- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kenapa kami selalu dihina dengan ejekan china ?
TS
miguelseptian
kenapa kami selalu dihina dengan ejekan china ?
Quote:
NO SARAH GAN
Quote:
Quote:
Apa sebenarnya arti kata “Cina”? Mengapa orang-orang keturunan Cina di Indonesia merasa keberatan untuk dipanggil “Cina”? Bahkan beberapa tahun yang lalu pernah ada sinetron Indonesia yang berjudul “Jangan Panggil Aku Cina”. Apa arti kata “Cina” sebenarnya dan mengapa kata itu menjadi sangat sulit diterima?
Lalu bagaimana pula dengan kata “Tiongkok”, “Tionghoa” dan “Mandarin” yang sering digunakan untuk menyebut negara, bangsa dan bahasa China? Dari mana asal kata-kata tersebut? Saya mencoba mengumpulkan data-data untuk memberikan informasi mengenai hal itu.
ASAL KATA “CINA”
Sebenarnya nama Cina atau China sendiri sudah dikenal oleh orang Barat sebelum Marco Polo masuk ke Tiongkok (Marco Polo masuk ke Tiongkok pada zaman Dinasti Yuan), dan periode semenjak ditutupnya Jalur Sutera hingga zaman Marco Polo sama sekali tidak ada kontak antara Barat dengan Cina (saat itu pula pedagang-pedagang dari Arab dan Gujarat belum lagi merintis jalur laut yang menghubungkan antara Barat dengan Cina). Kalau kita ingat pula ada salah satu pepatah Arab yang mengatakan: “Uthlubul ‘ilma walaw bish shiin” atau “Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina” (di sini Cina dituliskan dalam bahasa Arab “Shiin”). Katakanlah Islam baru tiba di Arab tahun 600-an Masehi dan masuk ke Cina era Khalifah Utsman bin Affan, yang manapun, nama “Shiin” atau “Cina” berarti sudah dikenal 1200 tahun sebelum Invasi Jepang ke Cina.
Lalu bagaimana pula dengan kata “Tiongkok”, “Tionghoa” dan “Mandarin” yang sering digunakan untuk menyebut negara, bangsa dan bahasa China? Dari mana asal kata-kata tersebut? Saya mencoba mengumpulkan data-data untuk memberikan informasi mengenai hal itu.
ASAL KATA “CINA”
Sebenarnya nama Cina atau China sendiri sudah dikenal oleh orang Barat sebelum Marco Polo masuk ke Tiongkok (Marco Polo masuk ke Tiongkok pada zaman Dinasti Yuan), dan periode semenjak ditutupnya Jalur Sutera hingga zaman Marco Polo sama sekali tidak ada kontak antara Barat dengan Cina (saat itu pula pedagang-pedagang dari Arab dan Gujarat belum lagi merintis jalur laut yang menghubungkan antara Barat dengan Cina). Kalau kita ingat pula ada salah satu pepatah Arab yang mengatakan: “Uthlubul ‘ilma walaw bish shiin” atau “Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina” (di sini Cina dituliskan dalam bahasa Arab “Shiin”). Katakanlah Islam baru tiba di Arab tahun 600-an Masehi dan masuk ke Cina era Khalifah Utsman bin Affan, yang manapun, nama “Shiin” atau “Cina” berarti sudah dikenal 1200 tahun sebelum Invasi Jepang ke Cina.
Quote:
kenapa pribumi selalu mengejek" keturunan cina gan??dan susah sekali bergaul dengan orang pribumi ? kami hanya ingin kedamaian gan, , kami tidak ingin bertengkar.. kami hanya ingin bersahabat,
WALAUPUN BERBEDA BUDAYA INDONESIA TETAP SATU
MENGAPA “CINA” BERKONOTASI NEGATIF?
Quote:
Saya pernah bertanya kepada beberapa teman keturunan Cina, mengapa mereka tidak mau dipanggil “Cina” tetapi tidak keberatan kalau dipanggil dengan sebutan China (baca: Cayna), Chinese (Caynis) atau Tionghoa. Mereka bilang, tidak terlalu tahu alasannya namun rasanya tidak enak saja mendengarnya. Sepertinya kata “Cina” memiliki konotasi negatif. Berdasarkan beberapa sumber saya menemukan beberapa alasan mengapa kata “Cina” terkesan tidak enak didengar, yaitu:
Menurut para ahli estimologi atau ahli asal kata yang menyusun kamus bahasa Inggris Oxford, kata China kemungkinan besar mengacu pada dinasti Qin, yang menguasai Tiongkok pada abad ke-3 SM. Artinya, kurang lebih adalah “orang-orang dari dinasti Qin”. Tetapi harian Kompas pernah mencatat dalam artikel tanggal 23 Oktober 2005 yang berjudul “Kebangkitan Si Orang Sakit” bahwa kata China mungkin juga berasal dari bahasa Jepang “Zhi na” yang artinya orang sakit.
