- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
100% ANE YAKIN JOKOWI JADI PRESIDENT...
TS
tokopeank2013
100% ANE YAKIN JOKOWI JADI PRESIDENT...
pokoknya gw yakin jokowi " si ganteng " bakal jadi presiden 2014..
terserah lo mo ngomong apa.....
terserah lo mo ngomong apa.....
Spoiler for ALASAN:
Pemilu kian dekat. Jusuf Kalla (JK), mantan wakil presiden, menilai Jokowi faktor penting dalam Pilpres 2014. Sementara Megawati, adalah sang penentu. Akankah Megawati pastikan Jokowi?
“Saya tahu elektabilitas surveinya Jokowi tidak dapat dikalahkan. Tapi saya bilang, eh, jangan mongkok dulu. Karena yang dibutuhkan bangsa ini bukan survei. Tapi bisa gak jadi pemimpin bangsa yang sebesar ini?” Ini kalimat Megawati soal survei Jokowi. Jangan mongkok, jangan belagu, jangan tinggi hati. Ini peringatan. Ini nasihat Megawati pada Jokowi yang terekam dalam acara Mata Najwa pada Rabu (22/1/2014).
Lalu apa alasan JK? "Kalau anda membaca dari hasil polling, tiap minggu diumumkan berbagai lembaga survei tentu banyak persamaan, bahwa Jokowi faktor," kata JK yang sempat disebut sebagai capres dari PKB, dalam Seminar Ekonomi Standard Chartered Bank, di Hotel JW Marriott, Jakarta, pada Senin (27/1/2014)).
JK mencoba menganalisis mengapa elektabilitas Jokowi tinggi. "Kami memahami itu, kenapa mayoritas pemilih meminta Jokowi jadi pemimpin? Apabila pemerintahan kurang berhasil, maka orang cenderung memilih yang terbalik dari orang itu. Kepercayaan terhadap pemerintah saat ini berkurang 80 persen," demikian JK.
Hanya masalahnya, Jokowi belum tentu menjadi capres tanpa seizin Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Oleh sebab itulah, JK melihat kuncinya ada pada Megawati. Menurutnya, jika Mega legowo mencapreskan Jokowi, peta politik bakal sangat menarik.
"Jadi kalau kita ingin lihat, siapa penentu politik masa dekat ini, saya katakan keputusan Ibu Mega soal siapa yang dicalonkan oleh PDI Perjuangan. Menurut survei, PDI Perjuangan akan jadi partai nomor satu," kata JK.
Apa yang dikatakan JK cukup beralasan. Sebab, hingga saat ini, sejumlah survei masih menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi sebagai capres masih teratas. Hasil survei Pol-Tracking Institute yang dirilis belum lama ini seolah mendukung pernyataan JK.
Menurut hasil survei mereka, maju atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden 2014, turut memengaruhi elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2014. Hasil survei menunjukkan, Jokowi menjadi magnet untuk menarik dukungan ke PDI Perjuangan.
Jika Jokowi nyapres, maka elektabilitas PDI Perjuangan berdasarkan versi Pol-Tracking Institute mencapai 30,78 persen. Di bawah PDI Perjuangan ada Partai Golkar (12,34 persen), Partai Gerindra (6,51 persen), dan Partai Demokrat (4,67 persen).
"Partai lain dalam survei tersebut kurang berpeluang menembus PT (parliamentary threshold atau ambang batas)," kata Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, pada Minggu (26/1/2014).
Hanta menjelaskan, ada empat partai yang terancam tak lolos ambang batas parlemen sebesar 3,5 persen, jika Jokowi maju pada Pilpres 2014. Empat partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (3,42 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (3,25 persen), Hanura (3,09 persen), dan Nasional Demokrat (3,09 persen).
