Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

udelsobekAvatar border
TS
udelsobek
[THX] Ainun Najib, Bikin Bangga, Semangat Kolaborasi Teknologi untuk Pilpres 2014
KOMPAS.com - Partisipasi praktisi teknologi dalam Pemilu Presiden RI 2014 ini memberi warna baru dalam ruang demokrasi.

Sangat membanggakan, mereka tanpa pamrih secara aktif melakukan penghitungan suara dengan memanfaatkan keterbukaan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga proses hitung suara bukan monopoli institusi pemerintah.

Sebelum KPU mengumumkan perolehan suara capres dan cawapres, di luar sana ada beberapa situs web yang memberi gambaran hasil penghitungan suara, antara lain Pilpres2014.org, KawalPemilu.org, Data-Pilpres.umm.ac.id (dari Lembaga Informasi dan Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang), dan Kawal-Suara.appspot.com.

Berdasarkan pantauan KompasTekno, hasil penghitungan suara yang dilakukan situs web di atas mampu mendekati angka rekapitulasi 33 provinsi yang dirilis KPU dengan selisih terbanyak 0,37 persen.

Sementara itu, penghitungan suara yang dilakukan situs web KawalPemilu.org dan Pilpres2014.org bisa sama persis dengan rekapitulasi final KPU.

Berdasarkan data final KPU yang dirilis Selasa (22/7/2014), tercatat bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul dengan raihan suara 53,15 persen sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa 46,85 persen.

Kecanggihan sistem hitung suara yang diolah situs-situs di atas tak lepas dari kerja keras sang kreator dalam menyusun kode pemrograman dan peran para relawan yang terlibat dalam pengelolaannya.

sumur : kompas

Ainun Najib, Teknologi Informasi untuk Negeri


Sekalipun tinggal di negeri jiran Singapura, hati Ainun Najib (29) tak pernah lepas dari Indonesia. Keriuhan pemilu presiden kali ini, yang menciptakan polarisasi tajam di masyarakat, pun meresahkannya. Awalnya, dia berharap setelah pencoblosan pada 9 Juli 2014 keriuhan akan usai. Namun, persoalan ternyata jauh dari usai.

Malam hari setelah hari pencoblosan, dua pasangan calon presiden-calon wakil presiden mendeklarasikan kemenangan. Hitung cepat (quick count) yang selama ini bisa menjadi rujukan siapa pemenang pemilihan pun terbelah karena ada lembah. ”Saya melihat di sosial media, dua kubu saling klaim. Perang komentar ramai sekali dan mengerikan,” kata dia.

Pagi harinya, Ainun tidak masuk kantornya di salah satu perusahaan teknologi informasi (IT) internasional karena tidak enak badan. Namun, hari itu Ainun tidak bisa beristirahat dengan tenang. Dia terus memantau perkembangan berita hasil pemilu di Tanah Air.

Ainun Najib semakin terusik saat membaca berita tentang adanya salah satu kubu yang mengklaim telah menang berdasarkan real count yang dibuat. Belakangan, real count itu terbukti abal-abal karena hasilnya persis dengan hasil survei mereka pada 5 Juli. ”Artinya, real count itu bohong, tetapi banyak yang percaya. Padahal, rumor ini efeknya bisa menimbulkan gesekan,” kata pemuda yang lahir dan besar di desa kecil di Gresik, Jawa Timur.

Sebagai ahli komputer, Ainun merasa bisa melakukan sesuatu. ”Saya khawatir kalau tidak ada sumber informasi yang melaporkan hasil pemilu secara independen, terbuka, dan bisa diverifikasi siapa pun akan menambah sengketa di masyarakat,” kata dia.

sumber : kompas

thx om ainun najib yang anda informasikan sama dengan hasi KPU emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh udelsobek 23-07-2014 05:58
0
2.5K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan