SuicideSilenceAvatar border
TS
SuicideSilence
Perlukah Mem-follow Akun Twitter Kompetitor?
Netpreneur Indonesia - Tak dapat dipungkiri bahwa seorang pedagang tentu memiliki kompetitor. Kompetitor ini bisa saja mengungguli si pedagang tersebut atau sama-sama berada di posisi yang sama. Penggunaan media sosial sebagai ajang promosi dan sarana mendekatkan produk dengan buyer juga cukup banyak dilakukan, khususnya Twitter. Lantas, apakah perlu pedagang mem-follow akun Twitter dari kompetitornya?

Memahami strategi kompetitor dalam mengelola bisnis Jual Beli online hingga mengelola media sosialnya bisa jadi sumber inspirasi bagi seorang pengusaha online. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti atau memantau aktivitas kompetitor lewat media sosial Twitter. Ada dua pilihan yang bisa diambil oleh seorang seller dalam mem-follow akun Twitter kompetitornya.

Pertama, dengan cara terang-terangan mem-follow akun Twitter kompetitor. Artinya, saat seller menekan tombol follow, si kompetitor akan menerima notifikasi bahwa ada orang yang mem-follow-nya. Ini bisa jadi awal hubungan baik antarkompetitor. Setelah resmi follow, seller bisa melakukan beberapa aktivitas untuk mendukung hubungan yang baik tersebut. Misalnya, me-retweet tweet kompetitor atau me-mention-nya. Namun, jika setelah itu kompetitor merespon dengan negatif atau mem-block akun Twitter, seller sebaiknya memilih opsi yang kedua. Yakni, mem-follow secara diam-diam.

Bisnis-bisnis yang masih kecil sebenarnya disarankan untuk mem-follow akun Twitter satu sama lain. Supaya, mereka bisa membantu sama lain. Jika hubungan antara kedua seller baik, tak menutup kemungkinan bahwa ada followers dari kompetitor yang tertarik untuk mem-follow akun si seller tersebut. Selain itu, seller juga bisa mencari tahu siapa followers dari kompetitor yang paling berpengaruh. Lalu, seller bisa mem-follow lebih dulu si followers tersebut.

Hubungan yang bahu membahu seperti itu kemudian bisa juga berkembang menjadi hubungan yang menguntungkan. Apabila ada buyer yang ingin membeli suatu produk yang tak dimiliki oleh kompetitor tapi Anda memilikinya, kompetitor bisa merekomendasikan agar buyer tersebut berbelanja di tempat Anda.

Cara yang kedua adalah dengan mem-follow akun Twitter kompetitor secara diam-diam. Anda bisa mempelajari strategi apa yang dijalankan oleh kompetitor di Twitter tanpa diketahui oleh kompetitor. Cara ini membutuhkan waktu yang cukup banyak dibanding cara yang pertama. Seorang seller bisa memulainya dengan mendata kata kunci yang biasa dituliskan oleh kompetitor dalam keyword-nya. Seperti nama produknya, hashtag yang dipakai, dan lain-lain.

Selain itu, seller tersebut juga bisa menggunakan fitur advanced search di Twitter. Ia tinggal memasukkan kata kunci tersebut dan bisa memilih tweet seperti apa yang hendak ditampilkan di search result: yang bernada positif atau yang bernada negatif. Lihat seperti apa komplain dari pelanggan kompetitor dan bagaimana kompetitor menanggapi keluhan tersebut. Ini bisa jadi pembelajaran bagi seller dalam menghadapi interaksi dengan pelanggan.

Selain itu, seller bisa membuat list untuk mengetahui setiap update terbaru dari kompetitornya. Kompetitor tidak akan diberi notifikasi jika ada orang yang memasukkan akun Twitter-nya ke dalam list. Dengan catatan, list yang digunakan adalah list tipe privat.

Mem-follow akun Twitter kompetitor bisa jadi salah satu strategi berguna untuk mempelajari bagaimana kompetitor menjalankan serta mengembangkan bisnisnya. Tapi, yang perlu digarisbawahi adalah seorang seller tetap harus memiliki ide kreatif dalam menemukan strategi tersebut. Bukan hanya ‘mengikuti’ segala langkah yang dijalankan oleh kompetitor.

sumber

-------------------------------------------------------------------------------
gmn komentar2 agan yg pemasarannya lewat twitter? emoticon-Big Grin
0
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan