Ayam jantan merupakan simbolisasi yang selalu melekat dengan Negara Perancis, begitupun dengan tim nasional sepak bola negara parfum ini yang dikenal dengan nama Les Bleus. Pertanyaan yang muncul adalah kenapa harus ayam? Secara stereotipe saja binatang yang satu ini tidak mencerminakn kegagahan, berbeda dengan Garuda yang menjadi lambing negara kita. Sebetulnya ada dua pandangan penggunaan ayam jantan ini (le coq dalam bahasa Perancis), yaitu pandangan historis dan pandangan ikonik.

Secara historis, ayam jantan adalah sebutan bangsa Romawi terhadap bangsa Gaulois (salah satu kaum nenek moyang bangsa Perancis) yang mendiami daerah Gaulle pada masa penjajahan Romawi di wilayah tersebut. Mereka terbiasa memanggil mereka dengan sebutan Les coqs (bentuk jamak untuk ayam jantan). Alasannya adalah karena Gaulle dalam bahasa latin (bahasa bangsa Romawi) adalah Galus. Nah, kata Galus jika ditambahkan satu konsonan « l » yaitu menjadi Gallus, dalam bahasa latin artinya adalah ayam jantan.

Lantas mengapa sebutan itu masih dipertahankan dan dijadikan salah satu simbol negaranya ? Hal ini barangkali karena bangsa Perancis sangat menghargai sejarah. Contoh kecilnya, lihat saja bangunan di kota Paris dari zaman dahulu sampai sekarang tidak pernah ada yang berubah. Kabarnya, untuk mengecat tembok rumah pun harus menggunakan warna cat yang sama dan harus mendapat izin terlebih dahulu dari wali kota. Hal ini demi menjaga kelestarian bangunan-bangunan yang ada dalam rangka mempertahankan bentuk aslinya dari masa ke masa. Sungguh sangat berbeda dengan kota Bandung, justru banyak bangunan tua yang sudah dipugar bahkan dihancurkan.

Nah, sebutan ayam jantan yang terus melekat ini pada akhirnya menjadi sebuah ikon yang diterapkan pada sosok Napoléon Bonaparte. Keperkasaan mantan kaisar Perancis ini telah membuatnya disebut si Ayam Jantan Perkasa. Barangkali hal ini pulalah yang menjadi alasan penggunaan simbol ayam jantan pada logo Les Bleus yang sayangnya kalah secara memalukan pada perhelatan piala dunia 2010.