Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

persekotAvatar border
TS
persekot
[Menolak Lupa] Pernah Menghina Gus Dur Buta, Lily Wahid Sebut Prabowo Tak Bernurani !
Pernah Menghina Gus Dur Buta, Lily Wahid Sebut Prabowo Tak Bernurani

Rabu, 25 Juni 2014 , 20:33:00
JAKARTA - Tulisan blog salah satu jurnalis investigatif Amerika Serikat Allan Nairn yang menyebut bahwa Prabowo Subianto pernah menghina fisik Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang buta menimbulkan polemik. Lily Wahid yang merupakan adik presiden RI keempat itu mengaku percaya dengan testimoni Allan. Dia pun menyebut Prabowo tidak punya hati nurani.

“Saya percaya (Prabowo pernah bicara itu) kalau lihat sifat-sifatnya Bowo,” kata kata Lily Wahid kepada wartawan, Rabu (25/6).

Bukan tanpa alasan Lily menilai Prabowo tidak punya hati nurani. Kata dia, dulu Prabowo menjelek-jelekkan Gus Dur, namun saat ini pernyataan kakanya yang menyebut Prabowo adalah orang ikhlas malah digunakan kubu Prabowo-Hatta sebagai iklan politik. "Dia bisa ngomong mencla-mencle seperti itu. Kalau orang konsisten pasti tetap sama perbuatan dan perkataannya,” ujarnya.

Tak sampai di situ, kini kubu Prabowo menjadikan gambar Gus Dur sebagai iklan untuk menarik simpati masyarakat jelang pilpres 9 Juli nanti. Karena itu Lily pun meminta agar masyarakat cerdas dan tak mudah dibodohi untuk kepentingan politik.

"Saya lebih pilih orang yang bisa bekerja untuk rakyatnya. Jokowi mungkin gak sempurna, tapi dibandingkan dengan Prabowo (Jokowi lebih baik),” ujarnya.

Mantan politikus PKB ini menyesalkan kubu Prabowo yang terus menerus menggunakan pernyataan Gus Dur atas Prabowo untuk iklan kampanyenya. Menurut dia, hal itu tak pantas dilakukan karena Gus Dur sudah tiada.

“Orangnya sudah gak ada bagaimana kita mau ngecek, itu perkataan dalam arti ikhlas apa nggak. Jadi kita gak ada ukuran. Pantas enggak sih orang yang sudah enggak ada, benar enggak ngomong begitu. Kalau menurut saya enggak pantas,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Allan Nairn adalah seorang jurnalis (khusus investigasi) Amerika Serikat yang banyak memenangkan penghargaan atas tulisannya, kembali mengenang semua memorinya akan Indonesia. Khususnya Prabowo Subianto, yang merupakan salah seorang calon presiden dalam Pilpres nanti.

Allan mengaku dirinya pernah bertemu dengan Prabowo pada 2001 di kawasan Mega Kuningan. Saat itu Nairn sedang menggali laporan tentang serangkaian penyiksaan, penculikan dan pembunuhan massal yang diduga keras melibatkan militer Indonesia. "Prabowo mengaku hanya memiliki sedikit informasi mengenai kasus itu. Namun kita akhirnya berbicara selama hampir empat jam," tulis Allan dalam blognya.

Selain soal penculikan dan pembunuhan massal, dalam pertemuan itu Prabowo juga menyinggung soal kepemimpian Presiden Gus Dur. Kala itu, lanjut Allan, Prabowo mengecam Gus Dur dan demokrasi Indonesia.

"Indonesia belum siap untuk demokrasi. Kita masih kanibal, masih banyak kelompok yang melakukan kekerasan. Terlalu banyak kelompok etnis dan keagamaan yang menghalangi demokrasi," lanjut Allan menirukan Prabowo.

Prabowo lantas mengatakan bahwa Presiden Gus Dur adalah seorang buta. Baginya, sangat memalukan jika Indonesia dipimpin seorang yang buta. "Militer kenapa tunduk dengan presiden buta. Bayangkan. Lihatlah, dia memalukan."

"Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng. Dan kita? Punya presiden buta," tulis Nairn menirukan Prabowo saat itu. (mas/jpnn)

sumur wowo

===========================================================

Gus Sholah : Gus Dur atau Prabowo yang Lebih Hina?

GLOBALINDO.CO, Jakarta – Adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Salahuddin Wahid, mengatakan dirinya tidak mengetahui kebenaran tentang penghinaan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Gus Dur.

“Jika benar, siapa yang lebih hina? Prabowo butuh Gus Dur, sedangkan Gus Dur tidak butuh Prabowo,” kata Salahuddin dihubungi wartawan, Jumat (27/6/2014).

Pemberitaan yang beredar saat ini sebaiknya dipertanyakan dulu kebenaranya. Jika benar, masyarakat bisa melihat kualitas orang yang menghina hanya sampai di situ. Menurut dia, hal demikian tidak perlu ditanggapi secara berlebih.

“Apa untungnya dipuji Prabowo atau apa ruginya dihina Prabowo, masyarakat bisa menilai,” ujar mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini.

Gus Solah, sapaan Salahuddin Wahid, menunggu kebenaran berita yang sedang beredar. Yang jelas, sekarang Prabowo membutuhkan dukungan Gus Dur dalam kampanyenya.

“Prabowo berkampanye dengan sosok ikhlas yang pernah dikatakan Gus Dur,” ujar Salahuddin.

Terlepas benar atau tidaknya penghinaan yang dilakukan oleh Prabowo, dirinya menyerahkan ke masyarakat dalam menentukan pilihannya. Pihak keluarga, menurut dia, akan mengembalikan kepada masyarakat terhadap pemberian dukungan ke Prabowo.

“Biar masyarakat yang menentukan, masyarakat bisa menilai.”

Prabowo dituding oleh wartawan investigasi Amerika Allan Nairn melakukan penghinaan terhadap Gus Dur pada 2001. Menurut Allan, dirinya pernah melakukan perbincangan pada Juni dan Juli 2001 di Mega Kuningan. Dalam wawancara itu, Allan menyebutkan pernyataan Prabowo: “Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja. (tmp/gbi)

http://www.globalindo.co/2014/06/27/...ang-lebih-hina

===============

Sebagai Aktivis HAM, Gus Solah Tak Dukung Prabowo

TEMPO.CO, Mojokerto - KH Salahudin Wahid alias Gus Solah tak setuju jika Mahfud Md. menjadi pendamping calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, dalam pemilihan presiden 2014. Sikap Gus Solah ini berbeda dengan sikap mayoritas kiai Nahdlatul Ulama yang ingin duet Prabowo-Mahfud sebagai calon presiden dan wakil presiden.

"Sebagai aktivis HAM (hak asasi manusia), harus berpikir ulang mendukung Prabowo," katanya saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014. Sebab, menurut mantan Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia itu, Prabowo punya rekam jejak buruk di bidang penegakan HAM saat menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat. "Prabowo pernah diberi sanksi oleh Dewan Kehormatan Perwira," katanya.

Prabowo dipecat sebagai Pangkostrad karena diduga terlibat dalam kasus penculikan sejumlah aktivis saat gerakan reformasi 1998. Menurut dia, secara pribadi ia sulit menjatuhkan pilihan pada Prabowo, "Kecuali ada klarifikasi dari Prabowo atau diadili dulu biar jelas," ujar adik mantan presiden Abdurrahman Wahid itu.

Gus Solah cenderung menginginkan Mahfud diusung melalui koalisi baru atau koalisi alternatif dari kemungkinan tiga koalisi yang akan terbentuk. Gus Solah tidak sepakat jika koalisi alternatif itu hanya berisi partai-partai Islam atau berbasis massa Islam. "Pokoknya berisi partai macam-macam," ujarnya.

Meski sulit diwujudkan, menurut dia, koalisi alternatif itu masih mungkin terjadi. "Sebab, perolehan suara partai-partai cukup merata," ujarnya.

