Ane kira, dan tentu agan kira juga, pemenang Pilpres ini sdh terlihat , 4 hari yang lalu. Tentu perjuangan belumlah selesai setelah KPU mengesahkan pemenang.

Pihak yang kalah, Pak Prabowo, tentu kalah dengan terhormat, kalah dengan selisih yang "tipis".

Dari beberapa daerah, memang ada upaya yang "lucu" yaitu membolehkan pemegang KTP bukan daerah TPS untuk mencoblos di TPS (baru).

Ini sangat bertentangan dengan syarat administrasi pemilu itu sendiri.

Ide untuk mengadakan pemilu ulang sangat disayangkan, karena cost-nya sangat besar, dan memperpanjang ketidakjelsasan suksesi kepemimpinan.

Suksesor SBY, Jokowi, walaupun mempunyai seabrek catatan negatif , mulai dari jati diri sampai yang lainya, dia bagaimanapun juga dipilih mayoritas warga negara ini.

Ada kekhawatiran sebenarnya kalau PDIP berkuasa, seperti logika ini . 10 tahun oposisi saja , Korupsi PDIP jadi No.1 , apalagi kalau berkuasa.

Jangan sampai istilahnya " sapi / kerbau dilepas dijalan raya" tentu sangat ngawur dan hanya peluru panas yang bisa menghentikanya.

Saya menyarankan, Prabowo dan Koalisi lebih berfikir solid dalam Sekretariat Gabungan Oposisi.

Justru, oposisi ini lah yang bisa mengontrol kebijakan pemerintah.
Karena suara parlemen yang besar .

Tentu ini kalau koalisi solid, dan anggota koalisi oposisi tidak tergiur tawaran empuk kursi kabinet.

Secara berkeyakinan, anggota koalisa yang teguh hanya "Gerindra, PKS dan PAN" , saya tidak yakin dengan Golkar dan PPP.

Nah,..menurut agan-agan semua bagaimana ?