mengelola negara memang tidak mudah, lebih mudah membuat pernyataan aneh, yang penting sudah dapat uang dan kekuasaan, diluar itu masa bodoh.
presiden bilang jangan tanya dia, tanyanya ke menteri ESDM, ( soalnya presidennya ga tau apa2, bisanya cuma tanda tangan tok ) lagipula soal BBM juga bukan urusannya presidenkan ? ( kata dia lho )
kan, " nego dan transaksinya" belum selesai, ga tau deh berapa orang yang bakal kebagian. cerita lama itu sih, tau2 orangnya udah balik kenegaranya koq.
ga yakin dateng, mereka sangat protektif banget sama leadernya koq, indonesia bukan negara stabil keamanannya, bisa2 diassasin, siapa mau tanggung jawab ? ga usah datenglah tambah bikin repot pula.
ah, alasan tetep aja makan duid juga kan ? makanya mangap yang lebar, kasih tau siapa2 big boss dibalik kemelut, jangan mau jadi bemper, takut lu ? pake pembelaan segala, polisi mana ada bener sih ?
ayo siapa lagi mau ngantri naik gaji. presidennya lagi jualan diluar negeri, pulang bawa kabar baik, banyak investor mau invest triliunan disini ( katanya )
langsung aja dor, pakai ultimatum segala, terlalu basa basi, pantes aja teroris atau separatis menjamur, menangkalnya pakai cuap2 saja sih.
semua politikus adalah preman, sok berkuasa dan sok paling benar, padahal penipu, penjahat, koruptor itu faktanya