- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
[Seni Peran] Mengenal Lebih Dekat Kesenian Ludruk
TS
diandra8
[Seni Peran] Mengenal Lebih Dekat Kesenian Ludruk
Halo agan!! \/
Pasti agan-agan tahu ada apa dengan tanggal 17 Agustus.
Yap! Hari Kemerdekaan Indonesia!
Demi memperingati hari besar negara kita, kali ini ane buat thread spesial khusus buat agan semua.
Cekidot gan....
Pasti agan-agan tahu ada apa dengan tanggal 17 Agustus.
Yap! Hari Kemerdekaan Indonesia!
Demi memperingati hari besar negara kita, kali ini ane buat thread spesial khusus buat agan semua.
Cekidot gan....
Quote:
Pasca kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi, termasuk Jawa Timur. Gubernur pertama Jawa Timur pasca kemerdekaan adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional. Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Selat Bali di bagian timur, Samudera Hindia di bangian selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di bagian barat. Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas, salah satunya adalah kesenian Ludruk.
Quote:
Apa sih gan ludruk itu?
Spoiler for Pengertian Ludruk:
Secara etimologis, kata ludrukberasal dari kata molo-molo dan gedrak-gedruk. Molo-molo berarti mulutnya penuh dengan tembakau sugi yang hendak dimuntahkan. Sedangkan gedrak-gedruk berarti kakinya menghentak-hentak pada saat menari di pentas.
Pendapat lain mengatakan bahwa ludruk berasal dari kata-kata gela-gelo dan gedrak-gedruk. Gela-gelo berarti menggeleng-nggelengkan kepala pada saat menari, sedangkan gedrak-gedruk berarti menghentakkan kaki di pentas pada saat menari.
Apabila disesuaikan, kedua pendapat tersebut memiliki pengertian yang sama, yaitu verbalisasi kata-kata dan visualisasi gerak. Unsur verbal dalam ludruk terdiri atas dua macam bentuk, yaitu nyanyian (kidungan) dan dialog (narasi). Sedangkan unsur gerak dapat berupa tarian pada saat mengidung dan aksi ketika memainkan peran di pentas.
Ludruk merupakan seni peran panggung. Berbeda dengan kesenian Ketoprak, kesenian Ludruk menceritakan kisah kehidupan sehari-hari rakyat jelata. Ludruk seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial. Biasanya kesenian ini dibuka dengan tarian Remo dan parikan.
Spoiler for Pict.:
Quote:
Wow...jadi ludruk itu kayak gitu ya... tapi sebenernya sejak kapan sih ada ludruk?
Spoiler for Sejarah Ludruk:
Era perkembangan ludruk dapat diklasifikasikan melalui beberapa tahapan genre (bentuk). Secara historis, perkembangan ludruk bermula dari ludruk Bandhanyang muncul dan berkembang sekitar abad XII-XV. Ludruk Bandhan[I] ini mempertunjukkan sejenis pameran kekuatan dan kekebalan yang bersifat magis dengan menitikberatkan pada kekuatan batin.
Sekitar abad XVI hingga XVII muncullah [I]lerok yang dipelopori oleh Pak Santik dari Jombang. Kata lerok diambil dari kata lira, yaitu alat musik yang berbentuk seperti kecapi (cimplung siter) yang dipetik sambil bersenandung. Saat itu Pak Santik menghias wajahnya dan memakai ikat kepala. Dia bertelanjang dada dan mengenakan celana berwama hitam yang dipadukan dengan selendang sebagai sampur.
Awalnya Pak Santik memanfaatkan suara-suara yang keluar dari mulutnya sebagai iringan musik. Namun akhirnya dia memanfaatkan gendhang dan jidhor (tambur besar). Pementasan semacam ini dimulai sekitar tahun 1915. Kemudian terjadilah penambahan pemain menjadi tiga orang hingga muncullah nama baru, yaitu besutan. Nama ini diambil dari nama tokoh pemeran utama, yaitu Pak Besut. Pemain lainnya bernama Asmonah (isteri Besut) dan Paman Jamino.
Tahun 1931, bentuk besutan berubah lagi menjadi ludruk yang berbentuk sandiwara. Jumlah tokoh pemain pun semakin bertambah jumlahnya. Bentuk ini tetap mempertahankan ciri khas ludruk seperti tarian ngremo, kidungan, dagelan, dan cerita (lakon).
Tahun 1937, dengan munculnya tokoh baru dari Surabaya, yaitu Cak Durasim, ludruk mulai menggunakan cerita legenda dan berubah menjadi semacam drama.
Tahun 1942, tentara pendudukan Jepang menggunakan ludruk sebagai alat propaganda. Saat berada di bawah pengawasan Jepang, Cak Durasim membawakan kidungan yang menyebabkan dirinya ditangkap dan dipenjara oleh Jepang.
Sekitar abad XVI hingga XVII muncullah [I]lerok yang dipelopori oleh Pak Santik dari Jombang. Kata lerok diambil dari kata lira, yaitu alat musik yang berbentuk seperti kecapi (cimplung siter) yang dipetik sambil bersenandung. Saat itu Pak Santik menghias wajahnya dan memakai ikat kepala. Dia bertelanjang dada dan mengenakan celana berwama hitam yang dipadukan dengan selendang sebagai sampur.
Awalnya Pak Santik memanfaatkan suara-suara yang keluar dari mulutnya sebagai iringan musik. Namun akhirnya dia memanfaatkan gendhang dan jidhor (tambur besar). Pementasan semacam ini dimulai sekitar tahun 1915. Kemudian terjadilah penambahan pemain menjadi tiga orang hingga muncullah nama baru, yaitu besutan. Nama ini diambil dari nama tokoh pemeran utama, yaitu Pak Besut. Pemain lainnya bernama Asmonah (isteri Besut) dan Paman Jamino.
Tahun 1931, bentuk besutan berubah lagi menjadi ludruk yang berbentuk sandiwara. Jumlah tokoh pemain pun semakin bertambah jumlahnya. Bentuk ini tetap mempertahankan ciri khas ludruk seperti tarian ngremo, kidungan, dagelan, dan cerita (lakon).
Tahun 1937, dengan munculnya tokoh baru dari Surabaya, yaitu Cak Durasim, ludruk mulai menggunakan cerita legenda dan berubah menjadi semacam drama.
Tahun 1942, tentara pendudukan Jepang menggunakan ludruk sebagai alat propaganda. Saat berada di bawah pengawasan Jepang, Cak Durasim membawakan kidungan yang menyebabkan dirinya ditangkap dan dipenjara oleh Jepang.
Quote:
Hmm...kira-kira siapa pemain ludruk yang ente kenal?
Oke, berikut ini ada beberapa pemain ludruk yang ane tahu, mereka legend banget gan!
Yuk cekidot gan...
Quote:
Cak Durasim
Spoiler for Cak Durasim:
Quote:
Cak Durasim adalah seniman ludruk kelahiran Jombang yang memprakasai perkumpulan ludruk di Surabaya. Tahun 1937, dia mempopulerkan berbagai cerita legenda Surabaya dalam bentuk drama.
Cak Durasim adalah seniman ludruk sekaligus pejuang. Di tahun 1942, tentara Jepang menguasai Indonesia melalui ludruk sebagai media siar. Akhirnya Cak Durasim berniat untuk membangkitkan semangat juang arek-arek Suroboyo. Dia pun sering mengritik pemerintahan penjajah di setiap pementasan drama ludruknya. Selain menceritakan legenda Surabaya, Cak Durasim juga mementaskan cerita perjuangan-perjuangan lokal masyarakat Jawa Timur.
Saat menggelar pentas di Keputran Kejambon Surabaya, Cak Durasim melantunkan kidungan yang sangat populer. Kidungan itu berbunyi , Bekupon omahe doro, melok Nippon tambah soro yang artinya Bekupon, Sangkar burung dara, Ikut NIPPON (Jepang) bertambah sengsara. . Kalimat ini mengkritik kehidupan pada jaman Jepang yang jauh lebih sengsara dibandingkan dengan kehidupan di jaman penjajahan Belanda.
Kidungan inilah yang menyebabkan Cak Durasim dipenjara dan disiksa oleh tentara Jepang. Di tahun 1944, Cak Durasim menghembuskan nafas terakhirnya di dalam penjara dan dimakamkan di Makam Islam Tembok.
Untuk memperingati jasa Cak Durasim, pada tanggal 20 Mei 1978 dibangunlah sebuah taman budaya Jawa Timur yang dikenal dengan sebutan gedung Cak Durasim. Gedung yang berlokasi di Jl. Gentengkali ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Daoed Joesoef.
Cak Durasim adalah seniman ludruk sekaligus pejuang. Di tahun 1942, tentara Jepang menguasai Indonesia melalui ludruk sebagai media siar. Akhirnya Cak Durasim berniat untuk membangkitkan semangat juang arek-arek Suroboyo. Dia pun sering mengritik pemerintahan penjajah di setiap pementasan drama ludruknya. Selain menceritakan legenda Surabaya, Cak Durasim juga mementaskan cerita perjuangan-perjuangan lokal masyarakat Jawa Timur.
Saat menggelar pentas di Keputran Kejambon Surabaya, Cak Durasim melantunkan kidungan yang sangat populer. Kidungan itu berbunyi , Bekupon omahe doro, melok Nippon tambah soro yang artinya Bekupon, Sangkar burung dara, Ikut NIPPON (Jepang) bertambah sengsara. . Kalimat ini mengkritik kehidupan pada jaman Jepang yang jauh lebih sengsara dibandingkan dengan kehidupan di jaman penjajahan Belanda.
Kidungan inilah yang menyebabkan Cak Durasim dipenjara dan disiksa oleh tentara Jepang. Di tahun 1944, Cak Durasim menghembuskan nafas terakhirnya di dalam penjara dan dimakamkan di Makam Islam Tembok.
Untuk memperingati jasa Cak Durasim, pada tanggal 20 Mei 1978 dibangunlah sebuah taman budaya Jawa Timur yang dikenal dengan sebutan gedung Cak Durasim. Gedung yang berlokasi di Jl. Gentengkali ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Daoed Joesoef.
Spoiler for Gedung Cak Durasim:
Quote:
Kartolo
[
Kartolo adalah seorang pelawak sekaligus pemain ludruk legendaris asal Surabaya. Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 2 Juli 1945. Kartolo sudah aktif dalam dunia seni ludruk sejak era tahun 1960-an. Dia mendirikan grup ludruk Kartolo CS. Sebelum membentuk grup tersebut, Kartolo bergabung dengan ludruk RRI Surabaya bersama seniman ternama lainnya seperti Markuat, Kancil, dan Munali Fatah.
Kartolo CS terdiri dari Kartolo, Basman, Sapari, Sokran, Blonthang, Tini (istri Kartolo). Mereka tergabung dalam kesenian karawitan Sawunggaling Surabaya. Masing-masing pemain memiliki karakter yang unik dan khas. Kartolo menjadi karakter yang paling cerdas sehingga dia sering diceritakan 'mengakali' pemain lain. Sementara itu Basman memiliki suara yang besar dan ceplas-ceplos, sedangkan Sapari yang sering nakal justru malah menjadi korban. Biasanya, ludruk Kartolo CS ini juga dilengkapi oleh kehadiran bintang tamu seperti Marlena, cak Sidiq dan lain-lain.
Spoiler for Kartolo cs:
[
Quote:
Kartolo adalah seorang pelawak sekaligus pemain ludruk legendaris asal Surabaya. Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 2 Juli 1945. Kartolo sudah aktif dalam dunia seni ludruk sejak era tahun 1960-an. Dia mendirikan grup ludruk Kartolo CS. Sebelum membentuk grup tersebut, Kartolo bergabung dengan ludruk RRI Surabaya bersama seniman ternama lainnya seperti Markuat, Kancil, dan Munali Fatah.
Kartolo CS terdiri dari Kartolo, Basman, Sapari, Sokran, Blonthang, Tini (istri Kartolo). Mereka tergabung dalam kesenian karawitan Sawunggaling Surabaya. Masing-masing pemain memiliki karakter yang unik dan khas. Kartolo menjadi karakter yang paling cerdas sehingga dia sering diceritakan 'mengakali' pemain lain. Sementara itu Basman memiliki suara yang besar dan ceplas-ceplos, sedangkan Sapari yang sering nakal justru malah menjadi korban. Biasanya, ludruk Kartolo CS ini juga dilengkapi oleh kehadiran bintang tamu seperti Marlena, cak Sidiq dan lain-lain.
Spoiler for Kartolo CS:
Quote:
Supali
Spoiler for Supali:
Quote:
Bambang Supali atau yang akrab dipanggil Cak Alex Supali ini akrab dengan dunia ludruk lebih dari 30 tahun. Namun Supali telah meninggal dunia di usianya yang ke-49 akibat penyakit liver dan gagal ginjal. Supali menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto pada hari Rabu tanggal 04 Januari 2012 sekitar pukul 11.39 WIB.
Nama Supali bisa disejajarkan dengan maestro ludruk lain seperti Kartolo, Sapari, Umi Kalsum, Sidik, dan Agus Kuprit. Namun, berbeda dari para seniornya itu, Supali berjuang bukan lewat jalur rekaman kaset komersial. Di balik kelihaiannya mengocok perut para penonton, Supali adalah seorang musikus dan komposer musik yang andal. Sekitar 50 lagu campursari dan konser gamelan untuk ludruk telah diciptakannya. Salah satu karya andalannya adlaah Sambel Kemangi.
Hingga denyut akhir hidupnya, Supali masih mempersembahkan segala dayanya untuk ludruk. Dalam dilema sakit yang menderanya, dia masih berpentas melayani masyarakat di Malang pada 23 Desember 2011 lalu meskipun dirinya tertatih-tatih menahan lara.
Nama Supali bisa disejajarkan dengan maestro ludruk lain seperti Kartolo, Sapari, Umi Kalsum, Sidik, dan Agus Kuprit. Namun, berbeda dari para seniornya itu, Supali berjuang bukan lewat jalur rekaman kaset komersial. Di balik kelihaiannya mengocok perut para penonton, Supali adalah seorang musikus dan komposer musik yang andal. Sekitar 50 lagu campursari dan konser gamelan untuk ludruk telah diciptakannya. Salah satu karya andalannya adlaah Sambel Kemangi.
Hingga denyut akhir hidupnya, Supali masih mempersembahkan segala dayanya untuk ludruk. Dalam dilema sakit yang menderanya, dia masih berpentas melayani masyarakat di Malang pada 23 Desember 2011 lalu meskipun dirinya tertatih-tatih menahan lara.
Biasanya gan, di kampung ane kalau pas acara 17-an selalu ada pertunjukan ludruk. Sayang, nggak banyak generasi muda yang mau nonton ludruk. Menurut ane, kesenian ludruk sebaiknya tetap dipertahankan gan, karena kesenian ini bisa jadi media hiburan, kritik sosial, dan sarana pendidikan. Kalau perlu harus ada regenerasi para pemain ludruk.
Yuk...lestarikan kesenian bangsa kita sendiri. Jangan sampai kesenian kita diklaim sebagai kesenian bangsa lain.
Kalau bukan kita para generasi muda yang peduli, lalu siapa lagi?
Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi?
Bagaimana menurut agan?
Semoga thread ane bermanfaat buat agan2.
Spoiler for Tambahan:
0
6.9K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan