JAKARTA - Selama ini, angka kematian
dalam kecelakaan lalu lintas yang dialami
pengendara sepeda motor sangat tinggi.
Bahkan, cenderung meningkat setiap
tahunnya.
Namun, bagi jajaran Polda Metro Jaya,
pengendara motor bukanlah penyebab
kecelakaan di jalanan, tapi penyebab
kesemrawutan saat kemacetan lalu
lintas.
"Sepeda motor, pengamatan saya bukan
penyebab kemacetan. Sepeda motor itu
penyebab kesemrawutan. Jadi tolong
dibedakan antara kemacetan dan
kesemrawutan," kata Kasubdit Regident
Polda Metro Jaya, AKBP Latif Usman di
Balai Kota Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Latif menuturkan, kebijakan Pmerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam
mengatasi kemacetan dengan
menggunakan sistem ganjil-genap,
kurang tepat jika itu diberlakukan
kepada pengendara sepeda motor."Yang
akan kita atasi adalah kemacetan. Pada
akhirnya nanti (sistem ganjil-genap)
tidak beralih ke motor saya setuju. Kita
harus berpikir bijak," jelasnya.
Kebijakan soal sepeda motor, kata Latif,
lebih baik diberlakukan dengan
menaikkan suku bunga tinggi saat
melakukan kredit. "Kurang bijak kalau
motor juga ditetapkan," pungkasnya.
Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo, akan terus mengkaji lagi
apakah motor juga akan dimasukkan ke
dalam sistem ganjil-genap untuk
mengatasi kemacetan.
"Sisi kalkulasi sosial politik perlu di
hitung lagi. Pembelajaran ke angkot
sangat bagus. Tapi penjelsan ke
masyarakat kalau enggak tepat akan
menjad persepsi yang menganggu
dicarikan alasan, pembenaran, agar
masyarakat bisa mengerti. Penjelasan ke
masyarakat harus disampaikan secara
gamblang. Langkah ini harus dilakukan
secara radikal, Kalau tidak dimulai, kapan
lagi," jelas Jokowi sapaan akrab Joko
Widodo.

m.okezone.com/read/2012/12/06/500/728227/polda-metro-minta-syarat-kredit-motor-diperberat

ane setuju, setuju sangat