Agan-agan penggemar film layar lebar pastinya tahu kalu kostum itu adalah elemen yang tidak dapat terpisahkan dari film itu sendiri, dan seringkali film layar lebar menjadi terkenal karena kostum yang dibuat dalam film tersebut. Trit ini akan membahas cara aneh pembuatan kostum-kostum ikonik beberapa film layar lebar gan.


Kebutuhan akan kostum sangat penting bagi karakter suatu film, seperti kita membutuhkannya. Baik itu film dari periode kerajaan zaman dulu ataupun film sains fiksi futuristik, pasti selalu saja tentang “dirimu adalah apa yang kamu pakai” untuk sebagian besar bintang film. Dapatkah Anda bayangkan Harrison Ford memasuki set Indiana Jones menggunakan topi pemain kriket, bukannya fedora? Terkadang, ide dari pembuatan kostum suatu karakter film sangatlah aneh, dan Anda akan mengetahuinya segera.

1. Lord Of The Rings (2001)

Didalam film adaptasi epik buatan Peter Jackson dari trilogi JRR Tolkien, Aragorn adalah seorang pengembaran yang kemungkinan tidak pernah melihat bagian dalam sebuah menara sebelumnya. Dimana dipastikan mengapa aktor yang memerankannya, Viggo Mortensen, memutuskan untuk memberikan kostumnya kesan khas ‘penghuni menara’.
Mortensen membawa pulang kostumnya, lalu hidup, bernafas dan berkeringat menggunakan kostum tersebut sampai selusuh mungkin. Mortensen bahkan memperbaiki sendiri kostum tersebut apabila diperlukan, sesuatu yang Aragorn sendiri akan lakukan dalam perjalanannya.
“Itulah hal terbaik yang bisa Anda harapkan jika Anda membuat sebuah kostum”, mengutip perkataan desainer kostum film Ngila Dickson. Dia menambahkan, “Aktor akan berpartisipasi dan membuat kostum mereka sendiri, sebagai bagian dari karakter mereka.”
Usaha Mortensen akhirnya membuahkan hasil. Selain memberikan performa yang patut diacungi jempol, Mortensen juga terlihat sangat menyatu dengan karakter Aragorn.

2. Batman Returns (1992)

Karakter dalam buku komik, Catwoman telah tampil pada layar lebar beberapa kali (yang terbaru pada film The Dark Knight Rises, 2012), tetapi kebanyakan orang-orang menilai karakter Catwoman diperankan paling baik adalah pada saat film buatan Tim Burton, Batman Returns, dimana Michelle Pfeiffer menggunakan PVC sebagai bahan dasar kostumnya.
Desainer kostum Mary Vogt memikirkan cara yang tidak biasa untuk memberikan kostum Catwoman kesan mengkilap sekaligus berkilau. Ketika Pfeiffer mengenakan kostum kucingnya, departemen kostum menggunakan kuas spons besar untuk menyeka keringatnya didalam kostum tersebut.
Proses pengambilan gambar dengan kostum tersebut sangat kacau. “Keringat Pfeiffer menetes dimana-mana karena kepanasan”, kata Vogt. Tetapi hasil akhirnya sempurna, dan khususnya departemen kostum sangat puas. Kostum tersebut bersinar pada saat adegan malam hari. Luwes, elegan dan tampak kesan tidak senonoh. Persis dengan karakter Catwoman.

3. Alien (1979)

Surealis asal Swiss HR Giger memasukkan unsur desain ‘berotot’ dan berjenis kelamin tidak jelas untuk monster di dalam film Alien. Maka tepat jika dikatakan bahwa kondom digunakan untuk menghidupkan ciptaannya di dalam dunia nyata.
Kondom, digunakan dengan plastisin, lalu bagian dari sebuah mobil Rolls-Royce dan tulang belakang dari ular yang sudah mati, desainer kostum dari film-film sains fiksi buatan Ridley Scott ini juga mengubah jeli K-Y dan kondom untuk mendapatkan tekstur yang tepat dari xenomorph alien.
Jeli K-Y digunakan untuk air liur kental alien, sedangkan kondom yang diiris, digunakan untuk membuat otot rahang makhluk ini. Tidaklah heran bila Sigourney Weaver, pemeran wanita dari film alien ini sangat tidak tahan untuk menghindari makhluk ciptaan ini.

4. Tron: Legacy (2010)

tSekuel yang terlambat dari film pertama bergenre kultus klasik pada tahun 1982 ini akan dibuat hi-tech. Tetapi pada kostum ikonik yang ‘menyala’ itu, desainer kostum Christine Clark lebih memilih pendekatan ‘kuno’ adalah yang terbaik.
Meneliti tentang efek spesial di Los Angeles, Clark mengetahui bahwa Quantum Creation FX telah mengembangkan material istimewa untuk rompi keamanan Jepang. Material yang tipis dan fleksibel, sangat ideal untuk kostum film Tron: Legacy.
Adapun cara membuat kostum tersebut agar ‘menyala’, hal ini dilakukan dengan metode hot-wiring pada kostum tersebut. Cakram dibelakang aktor dilengkapi dengan baterai lithium, dimana baterai ini memberikan ‘cahaya’ pada kostum kurang lebih 12 menit. Tim produksi juga memiliki semacam remote control yang memonitor kostum pada set film tersebut, serta memberikan peringatan kepada mereka jika sewaktu-waktu baterai pada kostum hampir habis.
“Normalnya pada sebuah set film, Anda akan mendengarkan kata, ‘camera, action!’. Tetapi di dalam set film ini, kita juga mengatakan: ‘Nyalakan kostumnya’”, ucap Clark.

5. Wizard Of Oz (1939)

Film ini sangat melegenda. Ketika Buddy Ebsen menerima peranan sebagai Tin Man pada film The Wizard Of Oz (setelah sebelumnya ditawari peranan Scarecrow), dia menjadi subjek percobaan beberapa kostum untuk mendapatkan kesan karakter yang tepat.
Pada akhirnya, dia mengenakan cat putih yang dilapisi dengan debu aluminium pada riasan wajahnya. Setelah 9 hari syuting film ini, Ebsen mengeluhkan sesak nafas, keram dan akhirnya tidak sanggup untuk bernafas lalu dilarikan ke rumah sakit dan dimasukkan ke dalam tenda oksigen, dan harus dirawat inap selama 2 minggu. Setelah beberapa tes yang dilakukan rumah sakit, ternyata Ebsen memiliki alergi terhadap debu aluminium didalam riasan wajahnya.
Ebsen lalu digantikan oleh Jake Haley dan kostum sebelumnya juga diganti (debu aluminium dicampur kedalam cat berwarna putih, tidak lagi ditaburi pada muka). Dan pada adegan dimana Haley disemprotkan dengan oli, para kru sebenarnya menggunakan saus coklat yang tampak asli seperti oli lewat kamera.

6. Edward Scissorhands (1990)

Kostum kulit ketat yang berdirit. Wig besar yang menakutkan. Oh, dan gunting-gunting tentu saja. Johnny Depp hampir tidak bisa dikenali lagi pada set film dongeng tahun 60-an buatan Tim Burton, yang menempatkannya sebagai stylist berwujud monster Frankenstein yang tragis, orang yang mengubah hidup penghuni pinggiran kecil Amerika.
Walaupun kostum Johnny Depp terlihat membatasi dan tidak nyaman, semua usaha dilakukan untuk memperkecil ketidak nyamanannya pada hari-hari syuting yang panjang. Hal ini berarti memasang semacam setelan istimewa pada pakaian Depp yang menghentikan rasa panas matahari Florida yang memanggang. Meskipun upaya tersebut telah dilakukan, sang aktor masih harus bergegas ke kipas angin istimewa setelah menyelesaikan satu adegan untuk mendinginkan badan.
Selain dari bahan lateks dan kulit, bagian dari kostum tersebut juga terbuat dari bagian kecil dari sebuah sofa tua pada apartemen pertama Tim Burton. Sangat jelas dia mengetahui bahwa tidak ada karya seni tanpa penderitaan.

7. Saturday Night Fever (1977)

John Travolta menjadi ikon gaya pada akhir 70-an, karena kostum yang digunakannya pada film Saturday Night Fever (meskipun hal ini sangat singkat).
Meskipun sangat sukar dipercaya, bahwa pada saat film tersebut masuk produksi, musik disko telah sekarat dan Travolta berjuang mencari kostum yang cocok untuk memerankan tokoh Tony Manero.
Ditugaskan untuk mencari kostumnya sendiri, Travolta dipaksa untuk mengais-ngais kotak di belakang kompleks pertokoan Greenwich Village untuk mendapatkan sepatu dansa dan celana cutbray karena tuntutan perannya pada film tersebut. Kostum ikonis yang berupa 3 potongan setelan berwarna putih, dimana semua orang membayangkan peranan John Travolta pada film ini dibeli dengan harga sangat murah dari toko pakaian pria di daerah Brooklyn.

Semoga agan berkenan dengan postingan ane.
Sumber thread:
http://unik.segiempat.com/unik/7-car...ikonis-part-i/
http://unik.segiempat.com/unik/7-car...konis-part-ii/

Agan juga bisa baca artikel-artikel unik lainnya disini:
http://unik.segiempat.com/unik/5-fil...si-masa-depan/
http://unik.segiempat.com/ilmu-penge...oleh-peneliti/
http://unik.segiempat.com/unik/5-sel...liharaan-aneh/