Jokowi menjadi calon presiden? Saya yakin semua rakyat Indonesia mengetahui hal tersebut. Tapi mari saya berikan beberapa analisa penting untuk melihat apakah tepat tuk Jokowi mencapreskan diri?

PRO
1. Jokowi adalah sosok yang dirindukan masyarakat
Patut kita sadari bahwa Jokowi memang sosok yang diidam-idamkan bagi rakyatnya, terutama bagi masyarakat Solo & Jakarta. Sosok yang 'down to earth', rendah hati, jujur, dan selalu bekerja seakan menjadi logo mati bagi sosok Jokowi. Banyak rakyat merasa telah menemukan 'pemimpin' yang tepat bagi Indonesia. Dengan perawakan kurus,dan dekat dengan rakyat tentu menjadi poin penting ia dicintai rakyatnya.

2. Beberapa program berhasil
Ada beberapa kemajuan di era Jokowi bagi Jakarta yang kita cintai, sebagai contoh: Pembangunan waduk, perbaikan taman kota, mengadakan tes PNS terbuka dan adil, pemberantasan birokrasi yang ribet, serta pembenahan Tanah Abang. Bagi mereka yang mengidolakan Jokowi, tentu hal ini menjadi modal mereka untuk membela Jokowi jika ada pihak yang menjelekkan Jokowi.

3. Jokowi Identik Dengan Rakyat
Ya, saya pernah bilang sebelumnya bahwa jokowi adalah sosok sederhana dan begitu dekat dengan rakyatnya. Ia juga mengedepankan musyawarah untuk mufakat dan blusukan sebagai trend bagi Jokowi. Perawakan yang kurus dan baju ala kadarnya serta mobil dinas tidak mewah cukup membuat rakyat berdecak kagum akan kesederhanaan yang ditonjolkan oleh Jokowi.

KONTRA
1. Blusukan bukan SOLUSI
Pasti beberapa agan bertanya kok bisa? Dikarenakan pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu merangkul semua birokrasi. Saya kira birokrasi Jakarta masih belum bisa dikendalikan jokowi. Pemecatan menjadi opsi untuk Jokowi yang tak menaati peraturan. Pemimpin yang tegas adalah pemimpin yang merangkul bahkan membentuk pemimpin baru. Bagaimana dengan Indonesia? Saya jamin blusukan akan sedikit garing. Contoh: terjadi konflik di wilayah A, maka ia ke A. Besok ia ke B, lalu ke C. satu birokrasi wilayah DKI Jakarta aja masih belum selesai, saya yakin 5 tahun Jokowi hanya menghabiskan waktu keliling Indonesia sementara masalah belum kunjung selesai.

2. Tahun pertama, PERFECT! Tahun kedua??
Ya saya yakin semua masyarakat tahu betul tentang program jokowi di tahun pertama. Contoh, Tanah Abang dipindahkan ke Blok G dengan fasilitas yg menguntungkan rakyat. Tapi coba diperhatikan, banyak pedagang lesu karena dagangan mereka tidak selaku di pinggir jalan. Contoh lain lagi, sebut saja Monorail. Monorail hanya bisa kita lihat dari proses tutup papan, tulisan ditutup dan pohon ditebang. Pengerjaannya? Tidak terlihat. Lalu gebrakan Jokowi di tahun kedua dimana?? Saya hanya melihat sosok pria mondar-mandir Jakarta tanpa memberikan gebrakan manis berikutnya.

3. Sistem Lompat Lompat
Banyak kaskuser, pengguna twitter sampai pembicaraan masyarakat mengenai Jokowi. Mostly mereka kecewa dengan Jokowi. Mereka ingin melihat lima tahun Jokowi bekerja. Dari ini aja sudah terlihat Jokowi seakan lupa sama dirinya apalagi dia suka sebut 'copras capres' dengan anggapan agar terlihat tidak maruk jabatan padahal faktanya? Anda yang menilai

4. Kasus belom selesai: Bus Trans Jakarta Berkarat
Hayooo Pak Jokowi, saya yakin beberapa kaskuser tahu bahwa timses Jokowi memesan bus Trans Jakarta karatan, merk China pula. Padahal dulu ia mendukung untuk mobnas alias mobil nasional, lalu kenapa memesan bus impor?

Kesimpulan:
Cukup wajar bila rakyat kecil merindukan sosok pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Tapi yang saya tekankan adalah bukan pendekatannya melainkan pekerjaan yang dituntaskan para politisi. Mereka memberi janji surga tapi kita harus menagih sampai tuntas.
Saya masih ingat dahulu SBY di-dewa-kan karena membawa kemajuan ekonomi, tapi ketika masalah menimpa SBY? Langsung rakyat kecewa dan mencemooh.
Jokowi bukan Tuhan, semua calon pemimpin kita manusia biasa. Maka jangan didewakan atau di-Tuhankan..


Ini hanya opini, pro dan kontra? Kalian menilai


-Ivan: mahasiswa HI-UPH
Pilih Dengan Teliti dan Bijak