- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengintip aktivitas plus-plus si ayam kampus tarif 8 Juta
TS
bayusatriya
Mengintip aktivitas plus-plus si ayam kampus tarif 8 Juta
Quote:
MAAF KALAU REPOST
Quote:
Quote:
Jari-jarinya tak berhenti membalas setiap Blackberry Messenger yang masuk. Entah dari siapa, si wanita ini masih malu-malu membeberkannya. Tetapi, senyum tipis selalu terpancar tiap kali dia membaca pesannya.
Sambil duduk di depan cermin, Camelita (21) bukan nama sebenarnya terus memoles wajahnya dengan bedak, tak lupa bibir tipisnya dioles lipstik. Dari gerak tubuhnya terang menggambarkan jika Camelita telah membuat janji dengan seseorang.
Benar saja, tak berapa lama kemudian telepon genggam Camelita berdering, dari ujung sana terdengar samar-samar suara pria. Memang tak banyak percakapan, Camelita menjawab seperlunya, namun memberi pesan jika dia siap memenuhi permintaan sang penelepon.
Sambil duduk di depan cermin, Camelita (21) bukan nama sebenarnya terus memoles wajahnya dengan bedak, tak lupa bibir tipisnya dioles lipstik. Dari gerak tubuhnya terang menggambarkan jika Camelita telah membuat janji dengan seseorang.
Benar saja, tak berapa lama kemudian telepon genggam Camelita berdering, dari ujung sana terdengar samar-samar suara pria. Memang tak banyak percakapan, Camelita menjawab seperlunya, namun memberi pesan jika dia siap memenuhi permintaan sang penelepon.
Quote:
Kemudian, mahasiswi salah satu universitas di Jakarta itu beranjak dan mencari-cari pakaian yang pas untuk dikenakan. Dengan dibalut tanktop dan hotpants serba hitam, tubuh Camelita terlihat lebih semampai. Aroma parfum pun terasa menyengat hidung.
"Malam ini ada yang ngajak ketemuan, biasa lah," ujar Camelita yang memang nyambi menjadi ayam kampus. Aktivitas ini sudah dilakoninya sejak tiga tahun lalu.
Dia tak canggung menceritakan kegiatannya saat malam hari. Kerap kali ajakan itu datang untuk menemani si pria yang sedang membutuhkan kehangatan. "Biasanya diajak sama teman," kata mahasiswi fakultas komunikasi itu.
Malam itu sepertinya sang pria sudah tak sabar untuk segera bertemu. Dengan suara sedikit manja, Lita kembali menerima telepon yang memintanya segera datang. "Iya, aku sedang tunggu taksi, sabar ya," katanya sambil menutup telepon.
Ketika jarum jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, mahasiswi semester lima itu meninggalkan tempat kosnya di Pondok Bambu. Dia pun bergegas menuju salah satu tempat hiburan di kawasan Jakarta Pusat. "Janjian di Gajah Mada," katanya seraya naik taksi.
"Malam ini ada yang ngajak ketemuan, biasa lah," ujar Camelita yang memang nyambi menjadi ayam kampus. Aktivitas ini sudah dilakoninya sejak tiga tahun lalu.
Dia tak canggung menceritakan kegiatannya saat malam hari. Kerap kali ajakan itu datang untuk menemani si pria yang sedang membutuhkan kehangatan. "Biasanya diajak sama teman," kata mahasiswi fakultas komunikasi itu.
Malam itu sepertinya sang pria sudah tak sabar untuk segera bertemu. Dengan suara sedikit manja, Lita kembali menerima telepon yang memintanya segera datang. "Iya, aku sedang tunggu taksi, sabar ya," katanya sambil menutup telepon.
Ketika jarum jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, mahasiswi semester lima itu meninggalkan tempat kosnya di Pondok Bambu. Dia pun bergegas menuju salah satu tempat hiburan di kawasan Jakarta Pusat. "Janjian di Gajah Mada," katanya seraya naik taksi.
Quote:
Pengakuan blak-blakan ayam kampus Ibu Kota
Istilah ayam kampus memang kerap kali dikonotasikan dengan dunia prostitusi di lingkungan perguruan tinggi. Ayam kampus biasa diarahkan kepada mahasiswi yang nyambi 'jualan', tentu dengan imbalan uang.
Salah satu ayam kampus Camelita bukan nama sebenarnya (21) mengungkapkan pengalamannya. Dia mengaku terjun ke dunia hitam sejak tahun 2010. Awal mulanya, mahasiswi angkatan 2010 itu mengaku diajak oleh teman.
"Ya awal-awalnya nggak tahu lah dunia yang kayak begitu (ayam kampus), tapi lama-lama karena pengaruh pergaulan dan lingkungan yaa, jadi kenal deh," ujar Camelita kepada merdeka.com, Kamis (7/2).
Wanita berusia 21 tahun tersebut menceritakan awal dirinya mulai menemani 'om-om' karena ajakan teman satu tongkrongannya. "Kalau lagi nongkrong sama teman-teman di kampus maupun di luar kampus kan yaa yang dibahas itu soal om inilah om itulah, terus pejabat ini lah yang minta 'ditemenin' makan, sampai akhirnya aku ditawarin. Terus aku lihat penghasilannya lumayan juga nih buat nambah-nambahin isi lemari sama beli gadget baru. Ya akhirnya mau deh," tutur Camelitanya.
Camelita pun tidak memungkiri, alasan dirinya mau menjadi ayam kampus untuk membeli sejumlah barang. Atau dengan kata lain agar bisa mempunyai segala barang yang branded dan up to date.
"Ya enggak munafik juga sih ya aku, awalnya juga karena mau beli gadget yang baru-baru. Sementara kan kalau minta sama orang tua nggak enak," ucap Camelita sambil memoleskan bedak ke wajahnya yang mulus.
Namun, perempuan berkulit sawo matang tersebut tidak selalu mencari uang dengan 'menemani' para lelaki hidung belang yang memesannya. Di samping kuliah dan menjadi ayam kampus, Camelita berprofesi sebagai salah satu model majalah Ibu Kota.
"Aku itu sebetulnya nggak sering-sering banget 'nemenin'. Kan aku juga ikut modeling di salah satu agency. Aku juga enggak sampe jadi gadun pejabat-pejabat kok," ucap Camelita lagi.
Untuk diketahui, 'gadun' merupakan istilah para ayam kampus yang berarti menjadi simpanan seorang pria hidung belang yang sudah beristri. Sementara itu, terkait untuk 'memasarkan' dirinya, Camelita mengaku hal tersebut dilakukan dari mulut ke mulut.
"Dari mulut ke mulut, biasanya om-om itu tahunya. Ya itu balik lagi ke pergaulan. Kan nanti dari salah satu teman kita yang punya link ke om-om yang mau mesan itu kasih tahu ke kitanya, habis itu kalau kita udah setuju, semua udah deal dari tempat sampai bayarannya ya baru deh buat janji ketemuan," papar Camelita.
Camelita pun tidak sembarang dalam memilih siapa pria hidung belang yang akan ia temani. Wanita kelahiran 1992 ini mengaku termasuk tipe yang selektif dalam memilih pria yang akan ia temani.
"Haduh, emang butuh duit tapi nggak sembarangan juga kali ah nerimanya. Aku tuh selektif. Nggak juga laki yang berperawakan bapak-bapak gitu aku temenin. Aku tuh lebih milih ke eksmud-eksmud (eksekutif muda), yaa yang usianya nggak lebih dari 45-an deh. Tapi kalau lebih dari itu juga nggak apa-apa asal good looking aja gitu tuh," cerita Camelita sambil sibuk memainkan BlackBerry ber-casing merah miliknya.
Istilah ayam kampus memang kerap kali dikonotasikan dengan dunia prostitusi di lingkungan perguruan tinggi. Ayam kampus biasa diarahkan kepada mahasiswi yang nyambi 'jualan', tentu dengan imbalan uang.
