VIVAnews - Presiden PKS, Anis Matta dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto sempat merasa ketakutan sebelum kedua partai memutuskan untuk berkoalisi. Namun, setelah melalui komunikasi politik justru keduanya menemukan kesamaan.

"Awalnya saya melihat Pak Prabowo sebagai sosok menakutkan. selain dia seorang militer, saya juga terpengaruh informasi media," katanya di DPP PKS, Jakarta.

Tetapi, pendangan itu berubah setelah bertemu beberapa kali. Dalam komunikasi politik yang dilakukan, Prabowo dinilai sangat terbuka dalam banyak hal.

"Saya melihat sosok militer yang demokratis, namun tegas dalam bersikap. Saya rasa faktor latar belakang keluarga beliau yang mewarnai karir panjang militer. Ini menjadikan Pak Prabowo sosok yang unik," ungkapnya.

Ketakutan tak hanya dirasakan dari PKS. Rasa itu juga dirasakan Prabowo Subianto saat mengajak PKS untuk berkoalisi. Prabowo mendengar PKS menjadi anak nakal dalam Setgab dan sangat keras melakukan penentangan.

"Saya takut awalnya sama PKS. Saya denger partai ini sangat militan. Ini sempat deg-degan juga saat mau mengajak komunikasi," paparnya.

Tetapi, setelah melakukan komunikasi politik, ia merasa menemukan kecocokan.

"Dari sini saya belajar politik lagi. Ini pelajaran nggak ada di kampus dan fakultas Sospol. Saya belajar banyak dari mereka. Gerindra harus belajar bagaimana membangun regenerasi kader militan," paparnya. (adi)



hati2 om bekawan sama si parte suci, ntar ente dizolimi / tusuk dari belakang / sodomi kyk si beye tempo hari soal kenaikan bbm. waktu tu si parte suci ngancem keluar dari setgab, eh sampe si beye mau lengser tu menteri2 sampah dari parte suci msh duduk di posisinya..

koalisi tapi hatinya oposisi.. mirip deh sama ababil nakal yang doyan selingkuh..