Sebaliknya, jika Jokowi tak nyapres, hal itu akan menurunkan elektabilitas partai PDI Perjuangan. Dan akan ada tujuh partai yang berpeluang lolos ke parlemen dengan elektabilitas sebagai berikut: PDI Perjuangan ( 22,4 persen), Golkar (15,9 persen), Gerindra (8,6 persen), Demokrat (7,9 persen), PKB (4,9 persen), PPP (4,5 persen), dan Hanura (4,2 persen).
Parpol lain, versi survei Pol-Tracking Institute, tetap tak lolos ambang batas, yakni PKS (3 persen), PAN (2,6 persen), Nasdem (2,5 persen), PBB (0,25 persen), dan PKPI (0 persen).
Namun hasil survei agaknya tak lantas membuat Megawati terburu-buru mengumumkan siapa capres yang bakal diusung partainya. “Sabar, tunggu hasil pemilu,” demikian jawaban putri mendiang Bung Karno.
Sebaliknya, Mega justru mempertanyakan metode yang digunakan sejumlah partai politik untuk memilih calon presiden mereka. Ada partai yang berjuang keras mencari kandidat capres dengan metode konvensi. Ada pula yang menggunakan strategi dengan mendorong musisi dangdut senior sebagai capres mereka
"Saya ketawa lho kalau melihat sekarang. Memilih presiden, kok seperti memilih pemain sinetron." Demikian dikatakan Megawati terkait maraknya nama-nama capres yang diajukan partai politik seperti dikutip Kompas.
"Bukannya saya merendahkan, tetapi harus tahu rekam jejak orang yang akan memimpin republik yang besar sekali ini. Sosok (pemimpin ideal) itu harus taat kepada konstitusi," tambah Mega lagi.
Dan Mega tentu harus berhitung untuk semua itu. Mega tidak sembarangan dalam menentukan capres. Lihat bagaimana dia berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin muda potensial. Dari tangan dinginnya, lahir pemimpin seperti Jokowi, Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), atau Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).
“Di 2014 ini malah saya mikir, hanya satu saja, yang saya berdoa terus, asal jangan curang saja.” Itulah kalimat yang dilontarkan Megawati saat tampil dalam Mata Najwa. Sebuah doa untuk negeri ini. Dan kini, Megawati adalah penentu politik saat ini. Publik menanti Megawati. Presiden ke-5 republik ini tetaplah kunci. (yt astuti/kukuh bhimo nugroho)
“Saya tahu elektabilitas surveinya Jokowi tidak dapat dikalahkan. Tapi saya bilang, eh, jangan mongkok dulu. Karena yang dibutuhkan bangsa ini bukan survei. Tapi bisa gak jadi pemimpin bangsa yang sebesar ini?” Ini kalimat Megawati soal survei Jokowi. Jangan mongkok, jangan belagu, jangan tinggi hati. Ini peringatan. Ini nasihat Megawati pada Jokowi yang terekam dalam acara Mata Najwa pada Rabu (22/1/2014).
Lalu apa alasan JK? "Kalau anda membaca dari hasil polling, tiap minggu diumumkan berbagai lembaga survei tentu banyak persamaan, bahwa Jokowi faktor," kata JK yang sempat disebut sebagai capres dari PKB, dalam Seminar Ekonomi Standard Chartered Bank, di Hotel JW Marriott, Jakarta, pada Senin (27/1/2014)).
JK mencoba menganalisis mengapa elektabilitas Jokowi tinggi. "Kami memahami itu, kenapa mayoritas pemilih meminta Jokowi jadi pemimpin? Apabila pemerintahan kurang berhasil, maka orang cenderung memilih yang terbalik dari orang itu. Kepercayaan terhadap pemerintah saat ini berkurang 80 persen," demikian JK.
Hanya masalahnya, Jokowi belum tentu menjadi capres tanpa seizin Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Oleh sebab itulah, JK melihat kuncinya ada pada Megawati. Menurutnya, jika Mega legowo mencapreskan Jokowi, peta politik bakal sangat menarik.
"Jadi kalau kita ingin lihat, siapa penentu politik masa dekat ini, saya katakan keputusan Ibu Mega soal siapa yang dicalonkan oleh PDI Perjuangan. Menurut survei, PDI Perjuangan akan jadi partai nomor satu," kata JK.
Apa yang dikatakan JK cukup beralasan. Sebab, hingga saat ini, sejumlah survei masih menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi sebagai capres masih teratas. Hasil survei Pol-Tracking Institute yang dirilis belum lama ini seolah mendukung pernyataan JK.
Menurut hasil survei mereka, maju atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden 2014, turut memengaruhi elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2014. Hasil survei menunjukkan, Jokowi menjadi magnet untuk menarik dukungan ke PDI Perjuangan.
Jika Jokowi nyapres, maka elektabilitas PDI Perjuangan berdasarkan versi Pol-Tracking Institute mencapai 30,78 persen. Di bawah PDI Perjuangan ada Partai Golkar (12,34 persen), Partai Gerindra (6,51 persen), dan Partai Demokrat (4,67 persen).
"Partai lain dalam survei tersebut kurang berpeluang menembus PT (parliamentary threshold atau ambang batas)," kata Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, pada Minggu (26/1/2014).
Hanta menjelaskan, ada empat partai yang terancam tak lolos ambang batas parlemen sebesar 3,5 persen, jika Jokowi maju pada Pilpres 2014. Empat partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (3,42 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (3,25 persen), Hanura (3,09 persen), dan Nasional Demokrat (3,09 persen).
Sebaliknya, jika Jokowi tak nyapres, hal itu akan menurunkan elektabilitas partai PDI Perjuangan. Dan akan ada tujuh partai yang berpeluang lolos ke parlemen dengan elektabilitas sebagai berikut: PDI Perjuangan ( 22,4 persen), Golkar (15,9 persen), Gerindra (8,6 persen), Demokrat (7,9 persen), PKB (4,9 persen), PPP (4,5 persen), dan Hanura (4,2 persen).
Parpol lain, versi survei Pol-Tracking Institute, tetap tak lolos ambang batas, yakni PKS (3 persen), PAN (2,6 persen), Nasdem (2,5 persen), PBB (0,25 persen), dan PKPI (0 persen).
Namun hasil survei agaknya tak lantas membuat Megawati terburu-buru mengumumkan siapa capres yang bakal diusung partainya. “Sabar, tunggu hasil pemilu,” demikian jawaban putri mendiang Bung Karno.
Sebaliknya, Mega justru mempertanyakan metode yang digunakan sejumlah partai politik untuk memilih calon presiden mereka. Ada partai yang berjuang keras mencari kandidat capres dengan metode konvensi. Ada pula yang menggunakan strategi dengan mendorong musisi dangdut senior sebagai capres mereka
"Saya ketawa lho kalau melihat sekarang. Memilih presiden, kok seperti memilih pemain sinetron." Demikian dikatakan Megawati terkait maraknya nama-nama capres yang diajukan partai politik seperti dikutip Kompas.
"Bukannya saya merendahkan, tetapi harus tahu rekam jejak orang yang akan memimpin republik yang besar sekali ini. Sosok (pemimpin ideal) itu harus taat kepada konstitusi," tambah Mega lagi.
Dan Mega tentu harus berhitung untuk semua itu. Mega tidak sembarangan dalam menentukan capres. Lihat bagaimana dia berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin muda potensial. Dari tangan dinginnya, lahir pemimpin seperti Jokowi, Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), atau Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).
“Di 2014 ini malah saya mikir, hanya satu saja, yang saya berdoa terus, asal jangan curang saja.” Itulah kalimat yang dilontarkan Megawati saat tampil dalam Mata Najwa. Sebuah doa untuk negeri ini. Dan kini, Megawati adalah penentu politik saat ini. Publik menanti Megawati. Presiden ke-5 republik ini tetaplah kunci. (yt astuti/kukuh bhimo nugroho)
SUMUR
Diubah oleh tokopeank2013 01-02-2014 08:14
0
2.9K
Kutip
39
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan