ia gan , gak usah ada test massal , kl0 sakit or mati , walau positif corona, dilaporkan aja mati karena abis umur:monggo
selain SDM , jumlah laboratorium yg bisa baca hasil test PCR juga terbatas gan, belum lagi alat test nya yg import, mahal itu alat gan
kurang tau gan, klo di luar negeri kasus perharinya capai 5.000 sampai 10.000 positif, karena tes mereka 150ribuan sampai 400ribuan perhari, itu uda include OTG
setauku gan alat PCR/SWAB test itu mahal gan, kita gk ada perusahaan lokal yg mampu produksi, belum lagi test itu hasilnya di dikirim ke lab, yg jumlah lab kita terbatas, blum lagi tenaga medis macam ahli patologi yg buat baca hasil swab , serba terbatas terbatas banget
iya gan, makanya liat berita luar negri yg sehari bisa 5-10ribuan yg positif nya, itu karna tesnya sampai 150-400ribuan perhari, dan uda include OTG, kadang sedih liat KEMAMPUAN NEGARA KITA gan :(
Dibeberapa negara yg sistem pemerintahannya serikat, atau pun federasi , lockdown adalah wewenang penuh negara bagian, pajak negara bagian porsinya lebih besar utk mengatur negara bagiannya, adapun pajak pusat hanya mencakup transportasi, ekspor import, hubungan bilateral, militer dan kebijakan m...
accelero SDM yg berkualitas , akan meningkatkan ekonomi, teknology, dll, liat aj dubai, bnyk tenaga kerja asing yg pinter2, liat aj negara ny gmn