Ribuan orang merasa terharu atas sebuah program bernama 'Make a Wish Foundation' yang dibuat oleh seorang pria bernama Miles Scott asal San Francisco, California, USA. Dengan berpakaian layaknya batman ia seringkali membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Seperti yang baru saja ia lakukan, Miles mengajak anak kecil berusia 5 tahun untuk berjalan-jalan dengan mobil yang ia rancang sedemikian rupa.

Si bocah mengenakan pakaian Crusader Mini selama perjalanan dengan Miles yang mengenakan pakaian batman. Digadang-gadang, si bocah memang sangat senang dengan tokoh superhero, batman. Miles rela melakukan ini karena rasa cintanya yang begitu besar terhadap sesama. Karena si anak ini sudah divonis hidupnya tinggal beberapa bulan lagi, Miles berusaha membahagiakan hati si anak. Aksinya yang fenomenal ini menarik perhatian orang-orang yang lantas merekam mereka dan mengunggahnya ke internet.

Seorang pengemis asal St. Louis, Missouri, USA, berhasil mengubah hidupnya karena berhati mulia. Hari itu, seperti biasa, Billy Ray Harris, mengemis di pinggir jalan. Lalu seorang wanita tanpa sengaja menjatuhkan cincin pernikahannya ke cup tempat Haris mengumpulkan uang.

Melihat sebuah cincin mahal terjatuh, lantas tak membuat Haris mengambil cincin itu begitu saja. Ia berusaha mengembalikan kepada si pemilik, Sarah Darling. Melihat cincin pernikahannya kembali, Sarah merasa sangat bersyukur. Ia mengumumkan kebaikan hati Haris ke seluruh dunia melalui jejaring sosial dan meminta siapa saja yang berkenan untuk memberikan sumbangan kepada Haris. Karena postingan Sarah ini, ia berhasil mengumpulkan USD 180.000 (sekitar Rp 1.800.000.000).

Sejumlah uang ini lantas disumbangkan pada sang pengemis. Berkat sumbangan ini, Haris mampu membeli rumah, mendapat pekerjaan, dan bersatu kembali bersama keluarganya.

Seorang pejuang di era perang dunia kedua asal Lancashire, Inggris yang berusia 99 tahun meninggal tanpa teman hidup satu pun. Akhirnya, seorang direktur pemakaman setempat yang merasa iba mengambil alih pemakaman sang pejuang. Ia meletakkan pengumuman pada sebuah koran lokal untuk mengundang para prajurit. Pengumuman ini kemudian juga diposting di Facebook, ya seperti yang Anda tahu bagaimana kehebatan Facebook dalam menyebarkan berita. Berita tersebut begitu cepatnya menyebar.

Berkat postingan dan kebaikan hati sang direktur, pemakaman Harold Percival Jellicoe ini berhasil dihadiri 700 orang. Selain itu karangan bunga juga datang dari seluruh dunia. Akhirnya, Harold yang selama ini hidup seorang diri bisa dimakamkan selayaknya seorang pejuang.

Seorang nenek berusia 69 tahun, Karen Klein, yang bekerja sebagai pengawas bus menjadi bintang internet setelah video 10 menitnya diunggah ke youtube. Video ini berisi tentang bagaimana ia diolok-olok oleh beberapa siswa yang sedang naik bus. Kejahatan yang dialami Klein ini menginspirasi sebuah situs donasi bernama Indiegogo untuk memposting kejadian ini di Facebook.

Di Facebooknya, situs donasi ini juga meminta sumbangan untuk membantu Klein. Karena postingan tersebut, sumbangan yang berhasil dikumpulkan mencapai USD 700.000 (sekitar Rp 7.000.000.000). Sumbangan ini diberikan kepada Klein sehingga ia tidak perlu lagi bekerja di usia senjanya. Sisa sumbangan ini juga dibuat untuk membentuk sebuah yayasan anti-bulliying dengan nama yang sama seperti Klein.

Seorang pelayan di sebuah restoran di New Hampshire, USA menjadi tenar dan mendapat hadiah yang tak terduga karena kebaikan hatinya. Ia membayarkan makan siang sebesar $ 30 (sekitar Rp 300.000) untuk dua orang tentara. Disebut-sebut, Sarah Haidahl, si pelayan, tahu bahwa dua orang tentara militer tersebut tidak menerima gaji karena pergantian kekuasaan di Amerika dan akan digaji setelah presiden AS yang baru disahkan.

Rupanya, salah satu tentara ini memposting kebaikan hati Sarah di sebuah jejaring sosial. Alhasil, Sarah diundang ke sebuah acara talk show Amerika dan mendapat uang sebesar $ 10.000 (sekitar Rp 100.000.000), televisi 50 inch, dan sebuah mobil baru. Uang Rp 300.000 yang ia sumbangkan untuk membayar makan siang si tentara pun terbayar sudah.

Citra polisi tak selamanya buruk. Contohnya saja polisi asal USA yang satu ini. Polisi New York ini menjadi bintang internet setelah kebaikan hatinya menolong seorang gelandangan tertangkap kamera.

Dikisahkan, cuaca Amerika yang begitu dingin saat itu membuat sang polisi iba melihat seorang gelandangan yang amat kedinginan. Pria 25 tahun ini sedang berjalan mengawasi keadaan sekitar saat itu. Ia lantas masuk ke toko sepatu dan membeli sepasang kaos kaki dan sepatu boots. Tak disangka, sepatu dan kaos kaki ini ia berikan cuma-cuma kepada si gelandangan. Kejadian yang menarik hati ini diabadikan oleh seorang turis yang sedang melintas di situ. Sang turis yang tak dikenal namanya itu memposting kebaikan hati sang polisi di internet. Ya, bisa Anda duga, sang polisi pun menjadi tenar seketika.

Scott Widak, seorang pria yang mengidap Down Syndrome sedang sakit parah. Bisa di duga karena penyakit yang ia derita, ia pasti tak dapat menikmati hidupnya. Keadaan ini membuat keponakan Widak merasa iba. Ia memposting keadaan pamannya di sebuah media sosial dan mengharap surat cinta dikirim untuk pamannya sebagai bentuk perhatian.

4 jam kemudian si keponakan Widak menghapus postingan ini karena dianggap terlalu privacy. Meskipun begitu, Widak tetap menerima ratusan lembar surat cinta dari seluruh dunia, termasuk karya seni, musik, DVD, dan kenang-kenangan pribadi. Ya, kehebatan internet, postingan selama 4 jam saja pati sudah dibaca miliaran orang.

Pemuda berusia 19 tahun yang menjadi manajer perusahaan es krim Dairy Queen menjadi terkenal berkat kebaikan hatinya. Ia melihat seorang buta menjatuhkan cek dalam jumlah besar dari kantongnya. Seorang pelanggan yang berada di dekat si buta mengambil cek tersebut dan tidak dikembalikan. Joey Prusak, si pemuda baik hati akhirnya menghampiri kedua orang tersebut dan meminta si pencuri mengembalikan cek yang bukan miliknya. Selain itu ia juga menolak untuk melayani pembelian es krim si pencuri.

Entah siapa yang berhasil merekam kebaikan kecil ini dan mengunggahnya di internet. Karena ungguhan internet ini, Prusak mendapat banyak tawaran pekerjaan dan sumbangan untuk dana kuliah, ia juga diundang ke berbagai acara TV dan radio.