Ada juga yang berpendapat, istilah China digunakan oleh Jepang karena kata itu bermakna “daerah ujung” atau “daerah pinggiran” alias “orang udik”. Dengan arti yang demikian, sebutan Cina untuk penduduk RRC oleh fasis Jepang tentu dimaksudkan sebagai sebuah ejekan atau makian.
Menurut para ahli estimologi atau ahli asal kata yang menyusun kamus bahasa Inggris Oxford, kata China kemungkinan besar mengacu pada dinasti Qin, yang menguasai Tiongkok pada abad ke-3 SM. Artinya, kurang lebih adalah “orang-orang dari dinasti Qin”. Tetapi harian Kompas pernah mencatat dalam artikel tanggal 23 Oktober 2005 yang berjudul “Kebangkitan Si Orang Sakit” bahwa kata China mungkin juga berasal dari bahasa Jepang “Zhi na” yang artinya orang sakit.
Ada juga yang berpendapat, istilah China digunakan oleh Jepang karena kata itu bermakna “daerah ujung” atau “daerah pinggiran” alias “orang udik”. Dengan arti yang demikian, sebutan Cina untuk penduduk RRC oleh fasis Jepang tentu dimaksudkan sebagai sebuah ejekan atau makian.
Quote:
ane ga maksud sarah gan,
Bhineka Tunggal Ika, keberadaan mereka di sini telah memperkaya khasanah kebangsaan dan kebudayaan Indonesia !
tanggapan dari agan ini
Quote:
Original Posted By LinDan
Gw chinese gan...
tp nenek moyang gw dateng ke indo udah sejak ratusan tahun yg lalu...
Ane bisa bahasa hokkian dikit , mandarin dikit (yg umum2 aja) dan ane tinggal di bogor...
Berarti ane bsa digolong sebagai chinese non totok...
Gw SETUJU pandangan lo yg bilang chinese totok itu kurang ajar ! SETUJU !!!
WHY ???
Sodara gw (kakak mama) nikah ama org chinese bangka , trus ada jg kakak mama gw yg nikah ama chinese pontianak...
mereka semua akhirnya cerai ? apa tanggapan sodara ane ?
orang chinese totok itu ortunya mata duitan !! Kalo ente ga punya duit , ente ga dianggep sodara lagi... Tapi pas ente lg banyak duit , tuh duit lo bakal dikuras ama mereka dgn alasan sodaraaa !!
Ditambah lg kalo org chinese totok itu suka merendahkan orang laen !!
Semua chinese totok begitu gan... kecuali Chinese Surabaya gan , mereka kalem2...
sekian gitu aja sih pengalaman idup gw...
FAKTA !!!
Gw chinese gan...
tp nenek moyang gw dateng ke indo udah sejak ratusan tahun yg lalu...
Ane bisa bahasa hokkian dikit , mandarin dikit (yg umum2 aja) dan ane tinggal di bogor...
Berarti ane bsa digolong sebagai chinese non totok...
Gw SETUJU pandangan lo yg bilang chinese totok itu kurang ajar ! SETUJU !!!
WHY ???
Sodara gw (kakak mama) nikah ama org chinese bangka , trus ada jg kakak mama gw yg nikah ama chinese pontianak...
mereka semua akhirnya cerai ? apa tanggapan sodara ane ?
orang chinese totok itu ortunya mata duitan !! Kalo ente ga punya duit , ente ga dianggep sodara lagi... Tapi pas ente lg banyak duit , tuh duit lo bakal dikuras ama mereka dgn alasan sodaraaa !!
Ditambah lg kalo org chinese totok itu suka merendahkan orang laen !!
Semua chinese totok begitu gan... kecuali Chinese Surabaya gan , mereka kalem2...
sekian gitu aja sih pengalaman idup gw...
FAKTA !!!
Quote:
Original Posted By Fixatmor
kenapa orang china yg tgal di RI harus di benci ? padahal mereka juga kerja dan ngabdi ke indonesia bukan ke negara china
kenapa orang china yg tgal di RI harus di benci ? padahal mereka juga kerja dan ngabdi ke indonesia bukan ke negara china
Quote:
so, karena gw adalah campuran. dimana bokap gw Tionghoa, dan Nyokap gw Pribumi.. (trust me, even gw kadang diperlakukan diskriminasi oleh DUA ETNIS TSB) maka gw akan kasih jawaban yang tidak condong ke satu pihak manapun.
Jadi..kalo menurut sejarah. Dulu pada masa penjajahan Belanda, ketika pribumi ingin memperjuangkan kemerdekaannya,mereka mengajak etnis tionghoa untuk bergabung lalu akan dihapus status pendatang dan diakui kewarganegaraannya sbg WNI. NAMUN tionghoa menolak karena dirasa orang Belanda lebih memberi keuntungan (secara tionghoa kan dagang tuh).
Nah. masa itu disebut-sebut sebagai awal dari munculnya rasa benci pribumi terhadap warga tionghoa..
akar itu yang terus berkembang hingga sekarang namun banyak yang tidak tahu latar belakangnya ikut2an membenci sehingga jadi ga berarah gitu.
Kalo menurut saya satu faktor knp pribumi benci tionghoa, karena ada semacam stereotype bahwa tionghoa itu makmur2, kaya kaya..jadi mungkin itu bikin tionghoa banyakan diperes ma birokrasi dalam mengurus apapun.. jadi semacam kecemburuan sosial gitu.
Tapi ga cuma pribumi yang benci tionghoa. MAYORITAS (ga semua)orang tionghoa sendiri juga cenderung merendahkan orang2 pribumi, rasis dan sangat membanggakan darah tionghoanya( ada yang tidak mau disebut orang indonesia, padahal cari makan juga disini kan..)
tapi gw GA setuju dengan kata2 Mirna..kalo masalah tionghoa jadi bos dan pribumi jadi kacung, itu mah tergantung dari tingkat kesejahteraan dan pendidikannya...ada juga koq tionghoa2 yang melarat dan bahkan jadi PRT.
Tapi harus diakui bahwa kerja keras TIONGHOA itu hebat. mereka ulet sekali dalam mencari uang. sementara pekerja PRIBUMI cenderung males2an. jadi wajar kalo kesejahteraan mereka diatas PRIBUMI. tapi itu kan harusnya untuk ditiru.. bukannya DIBENCI.
Nah Sebaliknya..Orang PRIBUMI bukan kriminal koq..harusnya Tionghoa pun ga rasis..emangnya PRIBUMI virus yang menularkan penyakit? ga kaleee...tionghoa juga harusnya ga MEMBENCI PRIBUMI.
jadi orang pribumi benci tionghoa karena tionghoa juga benci pribumi...alias cuma masing2 individu yang saling benci lah yang bisa kasih alesan kenapa....
Jadi..kalo menurut sejarah. Dulu pada masa penjajahan Belanda, ketika pribumi ingin memperjuangkan kemerdekaannya,mereka mengajak etnis tionghoa untuk bergabung lalu akan dihapus status pendatang dan diakui kewarganegaraannya sbg WNI. NAMUN tionghoa menolak karena dirasa orang Belanda lebih memberi keuntungan (secara tionghoa kan dagang tuh).
Nah. masa itu disebut-sebut sebagai awal dari munculnya rasa benci pribumi terhadap warga tionghoa..
akar itu yang terus berkembang hingga sekarang namun banyak yang tidak tahu latar belakangnya ikut2an membenci sehingga jadi ga berarah gitu.
Kalo menurut saya satu faktor knp pribumi benci tionghoa, karena ada semacam stereotype bahwa tionghoa itu makmur2, kaya kaya..jadi mungkin itu bikin tionghoa banyakan diperes ma birokrasi dalam mengurus apapun.. jadi semacam kecemburuan sosial gitu.
Tapi ga cuma pribumi yang benci tionghoa. MAYORITAS (ga semua)orang tionghoa sendiri juga cenderung merendahkan orang2 pribumi, rasis dan sangat membanggakan darah tionghoanya( ada yang tidak mau disebut orang indonesia, padahal cari makan juga disini kan..)
tapi gw GA setuju dengan kata2 Mirna..kalo masalah tionghoa jadi bos dan pribumi jadi kacung, itu mah tergantung dari tingkat kesejahteraan dan pendidikannya...ada juga koq tionghoa2 yang melarat dan bahkan jadi PRT.
Tapi harus diakui bahwa kerja keras TIONGHOA itu hebat. mereka ulet sekali dalam mencari uang. sementara pekerja PRIBUMI cenderung males2an. jadi wajar kalo kesejahteraan mereka diatas PRIBUMI. tapi itu kan harusnya untuk ditiru.. bukannya DIBENCI.
Nah Sebaliknya..Orang PRIBUMI bukan kriminal koq..harusnya Tionghoa pun ga rasis..emangnya PRIBUMI virus yang menularkan penyakit? ga kaleee...tionghoa juga harusnya ga MEMBENCI PRIBUMI.
jadi orang pribumi benci tionghoa karena tionghoa juga benci pribumi...alias cuma masing2 individu yang saling benci lah yang bisa kasih alesan kenapa....
Diubah oleh miguelseptian 10-11-2013 07:13
0
24.7K
Kutip
32
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan