- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
KEGALAUAN SEORANG POCONG.....
TS
hendrixrezpect
KEGALAUAN SEORANG POCONG.....
cerita berawal dari sekumpulan setan disaat malam minggu?..
Tepat jam 12, gerbang kuburan dibuka. Seketika
mereka berhamburan keluar untuk mencari hiburan.
Gerombolan pocong yg tergabung dalam geng Pocong
langsung menuju maskas di bawah pohon melinjo
untuk pesta miras.
"Eh, elu gak jalan ama cewek lu si Kunti Lily?" tanya
salah satu pocong pada temannya dalam geng.
"Dia cuma ngajak ketemuan. Sekarang nunggu di
jembatan ujung jalan. He...he...... " Pocong Darmen
nyengir. Terlihat sebaris gigi tak rapi dan tak putih.
"Terus ngapain lu kesini?"
Dengan memasang tampang afgan nahan berak,
Pocong Darmen akhirnya mengutarakan niatnya,"itu
dia masalahnya. Gue minta lu nganter gue. Perasaan
gue gak enak. Lagi garing, galau ringan."
"Malu ama muka. Masak muka serem gitu ketemuan
aja minta dianterin. Ogah ! Males gue kalo lewat
depan bioskop itu. Manusia sekarang pada sadis
melecehkan kita lewat film. Masak kita digambar
ngelemprak dengan tulisan POCONG NGESOT.
Sebelahnya parah lagi, POCONG MANDI GOYANG
PINGGUL. Sejak kapan kita bisa mandi sambil goyang
pinggul? Mandi aja nggak pernah kan kita? Mereka
fitnah seenaknya. Sakit ati gue !" gerutu Pocong Lyus
yg di ketahui matinya ketiban semut yang sedang
pegangan tiang listrik.
"Woles aja bro. Gue ngeliat tulisan POCONG vs
KUNTILANAK aja gak marah. Padahal jelas2 yg
sebenarnya adalah pocong love kuntilanak. Biarin
manusia begitu. Dulu waktu kita masih hidup juga
sering membuat fitnah. Ikhlasin aja. Ayo ah anterin
gue," paksa si Pocong Darmen yg sudah tak sabar
bertemu kekasih hatinya Kunti Lily
"Ogah ! Gue lagi pengen mabok bir cap kemenyan
cihuy. Pocong CeBe yg bawa. Katanya barang import.
Lagian kalo gue ngikut ntar cerita ini jadi banyak
tokohnya. Bikin pusing penulisnya nanti. Ha..ha.."
Tawa Pocong Lyus sambil berlalu, meninggalkan
sahabatnya resah dalam garing alias galau ringan.
Dengan perasaan galau yg menelusup pikiran,
akhirnya si Pocong Darmen menemui kekasih hatinya
yg telah duduk manis di atas pagar jembatan. Pocong
Darmen muncul setelah lewat setengah jam dari
waktu yang dijanjikan.
"Hai yayang Kunti Lily, ma'af ya telat. Soalnya jalanan
licin. Jadi pas loncat2 kepleset terus. Untung tadi
numpang odong2" Pocong Darmen beralibi.
"Hmmm...." Kunti Lily menanggapi.
"Aku kan udah minta maaf. Kenapa kamu masih
dingin gitu?" Pocong bersedih.
"Baru dari kulkas."
"Owh.... " komentar Pocong Darmen lugu, lantas
memperbaiki kalimatnya, "Mmmaksud aku kenapa
mukamu pucat sayang?"
"bodoh! Ya iyalah. Aku kan setan. Bego' dipiara."
umpat Kunti Lily yg makin sebel membuat Pocong
Darmen makin bingung.
"Oh, bener juga ya? Tapi maksudku bukan itu. Kenapa
wajahmu terlihat murung? Adakah yg kamu pikirkan
sayang?" tanya Pocong Darmen meniru gaya Obama
pidato.
"Sepertinya, kita sudahi saja hubungan kita."
"Owh..." komentar Pocong Darmen santai.
"Kenapa kamu gak sedih?" Kunti Lily mengerutkan
dahi.
"Ya gak apa2. Kan besok masih bisa bareng lagi.
Cuma malam ini kan?" jelas Pocong Darmen.
"Maksud aku kita putus... !!!" bentak Kunti Lily
melotot.
"Apa?!" Teriak Pocong Darmen seakan digigit
kalajengking. "Koq gitu yang? Tapi kan....? "
"Gak ada tapi-tapian. Ngerti!" tegas Kunti Lily.
"Iya iya aku ngerti. Aku cuma butuh satu tapi," kata
Pocong Darmen dengan muka memelas.
"Hiiihhh... Susah ya ngomong ama Pocong otak
profesor," keluh Kunti Lily.
"Owh, pacar baru kamu Profesor?" Pocong Darmen
bertanya seakan tanpa dosa.
"Iya...! Profesor Idiot !" kesal Kunti Lily meradang.
"Yang, pliss... Beri aku kesempatan. Aku sudah
berusaha menjadi yg terbaik buatmu." Pocong
Darmen mengiba. Dengan susah payah mencoba
berlutut. Namun apa daya terjungkal karena
sempitnya kain kafan yg melilitnya.
"Apa? Terbaik? Kamu memelukku saja gak pernah.
Membelai rambutku juga gak pernah. Kamu nggak
romantis!" jelas Kunti dengan melipat tangan didada.
" Dan satu lagi, gak usah aku kamu, panggil lu gue
aja. Kita udah putus ! Titik" kembali Kunti Lily
menegaskan kebulatan tekad dan kebulatan
pantatnya.
"Sayang, bukankah dulu kamu bilang mau menerima
aku apa adanya? Aku emang gak bisa memelukmu.
Selain tanganku terbungkus, aku juga masih punya
iman. Kita bukan muhrim yang..." Pocong Darmen
meratap.
"Hai... " Sebuah suara memotong ratapan pocong.
Tuyul Ade datang dengan membusungkan dada.
Padahal tubuh kuntetnya tidak sedikitpun macho.
"Maaf, aku sudah memilih dia," ucap Kunti Lily sambil
menunjuk ke arah Tuyul Ade.
"Ayo kita jalan2 ke mall . Kamu bisa pilih gaun apa
saja, biar aku yg bayar," kata Tuyul Ade dengan
sedikit melompat untuk meraih tangan Kunti Lily.
Kunti Lily tersipu, wajah pucatnya merona.
"Dasar setan matre! Kenapa sih lu siksa gue di dua
dunia? Dulu waktu hidup lu main ama tetangga gue
gara2 sering diajak nonton bioskop. Sekarang udah
mampus lebih parah lagi, matrenya makin menjadi..!?"
Pocong Darmen mewek campur kesal malam itu.
Sementara Kunti Lily berlalu dengan selingkuhan
barunya, meninggalkan Pocong Darmen yg kini
benar2 galau tingkat kecamatan.
..kalo berkenan beri n gan...
Quote:
Tepat jam 12, gerbang kuburan dibuka. Seketika
mereka berhamburan keluar untuk mencari hiburan.
Gerombolan pocong yg tergabung dalam geng Pocong
langsung menuju maskas di bawah pohon melinjo
untuk pesta miras.
"Eh, elu gak jalan ama cewek lu si Kunti Lily?" tanya
salah satu pocong pada temannya dalam geng.
"Dia cuma ngajak ketemuan. Sekarang nunggu di
jembatan ujung jalan. He...he...... " Pocong Darmen
nyengir. Terlihat sebaris gigi tak rapi dan tak putih.
"Terus ngapain lu kesini?"
Dengan memasang tampang afgan nahan berak,
Pocong Darmen akhirnya mengutarakan niatnya,"itu
dia masalahnya. Gue minta lu nganter gue. Perasaan
gue gak enak. Lagi garing, galau ringan."
"Malu ama muka. Masak muka serem gitu ketemuan
aja minta dianterin. Ogah ! Males gue kalo lewat
depan bioskop itu. Manusia sekarang pada sadis
melecehkan kita lewat film. Masak kita digambar
ngelemprak dengan tulisan POCONG NGESOT.
Sebelahnya parah lagi, POCONG MANDI GOYANG
PINGGUL. Sejak kapan kita bisa mandi sambil goyang
pinggul? Mandi aja nggak pernah kan kita? Mereka
fitnah seenaknya. Sakit ati gue !" gerutu Pocong Lyus
yg di ketahui matinya ketiban semut yang sedang
pegangan tiang listrik.
"Woles aja bro. Gue ngeliat tulisan POCONG vs
KUNTILANAK aja gak marah. Padahal jelas2 yg
sebenarnya adalah pocong love kuntilanak. Biarin
manusia begitu. Dulu waktu kita masih hidup juga
sering membuat fitnah. Ikhlasin aja. Ayo ah anterin
gue," paksa si Pocong Darmen yg sudah tak sabar
bertemu kekasih hatinya Kunti Lily
"Ogah ! Gue lagi pengen mabok bir cap kemenyan
cihuy. Pocong CeBe yg bawa. Katanya barang import.
Lagian kalo gue ngikut ntar cerita ini jadi banyak
tokohnya. Bikin pusing penulisnya nanti. Ha..ha.."
Tawa Pocong Lyus sambil berlalu, meninggalkan
sahabatnya resah dalam garing alias galau ringan.
Dengan perasaan galau yg menelusup pikiran,
akhirnya si Pocong Darmen menemui kekasih hatinya
yg telah duduk manis di atas pagar jembatan. Pocong
Darmen muncul setelah lewat setengah jam dari
waktu yang dijanjikan.
"Hai yayang Kunti Lily, ma'af ya telat. Soalnya jalanan
licin. Jadi pas loncat2 kepleset terus. Untung tadi
numpang odong2" Pocong Darmen beralibi.
"Hmmm...." Kunti Lily menanggapi.
"Aku kan udah minta maaf. Kenapa kamu masih
dingin gitu?" Pocong bersedih.
"Baru dari kulkas."
"Owh.... " komentar Pocong Darmen lugu, lantas
memperbaiki kalimatnya, "Mmmaksud aku kenapa
mukamu pucat sayang?"
"bodoh! Ya iyalah. Aku kan setan. Bego' dipiara."
umpat Kunti Lily yg makin sebel membuat Pocong
Darmen makin bingung.
"Oh, bener juga ya? Tapi maksudku bukan itu. Kenapa
wajahmu terlihat murung? Adakah yg kamu pikirkan
sayang?" tanya Pocong Darmen meniru gaya Obama
pidato.
"Sepertinya, kita sudahi saja hubungan kita."
"Owh..." komentar Pocong Darmen santai.
"Kenapa kamu gak sedih?" Kunti Lily mengerutkan
dahi.
"Ya gak apa2. Kan besok masih bisa bareng lagi.
Cuma malam ini kan?" jelas Pocong Darmen.
"Maksud aku kita putus... !!!" bentak Kunti Lily
melotot.
"Apa?!" Teriak Pocong Darmen seakan digigit
kalajengking. "Koq gitu yang? Tapi kan....? "
"Gak ada tapi-tapian. Ngerti!" tegas Kunti Lily.
"Iya iya aku ngerti. Aku cuma butuh satu tapi," kata
Pocong Darmen dengan muka memelas.
"Hiiihhh... Susah ya ngomong ama Pocong otak
profesor," keluh Kunti Lily.
"Owh, pacar baru kamu Profesor?" Pocong Darmen
bertanya seakan tanpa dosa.
"Iya...! Profesor Idiot !" kesal Kunti Lily meradang.
"Yang, pliss... Beri aku kesempatan. Aku sudah
berusaha menjadi yg terbaik buatmu." Pocong
Darmen mengiba. Dengan susah payah mencoba
berlutut. Namun apa daya terjungkal karena
sempitnya kain kafan yg melilitnya.
"Apa? Terbaik? Kamu memelukku saja gak pernah.
Membelai rambutku juga gak pernah. Kamu nggak
romantis!" jelas Kunti dengan melipat tangan didada.
" Dan satu lagi, gak usah aku kamu, panggil lu gue
aja. Kita udah putus ! Titik" kembali Kunti Lily
menegaskan kebulatan tekad dan kebulatan
pantatnya.
"Sayang, bukankah dulu kamu bilang mau menerima
aku apa adanya? Aku emang gak bisa memelukmu.
Selain tanganku terbungkus, aku juga masih punya
iman. Kita bukan muhrim yang..." Pocong Darmen
meratap.
"Hai... " Sebuah suara memotong ratapan pocong.
Tuyul Ade datang dengan membusungkan dada.
Padahal tubuh kuntetnya tidak sedikitpun macho.
"Maaf, aku sudah memilih dia," ucap Kunti Lily sambil
menunjuk ke arah Tuyul Ade.
"Ayo kita jalan2 ke mall . Kamu bisa pilih gaun apa
saja, biar aku yg bayar," kata Tuyul Ade dengan
sedikit melompat untuk meraih tangan Kunti Lily.
Kunti Lily tersipu, wajah pucatnya merona.
"Dasar setan matre! Kenapa sih lu siksa gue di dua
dunia? Dulu waktu hidup lu main ama tetangga gue
gara2 sering diajak nonton bioskop. Sekarang udah
mampus lebih parah lagi, matrenya makin menjadi..!?"
Pocong Darmen mewek campur kesal malam itu.
Sementara Kunti Lily berlalu dengan selingkuhan
barunya, meninggalkan Pocong Darmen yg kini
benar2 galau tingkat kecamatan.
..kalo berkenan beri n gan...
Diubah oleh hendrixrezpect 22-06-2013 13:41
0
4.4K
Kutip
56
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan