ane gg pandai membuat cerpen gan apalagi novel yang berbau fiksi. Ane lebih suka menulis kisah nyata seseorang entah ane sendiri, orang lain atau bintang film yang kisahnya menginspirasi banyak orang. Kali ini ane mau menulis ttg kisah ane sendiri yang menurut ane menarik. ini cerita bersambung ya gan,,, karna ane ngetiknya jg jam istirahat kantor... Ane jg gg berharap cendol gan tp kalo di kasih gg nolak ,, jgn di bata jg gan ane masih dkit cendolnya bisa langsung merah kalo di bata langsung aja ya gan,,, dan ini cerita alur mundur... mohon maaf kalo ada kesamaan nama... Dan ane ingetin kisah ini tidak bermaksud menyindir seseorang MOHON COMMENTnya ya gan , biar ane bisa nambah post ane



Jam 12 adalah jam istirahat kantorku yang bertempat di daerah Jakarta Pusat, aku menuju ke tempat makan yang biasa aku makan disana, di samping karna harganya murah, lauknya juga pas lah di lidah aku...

" Neng, kok cantik2 mau makan disini sih? biasanya cw gg ada yang mau makan disini.. cuma eneng aja yang mau makan disini " tanya ibu2 yang berjualan disana yang membuat aku terkejut dan hampir tersedak.

Catatan saja tempat makan ini jauh di bilang layak karna tempat ini kecil dan kurang sirkulasi udara dan tidak heran tidak ada wanita yang mau sumpek sumpekan untuk makan disini.

" Ah ibu bisa aja, aku suka makan disini karna makanan ibu enak... dan karna ada ibu jg aku mau makan disini " jawabku dengan tenang

Seselesainya makan aku kembali ke kantorku, berjalan dengan pertanyaan dari ibu tadi yang masih menempel di pikiran ku, kok cantik2 mau makan disini.. Pertanyaan tersebut menimbulkan pertanyaan lain di pikiranku apakah sebegitu berharganya aku saat ini hingga orang lain saja melihat aku tidak pantas untuk maakan di warung kecil,sempit dan sumpek itu?dan tidak terasa aku menangis karena mengingat 18 thn yang lalu lingga kecil adalah lingga yang berjuang untuk kelangsungan hidupnya.

aku adalah wanita yang bernama Lingga, aku kelahiran 1989... mungkin agan tau arti dari namaku artinya nama kepunyaan cowo gan wkwkwk jadi malu.. ya gpp lah ya gan yang penting punya nama.

Mama ku memberi nama Lingga karena saat mengandung mama melihat hotel di Bandung yang bernama Hotel Lingga. Dan jujur gan sampai saat ini aku ingin sekali melihat Hotel Lingga itu seperti apa karena hotel tersebut merupakan sejarah dari namaku terkesan lebay ya gan ...
maklum dah 23 tahun sering ke bandung tp gg pernah lihat Hotel Lingga seperti apa.

Lanjut ke background aku ya gan aku anak ke 5 dari 5 bersaudara.... dan kasihannya ya gan, aku cw sendiri jadi abang aku ada 4 ya agan tau lah nasib anak terakhir gmn apalagi anak cw, pasti dianiaya atau di bully gg deh gan bercanda,,, abang2 aku sayang kok sama aku gan
.Mama aku seorang tukang jahit gan, dia mempunyai sifat tegas tetapi jg dibalik ketegasannya itu ada rasa sayang nya dia, pernah ya gan dulu kecil kk aku yang ke 4 bandell bgt di bawalah sama si mama ke kamar mandi terus di takutin dia bilang bakal nyirem kk aku ke wc biar kaya disirem ilang

.Akhirnya sama mama di suruh megang mesin jahit gan dari pagi sampe malam, lucunya pas selesai mandi sore tanpa disuruh, kk aku langsung megang mesin jahit lagi karna mama suruh sampe mlam megang mesin jahitnya

Papa, papa aku seorang karyawan toko gan alias jaga toko, berbeda sama mama, papa aku orangnya cuek sama anak, dan dulu kecil aku pernah lihat lucunya papa ku saat marah2 gan, bad habit dia kalau marah itu suka mecahin piring atau gelas, tp karna si mama suka marah kalo piring atau gelas habis karna si kebiasaan si papa ini. Akhirnya sampe sekarang si papa kalo mau mecahin barang di lihat dulu apa barang tersebut sudah rusak atau retak apa belum,,, kalo sudah retak atau rusak itulah yang bakal jadi pelampiasan papa saat marah dengan cara di banting2.

Perekonomian di keluarga kami saat aku kecil pas pasan terjepit gan alias sangat pas pasan tp entah kenapa aku happy2 aja jalanin kehidupan bersama keluarga ku.

Karna 1 Rt hanya di huni oleh 8 keluarga otomatis Lingga kecil tidak punya teman untuk bermain, tetapi lingga kecil mampunyai 4 abang yang bisa menjadi teman bermainnya.

Mainan yang bisa dijadikan mainan olehku hanyalah sebuah tutup botol cocax cola ataupun fantaz dan sebuah kardus itupun hasil dari aku dan kk ku mencarinya di jalanan saat pagi hari sampai siang hari. Bahan - bahan tersebut dapat aku jadikan sebuah mobil - mobilan atau rumah rumahan dari kardus.

Barbie untuk seorang lingga kecil adalah mainan mahal yang hanya bisa dia impikan untuk di belikan, aku sadar diri untuk tidak meminta mama atau papaku untuk membelikan aku sebuah boneka barbie.karna mama dan papa mempunyai prioritas untuk lebih mengutamakan bayaran sekolah ketimbang barang2 keinginan mata seperti itu. Alhasil seorang lingga kecil tidak pernah merasakan mempunyai mainan barbie.

Suatu ketika kk aku yang ke 2 yang bernama Daniel lari - larian membawa barbie di tangannya lalu memberikannya ke aku. Senanggggggggg rasanya aku akhirnya mempunyai boneka yang selama ini aku impikan. Walaupun aku masih kecil aku tau boneka yang di beri ke aku adalah boneka second terlihat dari rambutnya yang kumel dan bajunya yang basah dan kotor. Tanpa sengaja aku mendengar kk aku berbicara dengan mama

" mah, itu boneka Daniel temuin pas Daniel berenang di kali, ada barbie nganyut ya udah daniel ambil, Lingga kan kepengen banget boneka barbie "jelas kk ku.

" lain kali jangan gitu, kalau kamu yang nganyut gmn " jawab mamaku.

Walaupun aku tau boneka yang kk aku beri adalah dari sungai, tp aku pernah di ajarkan mama etika untuk berterima kasih dan tidak mengeluh jika di beri sesuatu oleh orang lain walaupun barang tersebut bukan yang kita inginkan.

Dan asal kalian tahu ya sampai saat ini umur aku 23 aku masih mengharapkan ada orang yang memberikan aku boneka barbie baru, sebenernya aku bisa beli sendiri tp aku ingin merasakan bagaimana rasanya di belikan boneka barbie baru karna waktu kecil masa kecilku kurang bahagia karna tidak pernah merasakan mendapatkan boneka barbie baru.

" Namanya siapa " tanya seorang cowo chinese kecil menghampiriku

" nama aku lingga, nama kamu siapa " tanya balikku

" Frans " jawabnya

Akhirnya itulah yang pertama kali terucap di dalam hati ku aku mempunyai seorang teman di umurku yang ke 4 thn.