Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Bisnis Daging Kalkun, Sedap Rasanya, Mantap Labanya


Tak hanya dijadikan hiasan dihalaman belakang rumah, kalkun ternyata juga mampu menjadi peluang wirausaha dan mendatangkan omzet yang luar biasa. Daging kalkun yang terkenal akan cita rasanya yang gurih, serta jauh dari bau amis, ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan, terdapat selentingan kabar juga, jika daging kalkun ini kelak akan mampu menggeser daging ayam maupun bebek, kenapa demikian?

Salah satu keunggulan kalkun adalah dagingnya yang rendah kolesterol, yang cocok untuk dikonsumsi oleh segala usia. Selain itu, untuk membudidakan kalkun, juga relatif mudah, dan tidak memerlukan modal yang besar. Dalam budidaya kalkun, tak hanya indukannya yang diambil dagingnya yang laris, namun anakan kalkun pun juga sama-sama laris. Bahkan, menurut Indarto, salah seorang peternak kalkun asal Yogyakarta ini mengungkapkan, jika saat ini kalkun banyak diminati di wilayah luar Jawa, seperti Sumatera maupun Kalimantan.

Kenapa meski kalkun? Kalkun jika dibanding dengan ayam pedaging maupun petelur ternyata memiliki banyak keunggulan. Berbeda dengan ayam pedaging maupun petelur yang sangat rentang terhadap penyakit, kalkun memiliki daya tahan luar biasa terhadap berbagai gempuran penyakit unggas. Selain itu, dengan modal pas-pasan, margin keuntungan dari budidaya kalkun juga besar. Satu lagi, salah satu kelebihan kalkun adalah rendahnya kandungan kolesterol dalam dagingnya.

Sebagian masyarakat yang sudah paham kalkun, akan mengerti dan memahami jika daging kalkun itu lebih mahal dari daging unggas lainnya. Ini dikarenakan kalkun memang salah satu sajian kuliner sehat , tapi tetap memiliki cita rasa yang khas dan tidak ada di daging unggas lainnya. Saat ini 1 kg daging kalkun bisa mencapai harga 60 ribu.

Kalkun-Organik

Dalam menjaga kualitas kalkun agar tetap rendah kolesterol, Indarto tidak menggunakan bahan-bahan kimi seperti penyuntik hormon atau vaksin suntik. Untuk makanan, Indarto memilih tumbuhan seperti enceng gondok yang dirajam, kemudian dicampur buah pepaya. Untuk memenuhi nutrisi kalkun, Indarto menggunakan bekatul sebagai menu tambahan. Tidak adanya proses kimia ini, membuat kalkun di peternakan Indarto menjadi kalkun organik yang memiliki daging lebih sehat dan berkualitas.

Daging kalkun yang dijual biasanya adalah daging kalkun yang sudah berumur 3 bulan ke atas. Menurut penuturan Indarto, perputaran penjualan yang cepat biasanya terjadi pada kalkun umur 3 bulan dan indukan umur 1 tahun. Hanya dari anakan dan indukan inilah, Indarto mampu meraup omzet bersih sebulan hingga 7 – 10 juta. omzet akan terus melambung, seiring permintaan daging kalkun untuk resto dan hotel yang juga semakin meningkat. (bn)

Selengkapnya
0
2.5K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan