said: coba dibuka semua kesepakatan freeport, masyarakat berhak tau. jonan: gini lho caranya jadi anjing yang baik! jonan ini memang politisi hebat.
:lehuga memang namanya memperjuangkan nilai agama itu wajib hukumnya. yang gak boleh itu mempermainkan agama di politik.
Ya namanya jg kemajuan jaman Kalo ga bisa ngikutin, atau melawan arus ya jangan sampe tenggelem jg Inget gw ketika matahari diajak buat invest salah satu start up e-commerce, tp menolak mentah2 dan skrg usahanya jeblok justru gara2 yg ginian keliatan banget asal ngomong tanpa ngerti apa yang diom
lawan dituduh gila, gendeng, gak ada akal, dll. padahal logika simpel kalo penghujat jokowi itu belum tentu dukung prabowo (sama seperti RG). heran, siapa sebenernya yang akalnya gak waras?
mereka ini pura2 bodoh dan gak tau kalau hidup dan orang itu dinamis. konteks jaman gus dur disamain sama jaman kowi. sekarang saya tanya NU era gus dur sama era post-gusdur masih sama atau tidak?
sok suci TS orang salah ngomong di sosmed itu biasa. cuma tahunnya aja tahun politik. dan yang jauh lebih penting dari semua dagelan yang ada, inti dan tweet tersebut bener adanya atau tidak? bukannya memang riset kita masih minim, jadi revolusi industri 4.0 sangat tidak mungkin. ini dulu saja dib
Solusinya: UU ITE bisa diganti dengan pertanggung jawaban atas ekspresi. yang tentunya harus dirumuskan secara matang. prinsipnya, ekspresi itu harus bebas, tapi meskipun bebas, tetap harus bertanggung jawab dan siap dengan konsekuensi yang diatur.. UU ITE itu terlalu overkill, terutama pada masa
perempuannya jurusan fisipol? hahaha mari kita perhatikan siapa yang menggoreng isu ini. saya tahu orangnya ya itu-itu aja. kasus sudah selesai baik2 tapi ada sekelompok yang gak mau selesai baik2 terus ngegoreng kasus ini.
NU yang "di atas" masih juga gak sadar kenapa 01 disebut anti islam. gak sadar atau pura2 gak sadar? sambil moles2 yang keliatan di media.
oposisi pemerintahan kok disamain kompetisi bola. terus lembaga eksekutif siapa? rakyatnya jadi penonton gitu? bisa voting? sudah ya.
oposisi untuk diri sendiri. memang itulah baru namanya demokrasi yang berkualitas. demokrasi tapi cuma manggut2 sama yang punya kuasa dan punya duit. sama aja kayak PKT.
pilpres besok itu, bakal ada yang menang banyak dan bakal ada yang kalah banyak. dan itu bukan dari kedua paslon.