(Miris) Polsuska Bentrok dengan Pedagang Asongan di Purwokerto
TS
nashiru
(Miris) Polsuska Bentrok dengan Pedagang Asongan di Purwokerto
Assalamu'alaikum..
Selamat pagi agan - agan semua, perkenankan ane mau share berita heboh ni..
Mudah-mudahan aja gak repost..
Spoiler for cek repost:
Gak usah basa-basi langsung aja gan cekidot..
Spoiler for cekidot:
Polsuska Stasiun Purwokerto Disiram Air Panas Oleh Pengasong
Spoiler for berita1:
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - Bentrokan antara pedagang asongan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali terjadi. Kali ini puluhan pedagang asongan bentrok dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang berujung pada penyiraman air panas pada Polsuska di stasiun Purwokerto. Atas kejadian ini PT KAI akan menempuh jalur hukum.
Berdasarkan informasi dari humas PT KAI Daop V Purwokerto, puluhan pedagang asongan yang diturunkan dari KA Progo dan dikeluarkan dari stasiun Purwokerto oleh petugas Polsuska melakukan perlawanan. Beberapa pedagang menyiramkan air panas dari termos dagangan mereka ke wajah anggota Polsuska. Akibatnya banyak dari anggota Polsuska yang tersiram air panas. Beruntung hal itu tidak sampai menimbulkan luka serius.
"Disamping melemparkan air panas ke anggota Polsuska, mereka juga melakukan pemukulan terhadap petugas. Seorang anggota Polsuska menderita luka di mulutnya akibat dipukul pedagang asongan," jelas Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono dalam siaran persnya, Jumat (27/12/2013) malam.
Surono mengungkapkan, kejadian ini berlangsung di stasiun Purwokerto, Jumat sekitar pukul 19.00. Saat itu sekitar 50 pedagang asongan memaksa naik KA Progo jurusan Solo- Pasarsenen dari stasiun Notog. Puluhan asongan tersebut melakukan perlawanan ketika sejumlah petugas Polsuska menurunkan dan memaksa keluar mereka dari peron stasiun Purwokerto.
LPT KAI akan menempuh jalur hukum terkait perbuatan anarkis pedagang asongan menyiramkan air panas dan melakukan pemukulan terhadap petugas Polsuska yang sedang melaksanakan tugas pengamanan tersebut. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke aparat Polsek Purwokerto Barat agar diproses sesuai hukum yang ada," tegas Surono.
Penyiraman air panas oleh pedagang asongan kepada petugas PT KAI tersebut, lanjut Surono, merupakan insiden kedua dalam dua hari terakhir. Kejadian pertama pada Kamis (26/12/2013) siang di stasiun Notog. Saat itu pedagang asongan marah karena tidak bisa masuk ke KA Kutojaya karena semua pintu kereta tertutup.
"Mereka memecahkan kaca pintu kereta bahkan ada yang melemparkan air panas ke petugas security yang mengawal kereta api," imbuhnya.(*)
Petugas Temukan Kayu Melintang di Atas Rel di Banyumas
Spoiler for berita2:
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - Bentrokan antara pedagang asongan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali terjadi. Kali ini puluhan pedagang asongan bentrok dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang berujung pada penyiraman air panas pada Polsuska di stasiun Purwokerto. Atas kejadian ini PT KAI akan menempuh jalur hukum.
Berdasarkan informasi dari humas PT KAI Daop V Purwokerto, puluhan pedagang asongan yang diturunkan dari KA Progo dan dikeluarkan dari stasiun Purwokerto oleh petugas Polsuska melakukan perlawanan. Beberapa pedagang menyiramkan air panas dari termos dagangan mereka ke wajah anggota Polsuska. Akibatnya banyak dari anggota Polsuska yang tersiram air panas. Beruntung hal itu tidak sampai menimbulkan luka serius.
"Disamping melemparkan air panas ke anggota Polsuska, mereka juga melakukan pemukulan terhadap petugas. Seorang anggota Polsuska menderita luka di mulutnya akibat dipukul pedagang asongan," jelas Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono dalam siaran persnya, Jumat (27/12/2013) malam.
Adapun, sekitar dua jam setelah kejadian anarkis pedagang asongan di stasiun Purwokerto, sekitar pukul 21.00, petugas keamanan yang sedang melakukan patroli di jalur KA di daerah Notog menemukan sebatang kayu yang sengaja dipasang melintang diatas rel di km 361+9/0 Kaliwangi, Desa Tambak Negara, Kecamatan Patikraja, Banyumas.
Disamping kayu yang dipasang diatas jalur rel, saat itu petugas juga menemukan sejumlah batu dalam kantong kresek ditepi jalur rel. Petugas menduga batu- batu tersebut akan digunakan untuk melakukan pelemparan kereta api yang lewat. Petugas mengidentifikasi ada 4 terduga pelaku yang masih terus diburu.
"Dugaan kami temuan ini ada kaitannya dengan insiden keributan asongan di stasiun Purwokerto," kata Surono.
Untuk mengantisipasi gangguan terhadap keamanan dan keselamatan kereta api, Surono mengatakan PT KAI Daop V Purwokerto akan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk meningkatkan patroli pengamanan jalur KA dan obyek vital KA lainnya.
"PT KAI akan tetap konsisten menerapkan aturan larangan terhadap pedagang asongan berjualan di dalam kereta api dan di stasiun. Hal ini untuk lebih meningkatkan kenyamanan, ketertiban dan keamanan penumpang baik selama berada di stasiun maupun didalam kereta api," pungkasnya.(*)
Bentrokan Pengasong vs Polsuska Sudah Terjadi Berkali-Kali
Spoiler for berita3:
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - Bentrokan antara pedagang asongan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali terjadi. Kali ini puluhan pedagang asongan bentrok dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang berujung pada penyiraman air panas pada Polsuska di stasiun Purwokerto. Atas kejadian ini PT KAI akan menempuh jalur hukum.
Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono dalam siaran persnya, Jumat (27/12/2013) malam, menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan insiden kedua dalam dua hari terakhir. Kejadian pertama pada Kamis (26/12/2013) siang di stasiun Notog. Saat itu pedagang asongan marah karena tidak bisa masuk ke KA Kutojaya karena semua pintu kereta tertutup.
"Mereka memecahkan kaca pintu kereta bahkan ada yang melemparkan air panas ke petugas security yang mengawal kereta api," imbuhnya.
Insiden serupa juga beberapa kali terjadi di Stasiun Klaten. Berdasarkan catatan Tribun Jogja, yang paling baru terjadi pada tanggal 6 September lalu. Para pengasong bersitegang dengan Polsuska di Stasiun Klaten. Kemudian pada tanggal 3 Septermber juga terjadi insiden serupa di stasiun tersebut. Sedangkan pada tanggal 4 Juli, pengasong melaporkan Polsuska ke Polisi dengan tuduhan pemukulan. Insiden tersebut terjadi saat Polsuska mendorong Purwanti (40) seorang pengasong, ke belakang saat mencoba masuk ke dalam gerbong rangkaian KA Sri Tanjung, di Stasiun Klaten.
Adapun sejak tanggal 1 November lalu, PT KAI dibantu aparat dari Polri dan TNI melaksanakan operasi tertib. Operasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Daerah Operasi (Daop) PT KAI untuk semua stasiun dan kereta api.
Manajer Humas PT KAi Daop V Purwokerto Surono saat itu, menjelaskan bahwa sasaran utama pelaksanaan operasi tertib ini adalah pedagang asongan, pengamen, pengemis, gelandangan dan penumpang gelap yang berada di stasiun dan kereta api. Keberadaan pedagang asongan, pengamen, pengemis dan gelandangan selama ini dinilai mengganggu ketertiban, kenyamanan dan keamanan penumpang.
Surono melanjutkan, dalam pelaksanaannya tim penertiban Daop V Purwokerto berkoordinasi dan bekerjasama dengan tim penertiban dari Daop lain yang secara serentak juga melaksanakan operasi yang sama secara lintas Daop.
"PT KAI menggandeng Polri dan TNI dalam melakukan operasi tertib ini karena saat ini memang telah terjalin MoU dan kerja sama antara PT KAI dengan pihak Polri dan TNI. Mou dan kerjasama tersebut diselenggarakan antara lain dalam hal pelaksanaan pengamanan terhadap operasional kereta api serta penertiban dan pengamanan aset- aset PT KAI," imbuhnya, Senin (4/11/2013).
Surono mengungkapkan, operasi tertib ini dilaksanakan karena masih banyaknya komplain dari penumpang tentang adanya asongan yang masih tetap nekat berjualan dalam kereta api meskipun hal ini adalah larangan. "Keberadaan mereka dikeluhkan penumpang karena sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan," katanya.
Diharapkan, lanjutnya, dengan pelaksanaan operasi tertib ini seluruh stasiun dan kereta api yang melintas akan bisa benar- benar steril dan bebas dari keberadaan pedagang asongan, gelandangan, pengamen dan pengemis. Pada akhirnya, kenyamanan dan keamanan penumpang lebih terjamin. (*)
Sangat disayangkan hal ini terjadi, kalau sampai ada kerusuhan besar nanti penumpang yang akan jadi korban, dan itu juga pasti berpengaruh terhadap kelangsungan pekerjaan para pengasong itu sendiri..
Sedikit cerita, pernah di tahun 2009 waktu ane mau ke bekasi naik KA Progo dari jogja dalam kondisi kereta penuh sesak, waktu sampe di Stasiun Purwokerto di luar banyak calon penumpang dan para pengasong yang minta mau naik. Karena udah sesak tu pintu gak dibukain dari dalem, tapi yg diluar tetep nekat gebrok-gebrok pintu mau masuk. Dan yang lebih ngeri waktu itu ada beberapa yg jadi provokator teriak-teriak "kalau gak dibuka, keretanya bakar aja" langsung deh tu yg di dalem mulai panik . Untungnya gak seberapa lama tu kereta jalan lagi meninggalkan kerusuhan yg terjadi di stasiun..
Mungkin ada kaskuser yg tahu gimana kejadiannya kemarin di sana, bisa share dimari..
Demikian sedikit share Informasi dari ane, ada salahnya ane mohon maaf yg sebesar besarnya..