Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sodaramuAvatar border
TS
sodaramu
HIDUP PADA ZAMAN JAHILIAH MODERN
"Apakah mereka menghendaki hukum jahiliyah? Dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?"
Qs. al-Maidah : 50

Ada yang menarik dari ayat singkat di atas, berkenaan dengan ma'na jahiliyyah. Ternyata al-Qur'an tidak mendefinisikan kata ‘jahiliyah’ sebagai ‘kebodohan’, ‘keterbelakangan’ yang merupakan lawan-kata dari ‘berilmu pengetahuan’, ‘civilized’ atau ‘kemajuan material’; melainkan mendefinisikannya sebagai ‘suatu keadaan yang menolak hidayah Ilahi dan menolak hukum Allah’. Jadi sikap ‘jahiliyah’ merupakan lawan dari sikap bersedia menerima hidayah Ilahi; kebalikan dari keikhlasan menerima hukum dan aturan yang datang dari Allah.

Dengan kata lain, kejahiliyahan identik dengan hawa nafsu. Manusia yang hidup mengikuti dorongan hawa nafsu semata dan tidak mau mematuhi apa yang ditentukan Allah, mereka itulah manusia yang berada dalam kejahiliyahan. Tak perduli bila dan dimana ia berada, satu-satunya yang membuat seseorang menjadi manusia jahiliyah adalah penolakan mereka terhadap hidayah Ilahi. Dengan demikian, bukan hanya orang-orang Arab pra-Islam saja yang berada dalam suasana kejahiliyahan, melainkan juga setiap masyarakat yang hidupnya menyimpang dari tuntunan hidayah dan menuruti hawa nafsu saja.

Sama halnya dengan keimanan, kejahiliyahan memiliki sejarah yang sangat tua di muka bumi ini. Keduanya berpangkal pada tabiat manusia yaitu cenderung kepada kesesatan atau hidayah (baca Qs.91:8). Baik hidayah maupun jahiliyah, memperlihatkan bentuk dan coraknya masing-masing, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Dari jaman doeloe hingga kini, pertentangan antara keduanya selalu terjadi. Di abad ini, yang sering disebut sebagai abad modern, maka kejahiliyahan pun muncul dengan segala ke-modern-annya.

Menurut Muhammad Quthb dalam bukunya ‘Jahiliyatul Qarnil 'Isyrin’ (Jahiliyah Abad 20), jahiliyah modern merupakan ringkasan dari segala bentuk kejahiliyahan masa silam dengan tambahan aksesori di sana-sini sesuai dengan perkembangan jaman. Sikap jahiliyahan modern yang tidak timbul secara mendadak melainkan telah melalui kurun waktu panjang.

Malapetaka, lebih banyak terjadi akibat kejahiliyahan modern ini, karena kejahiliyahan ini mempunyai banyak ‘wajah’, mempunyai banyak kekuatan dan menciptakan kemudahan material bagi manusia.

Dengan kekuatan tersebut terkadang ‘kejahiliyahan’ tak tampak lagi sebagai sesuatu yang bathil, akibatnya jahiliyah modern ini jauh lebih berbahaya dibanding jahiliyah masa silam.

Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.

Agama islam mempunyai karakter sebagai berikut :

1. Sesuai dengan fitrah manusia. Artinya ajaran agama islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia ( Q.S al-Rum : 3 )
2. Ajarannya sempurna, artinya materi ajaran islam mencakup petunjuk seluruh aspek kehidupan manusia. ( Q.S Al-Maidah )
3. Kebenaran mutlak. Kemutlakan ajaran islam dikarenakan berasal dari Allah yang Maha Benar. Di samping itu kebenaran ajaran islam dapat dibuktikan melalui realita ilmiyah dan ilmu pengetahuan. ( Q.S Alb-Baqarah: 147 )
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.
5. Fleksibel dan ringan. Artinya ajaran islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-masing individu, dan tidak memaksakan umatnya untuk melakukan perbuatan di luar batas kemampuannnya.
6. Berlaku secara universal, artinya ajaran islam berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhir masa. ( Q.S al- Ahzab:40 )
7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya. ( Q.S al- mujadalah:11 )
8. Inti ajarannya “tauhid” dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan kepada Allah SWT

Fungsi islam sebagai rahmat bagi sekalian alam tidak tergantung pada penerimaan atau penilain manusia.

Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam tersebut adalah:

1. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan Allah secara bertanggung jawab.
3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah,baik muslim maupun non muslim.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional.
5. Islam menghormati kondisi spesifik individu dan memberikan perlakuan yang spesifik pula.

emoticon-I Love Indonesia (S)

emoticon-I Love Kaskus (S)
0
3.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan