Woooi sandi lo kan biasanya beli perusahaan2 yang udah busuk, trus lo mainin dan jual lagi. Bali bukan pariwisata busuk, gak perlu lo otak atik! Cari aja daerah lain yg pariwisatanya belum maju.. Nah itulah lo bagusin.. Mau enaknya aja sih lo!
Sudah ada itikad baik melunasi kan.. :D Sudah sepakat kan dengan gantinya.. :D Sudah diambil kan barang pengganti hutangnya..:D Deal kan, semua beres..:D Ya sudah, berarti lunas.. :D Kalau setelah beberapa tahun kemudian, lo baru menjual barang gantinya, dan harganya berbeda jauh dengan jumlah
History is always written by the winners then repeats itself :cool Itu artinya semua orang indon berpotensi jadi pemenamg di negara sendiri :cool indeed! :sorry
Bisa jadi ada suap supaya bisa menerbitkan surat keterangan lunas. Tapi secara logika kalau sudah ada surat keterangan lunas ya kita gak ada kewajiban lagi terkait hutang. Nah permasalahannya kalau memang nilai collateral nya gak cukup setelah di nilai ulang, harus dikejar tu orang bagian appraisa
Peristiwa hukum adalah saat terjadinya transaksi. Jadi nilai barang ditaksir menurut pada masa itu. Jika sekarang nilai barang turun, itu risiko pemilik barang, dan andai harganya naik, itu jadi keuntungannya. Jd tak bisa lg dituntut apa yg sdh lunas pada masanya. setujuuuu, begitu harusnya...
menurut ane orang yang utang blbi itu menyuap pejabat buat surat utang lunas padahal belum lunas,udah pasti banyak pejabat tinggi yang terlibat soalnya nilainya trilyunan ,maap kalo salah✌ ente gak salah kok, dan sekali lagi apakah ada kemungkinan transaksi suap menyuap untuk menerbitkan hutang...