Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AreM823Avatar border
TS
AreM823
[munafik?] Kini Ditangkap KPK, Akil Pernah Ngetweet: Kasus SKK Migas Memalukan Bangsa
Jakarta - Akil Mochtar ditangkap tangan KPK atas kasus suap. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini diduga menerima suap terkait kasus pilkada Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Uang Rp 2-3 miliar dalam bentuk dollar Singapura disita KPK.

Jauh sebelum penangkapan, Akil dikenal sebagai sosok yang pro pemberantasan korupsi. Komentar-komentarnya pun mengesankan dirinya jauh dari praktik korupsi.

Misalnya saja lewat akun twitternya @akilmochtar. Akil pernah berkicau pedas terkait penangkapan eks Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh KPK.

"Quo Vadis SKKMigas?. Menyedihkan....sekaligus mempermalukan bangsa@," kicau Akil pada 13 Agustus lalu seperti dikutip detikcom, Kamis (3/10/2013).

Akil juga pernah berkicau soal independensi hakim yang dia junjung. Bahkan kata Akil dalam kicauannya, independensi bagi hakim adalah harga mati.

"Independen hakimnya.indepeden lembaganya.independen jg bagi pencari keadilan dalam mengakses keadilan.tanpa intervensi apapun.@keadilan#," kicau Akil lagi.

Apa yang dia kicaukan itu tentu amat kontras dengan apa yang terjadi sekarang ini. Akil malah melakukan praktik tak sedap korupsi mengakali putusan terkait Pilkada.

Akil ditangkap di rumah dinasnya di Widya Chandra pada Rabu (2/10) pukul 22.00 WIB. Bersama Akil ditangkap anggota DPR Chairunnisa dan seorang pengusaha CN. Di tempat terpisah ditangkap Bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan seorang swasta DH.


sumbernyah:

[url]http://m.detik..com/news/read/2013/10/03/011340/2376140/10/kini-ditangkap-kpk-akil-pernah-ngetweet-kasus-skk-migas-memalukan-bangsa[/url]
0
7.4K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan