Beberapa hari yang lalu, ane dapat SMS dari menkoinfo yang terbaca dan berbunyi bahwasannya masyarakat dilarang keras pasang repeater karena akan menganggu komunikasi.

Selesai baca, ane karena ane merasa geli. Untuk makan sehari 3X saja rasanya susah banget, apalagi utk beli repetan yg jut2an harganya

Utk yg mampu beli dan pasang repetan itu sehingga membuat om menkoinfo merasa terganggu komunikasinya seharusnya buat om menkoinfonya sadar bahwasannya jaringan komunikasi dia banyak, namun tak ada yg beres. Makanya yang mampu beli dan pasang repetan itu agar tidak menjadi miskomunikasi sehingga salah paham dalam berbisnis.

Di NKRI itu banyak berdiri tower2 perusahaan komunikasi, sangkin banyaknya tower2 itu untuk berkomunikasi sesama satu perusahaan saja susahnya minta ampun, walaupun posisi kita di luar ruangan dalam 1 kota yang sama tetap harus jerit2 seperti tarzan di hutan karena suara tak jelas atau pecah2. Apalagi kita telp ke propinsi lain.

Malahan dari negara tetangga pake kartu dari NKRI telp ke NKRI malah suaranya jernih dan jelas. Walaupun harus bayar mahal.

Jadi om menkoinfo, jangan salahkan masyarakat yang mampu itu membeli&memasang repetan agar komunikasi mereka lancar, jernih, dll. Tidak perlu sakit tenggorokannya karena harus jerit2 atau terkilir jari2nya karena harus ketik SMS/BBMan trus.

Kalo om menkoinfo sdh menyelesaikan semua masalah itu, baru SMS ke seluruh masyarakat mengenai larangan itu. Untung om menkoinfo tak dibalas "Ane mau beli&pasang repetan itu ya terserah ane, duitnya kan duit ane. Masalah buat lo?