Salah satu ayam kampus Camelita bukan nama sebenarnya (21) mengungkapkan pengalamannya. Dia mengaku terjun ke dunia hitam sejak tahun 2010. Awal mulanya, mahasiswi angkatan 2010 itu mengaku diajak oleh teman.
"Ya awal-awalnya nggak tahu lah dunia yang kayak begitu (ayam kampus), tapi lama-lama karena pengaruh pergaulan dan lingkungan yaa, jadi kenal deh," ujar Camelita kepada merdeka.com, Kamis (7/2).
Wanita berusia 21 tahun tersebut menceritakan awal dirinya mulai menemani 'om-om' karena ajakan teman satu tongkrongannya. "Kalau lagi nongkrong sama teman-teman di kampus maupun di luar kampus kan yaa yang dibahas itu soal om inilah om itulah, terus pejabat ini lah yang minta 'ditemenin' makan, sampai akhirnya aku ditawarin. Terus aku lihat penghasilannya lumayan juga nih buat nambah-nambahin isi lemari sama beli gadget baru. Ya akhirnya mau deh," tutur Camelitanya.
Camelita pun tidak memungkiri, alasan dirinya mau menjadi ayam kampus untuk membeli sejumlah barang. Atau dengan kata lain agar bisa mempunyai segala barang yang branded dan up to date.
"Ya enggak munafik juga sih ya aku, awalnya juga karena mau beli gadget yang baru-baru. Sementara kan kalau minta sama orang tua nggak enak," ucap Camelita sambil memoleskan bedak ke wajahnya yang mulus.
Namun, perempuan berkulit sawo matang tersebut tidak selalu mencari uang dengan 'menemani' para lelaki hidung belang yang memesannya. Di samping kuliah dan menjadi ayam kampus, Camelita berprofesi sebagai salah satu model majalah Ibu Kota.
"Aku itu sebetulnya nggak sering-sering banget 'nemenin'. Kan aku juga ikut modeling di salah satu agency. Aku juga enggak sampe jadi gadun pejabat-pejabat kok," ucap Camelita lagi.
Untuk diketahui, 'gadun' merupakan istilah para ayam kampus yang berarti menjadi simpanan seorang pria hidung belang yang sudah beristri. Sementara itu, terkait untuk 'memasarkan' dirinya, Camelita mengaku hal tersebut dilakukan dari mulut ke mulut.
"Dari mulut ke mulut, biasanya om-om itu tahunya. Ya itu balik lagi ke pergaulan. Kan nanti dari salah satu teman kita yang punya link ke om-om yang mau mesan itu kasih tahu ke kitanya, habis itu kalau kita udah setuju, semua udah deal dari tempat sampai bayarannya ya baru deh buat janji ketemuan," papar Camelita.
Camelita pun tidak sembarang dalam memilih siapa pria hidung belang yang akan ia temani. Wanita kelahiran 1992 ini mengaku termasuk tipe yang selektif dalam memilih pria yang akan ia temani.
"Haduh, emang butuh duit tapi nggak sembarangan juga kali ah nerimanya. Aku tuh selektif. Nggak juga laki yang berperawakan bapak-bapak gitu aku temenin. Aku tuh lebih milih ke eksmud-eksmud (eksekutif muda), yaa yang usianya nggak lebih dari 45-an deh. Tapi kalau lebih dari itu juga nggak apa-apa asal good looking aja gitu tuh," cerita Camelita sambil sibuk memainkan BlackBerry ber-casing merah miliknya.
Spoiler for PENAMPAKAN AYAM KAMPUS YANG LAINNYA :
Quote:
Quote:
Quote:
Sebagai kaskuster yang baik jangan lupa tinggalkan komentar tidak menolak juga kalo di beri
Diubah oleh bayusatriya 10-02-2013 10:35
0
51.3K
Kutip
181
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan