Saat-Bercinta

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
0
8.4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan