Kaget juga setelah membaca web nya Harian Surya kemarin, sungguh lepas kontrol nih Anak (Maulana di Malang). Kok bisa-bisanya masih umur 4 tahun sudah kecanduan rokok. Kalau namanya kecanduan tuntutannya harus dipenuhi “Namanya juga nyandu”. Lha ini repotnya, anak kecil sudah nyandu rokok, diberhentikan/dilarang merokok malah marah mbantingi barang-barang yang ada, akhirnya karena mungkin gak tega, ya dikasih juga akhirnya.Sebenarnya kejadian seperti ini tidak perlu terjadi seandainya ada pengawasan orang tua. Akan tetapi kejadian tersebut mungkin entah krn ketidak sengajaan atau gimana, kok bisa-bisanya umur 2.5 tahun sudah mencoba rasanya rokok Kakeknya? (Ini dulu orang di sekitarnya apa gak ada yang melarang? Mencoba kok dibiarin). Bisa dimaklumi memang, karena kondisi keluarga yang mungkin menyebabkan nih anak jadi seperti itu, sudah ditinggal berpisah ortunya, Ibunya bekerja (Kerjanya kok kebetulan di Pabrik Rokok juga), tinggal bersama kakek dan neneknya. Mungkin mengalami lepas pantauan, dan stress (anak kecil) karena mengalami kejadian dimana melihat rumah tangga Bapak Ibunya. (Wallahua’lam).

Nah ini, mungkin bagi kita yang perokok, sudah saatnya mengurangi/membatasi, syukur dihilangkan kebiasaan merokoknya. Apalagi di sekitar ada anak kecil yang meilhat, paling tidak, tidak memberikan tauladan yang baik. Kalaupun merokok ya sendirian saja, menyepi sana. Kasihan kalau sudah berkeluarga, apabila tidak gosok gigi ataupun pakai penghilang bau mulut, Istri dari suami perokok kayak cium asbak saja..hehe. Nah sudah saatnya nih merokok ditinggalkan. Walaupun MUI mengharamkan merokok, sepertinya sulit menghilangkan budaya merokok. Paling tidak dimulai dari diri sendiri untuk menghilangkan kebiasaan merokok ini.[/QUOTE]














cool