Bahkan, ia menambahkan, partai-partai yang sudah memunculkan calon presiden saat ini pun bisa batal maju karena aksi borong suara oleh partai yang menggalang koalisi besar. Dari 12 partai, berdasarkan hitung cepat, tidak ada partai yang mencapai suara 20 persen atau memenuhi presidential threshold, sehingga harus membentuk koalisi.

http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Dukung-Prabowo

=========================================================

Ketum GP Ansor: Kita tidak pilih Prabowo karena menghina Gus Dur


Gus Dur. ©Reuters

Merdeka.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid , meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) tak melupakan orang-orang yang telah menghina mantan Presiden Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ). Hal itu diungkapkan Nusron terkait pernyataan Prabowo Subianto pada 2001 silam kepada jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, Allan Nairn, yang menghina Gus Dur .

"Gus dur memang banyak dihina orang. Warga NU jangan lupakan itu. Kita memaafkan iya, tapi tidak melupakan. Kita memaafkan Prabowo , tapi tidak melupakan Prabowo ," kata Nusron kepada merdeka.com, Rabu (25/6).

Meski mengaku memaafkan, Nusron menyatakan tak akan melupakan pernyataan Prabowo tersebut. Dia juga menegaskan reaksi yang diambil atas hinaan itu tidak akan memilih Prabowo di Pilpres 9 Juli nanti.


"Reaksi kita cuma satu, kita tidak pilih Prabowo karena pernah menghina Gus Dur , titik," tegasnya.

Sebelumnya, Allan Nairn, jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, mengaku tergugah untuk memberikan testimoni kepada publik Indonesia tentang sosok Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang kini adalah calon presiden. Pewarta yang pernah ditahan rezim Soeharto saat meliput di Timor Timur ini menilai banyak pernyataan Prabowo kini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan dia dulu.

Nairn mengaku wawancara yang dia lakukan di kantor Prabowo , kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Juni dan Juli 2001 adalah off the record dan bersifat anonim.

Salah satu yang disorot Nairn dari Prabowo kini adalah sikap mantan menantu Soeharto itu yang memanfaatkan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam kampanye pilpres saat ini. Dalam sebuah video yang kemudian dijadikan iklan oleh kubu Prabowo , tampak Gus Dur mengatakan, "Orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia itu adalah Prabowo ."

Namun, kata Nairn, sikap Prabowo dulu terhadap Gus Dur sangatlah kontras. "Di hadapan saya Prabowo tak henti-hentinya mengecam Gus Dur dan demokrasi," tulis Nairn.

"Indonesia belum siap untuk demokrasi. Di negara kami ini masih ada kanibal, masih ada kerumunan yang bikin rusuh," demikian ucapan Prabowo yang dicatat Nairn.

Indonesia perlu, lanjut Prabowo , "rezim otoriter yang jinak". Prabowo , kata Nairn, juga mengatakan bahwa keragaman etnis dan agama adalah penghalang demokrasi.

Bahkan, kata Nairn, Prabowo pernah menghina fisik Gus Dur . "Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" demikian Prabowo seperti dikutip Nairn.

"Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng dan sekarang presiden kita buta!" kata Prabowo lagi dalam catatan Nairn lagi.

Prabowo, kata Nairn, menginginkan sosok yang berbeda untuk menjadi presiden. Dia menyebut sosok Jenderal Pervez Musharraf dari Pakistan.

Untuk diketahui, Musharraf telah menangkap perdana menterinya yang sipil dan mendirikan kediktatoran. Prabowo menyatakan kekagumannya pada Musharraf.

Prabowo kelihatan berpikir keras apakah dirinya sesuai dengan sosok yang ia bayangkan. Apakah ia mampu menjadi Musharraf-nya Indonesia.

"Apa saya cukup punya nyali," tanya Prabowo , "apa saya siap jika disebut 'diktator fasis'?"

"Musharraf punya nyali," kata Prabowo . Terkait dirinya sendiri, kata Nairn, Prabowo membiarkan pertanyaan tersebut tak terjawab.

Terkait testimoni Nairn ini, Prabowo maupun tim suksesnya belum dapat dikonfirmasi.

Sumber

Semakin banyak orang yang tidak memilih Prabowo emoticon-Malu (S)



==========

menolak lupa !

semoga semakin banyak yg tercerahkan ingatannya akan sepak terjang Rahwowo di masa lalu emoticon-DP
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 35 suara
Percayakah anda jika Prabowo pernah menghina Gusdur Buta?
Percaya
80%
Tidak Percaya
20%
Diubah oleh persekot 27-06-2014 07:57
0
4.1K
32
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan